APA ALASANMU?

Matius 26: 14-26

14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
15 Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?”
18 Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.
19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?”
23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”
25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”

                      ~~~~●●~~~~

Kata "pengkhianatan" adalah inti dari Passion.  
Ingat kembali pengalaman Anda saat dikhianati, mungkin Anda dikecewakan oleh teman, atau pasangan, atau mungkin seperti banyak umat Kristiani saat ini, Anda merasa dikecewakan oleh pelayanan Gereja. Bagaimana reaksi Anda? Apakah Anda membalas, menjauh atau melakukan yang terbaik untuk memaafkan?

Bacaan injil hari ini menyoroti kedalaman cinta yang ditunjukkan Yesus. 
Dia 'pergi ke takdirnya', setia sepanjang jalan. 
Dia tidak membalas, tidak peduli betapa memalukannya Dia diperlakukan. 
Cinta yang lebih tinggi -Cinta Ilahi- membuat Yesus terus maju. 

Masing-masing dari kita memiliki "harga". Yudas puas mengkhianati Yesus dengan harga seorang budak. Tapi "harga" kita masing-masing tidak perlu berupa uang tunai. 
Bisa berupa karier, kesuksesan, popularitas, kenyamanan, pembelajaran, dan banyak hal lainnya. 
Pertanyaan bagi kita masing masing ; "untuk apa aku mengkhianati Tuhan ku ?"

Kita cenderung menganggap teman-teman Yesus hanya mereka yang disebutkan dalam Injil atau yang bepergian denganNya.
Tetapi Yesus memiliki banyak teman lain, seperti seseorang yang tidak disebutkan namanya yang membuatnya sangat disambut untuk Pesta Paskah. (Matius 26:18-19)
Hal yang sama berlaku saat ini. 
Yesus memiliki banyak teman yang tidak biasa di banyak tempat yang tidak mungkin. Bisa saja mereka ada di antara komunitas kita.

Pekan Suci adalah ajakan untuk berjalan dekat dengan Yesus: kita mengarahkan pandangan kita padanya dan menemani dia dalam penderitaannya; kita biarkan dia melihat kita lebih dekat dan melihat kita sebagaimana adanya. Kita tidak harus menunjukkan wajah pemberani kepadanya, tetapi dapat memberitahunya tentang di mana kita telah dikecewakan - bahkan mungkin dikhianati. 
Kita menghindari terjebak dalam kemalangan kita sendiri dengan melihat seperti yang dia lihat, dengan belajar dari hatiNya.

30 Maret 2021
Luis Funan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI