MENJAGA MULUT BERTUTUR KATA
Yohanes 13:36-38
36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."
37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
~~~~☆☆~~~~
Dalam Injil ini kita menemukan dua cara Yesus dikhianati.
Ada pengkhianatan yang diperhitungkan dan terencana oleh Yudas di satu sisi, dan di sisi lain, penyangkalan berulang-ulang Petrus terhadap Yesus.
Yang pertama, seperti yang dikatakan Yohanes, pengkhianatan didukung oleh Setan, yang masuk kedalam diri Yudas dan mendorongnya untuk melakukan rencana perbuatan itu.
Yang kedua yakni Petrus, meskipun tidak direncanakan dan tidak terduga, bagaimanapun juga merupakan manifestasi dari kelemahan tekadnya, kelemahan imannya.
Dan seperti yang diceritakan oleh gambaran besar dari kisah Yesus, ada perbedaan besar antara jalan yang diambil oleh keduanya setelah malam yang menentukan ini, yang mewakili cara kita membuat keputusan dan berperilaku ketika manusia seperti kita, melakukan dosa.
Apakah kita menyukai Yudas, memeluk kejahatan dan Setan sepenuhnya dan membiarkan iblis mengambil alih hati dan pikiran kita ?
Apakah kita, seperti Petrus, mengakui kelemahan kita.
Kita sering berpikir bahwa tahu apa yang akan dilakukan atas nama Tuhan, seolah-olah itu adalah sesuatu yang Tuhan butuhkan?
Atau mungkin kita berpikir bahwa kita lebih tahu - Sehingga kita tahu bahwa Tuhan tidak membutuhkan apa pun ?
Kita masih memiliki kecenderungan untuk menjalankan rencana sendiri, tanpa mendengar apa rencana-Nya.
Bertobatlah, menyadari dengan sungguh bahwa Jalan Tuhan lebih tinggi dari jalan kita, dan pikiran-Nya lebih tinggi dari pikiran kita.
Jika Yudas dan Petrus yang berjalan dekat dengan Yesus selama tiga tahun tetapi masih tidak memahami Yesus, maka kita tidak boleh berpikir bahwa kita memahami semua jalan-Nya.
Menjaga mulut bertutur kata.
Jangan biarkan iblis mengisi relung hati, memanifestasikan pengkhianatan dan kejahatan lewat pikiran dan tutur kata kita.
Maret 2021
Luis Funan
Komentar
Posting Komentar