Dualitas Kasih Ilahi
Bacaan Ulangan 4:21-29
4:21 Tetapi TUHAN menjadi murka terhadap aku oleh karena kamu, dan Ia bersumpah, bahwa aku tidak akan menyeberangi sungai Yordan dan tidak akan masuk ke dalam negeri yang baik, yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.
4:22 Sebab aku akan mati di negeri ini dan tidak akan menyeberangi sungai Yordan, tetapi kamu akan menyeberanginya dan menduduki negeri yang baik itu.
4:23 Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.
4:24 Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu.
4:25 Apabila kamu beranak cucu dan kamu telah tua di negeri itu lalu kamu berlaku busuk dengan membuat patung yang menyerupai apapun juga, dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya,
4:26 maka aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu habis binasa dengan segera dari negeri ke mana kamu menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya; tidak akan lanjut umurmu di sana, tetapi pastilah kamu punah.
4:27 TUHAN akan menyerakkan kamu di antara bangsa-bangsa dan hanya dengan jumlah yang sedikit kamu akan tinggal di antara bangsa-bangsa, ke mana TUHAN akan menyingkirkan kamu.
4:28 Maka di sana kamu akan beribadah kepada allah, buatan tangan manusia, dari kayu dan batu, yang tidak dapat melihat, tidak dapat mendengar, tidak dapat makan dan tidak dapat mencium.
4:29 Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
~~~~~●~~~~~
"Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu" (Ulangan 4:24).
Pembukaan.
Ulangan pasal 4 menyajikan panggilan untuk taat. Mengapa Musa menekankan kesetiaan pada hukum Allah? Teks fundamental ini mendesak Israel untuk menaati perintah-perintah, mengenang perjumpaan dengan Allah di Horeb, dan memperingatkan terhadap penyembahan berhala. Pasal ini menyoroti keunikan Allah, pentingnya mewariskan iman kepada generasi mendatang, dan kasih Allah bagi umat-Nya.
Pendalaman Ulangan 4:24.
Salah satu tema mendasar Kekristenan adalah hakikat Allah. Sering kali, para teolog dan umat Kristen awam bertanya-tanya bagaimana mendefinisikan Pribadi Tertinggi ini. Ulangan 4:24 memberikan perspektif yang sangat menarik tentang hal ini. Ayat ini mengatakan bahwa "TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu. Mari kita dalami ayat ini:
1. "Api Yang Menghanguskan"
Bagian pertama ayat ini sangat penting untuk memahami siapa Allah. Gambaran "api yang menghanguskan" menunjukkan bahwa Allah adalah kekuatan yang tak terhentikan dan dahsyat.
Api menghanguskan segala sesuatu yang dilaluinya; api tidak pilih-pilih, api tidak berkompromi. Dalam Alkitab, kita menemukan banyak referensi tentang api sebagai simbol kehadiran dan murka Allah. Misalnya, dalam Keluaran 24:17, Ia digambarkan sebagai "nyala api yang menyala-nyala," sementara dalam Ibrani 12:29, Allah disebut sebagai "api yang menghanguskan."
2. "Allah yang Cemburu"
Bagian kedua dari ayat Ulangan 4:24 sama kuatnya. Di sini, Allah digambarkan sebagai "cemburu." Penting untuk dicatat bahwa kecemburuan Allah bukanlah perasaan destruktif yang kita alami sebagai manusia ketika kita percaya seseorang telah mengambil sesuatu yang menjadi milik kita. Kecemburuan Allah lebih merupakan manifestasi kasih-Nya kepada kita. Bagi Allah, kasih bukanlah perasaan yang dapat hidup berdampingan dengan hal-hal lain di dalam hati-Nya. Allah mengasihi anak-anak-Nya lebih dari apa pun di dunia, dan itulah sebabnya Ia menginginkan kesetiaan dan kasih kita.
Pada intinya, ayat ini mengungkapkan bahwa Allah adalah kekuatan alam, tetapi juga sosok yang mengasihi kita tanpa syarat. Gagasan tentang "api yang menghanguskan" mungkin tampak mengancam bagi sebagian orang, tetapi bagi yang lain, hal itu merepresentasikan kepastian karena mengetahui bahwa Allah senantiasa hadir dalam hidup kita. Gambaran tentang "Allah yang cemburu" mungkin sama kontroversialnya, tetapi pesannya pada dasarnya positif: Allah begitu mengasihi kita sehingga Ia menginginkan kebahagiaan dan keselamatan kita.
Refleksi.
Pembaca terkasih, penting untuk bertanya pada diri sendiri bagaimana kita dapat menerapkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nasihat paling umum yang ditemukan dalam Alkitab adalah jangan takut. Menerima bahwa Allah adalah "api yang menghanguskan" bisa jadi sulit, terutama jika kita sedang mengalami masa-masa sulit dalam hidup kita. Namun, penting untuk diingat bahwa Tuhan adalah kekuatan yang lebih tinggi yang melindungi kita dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi kesulitan.
Di sisi lain, mengingat bahwa Tuhan "cemburu" mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan-Nya. Apakah saya setia pada perintah-perintah-Nya? Apakah saya memupuk hubungan yang penuh kasih dan hormat yang Dia harapkan dari saya?
Ulangan 4:24 mengajak kita untuk merenungkan hakikat Tuhan dan hubungan kita dengan-Nya. Tuhan adalah kekuatan yang mahakuasa, tetapi juga sosok yang mengasihi kita tanpa syarat. Penting untuk mengingat kedua aspek Tuhan dan terbuka terhadap kehendak-Nya.
Penutup.
Saat kita merenungkan Ulangan 4:24, kita diingatkan bahwa hakikat Allah itu maha dahsyat dan penuh kasih. Karakter-Nya sebagai "api yang menghanguskan" mengajak kita untuk menyadari kebesaran dan keagungan-Nya, sementara semangat-Nya bagi jiwa kita mengingatkan kita akan kedalaman kasih-Nya yang tak bersyarat. Di tengah pergumulan kita, kita dapat menemukan penghiburan dalam keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita dan selalu menginginkan yang terbaik bagi kita; sebuah ajakan yang indah untuk menanggapi kasih-Nya dengan kesetiaan kita.
Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.
Rabu pekan biasa ke 32
November 12'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar