Bebaskan bibir dan lidah ku dari dusta

Mazmur 120:1-7
Dikejar-kejar fitnah

1 Nyanyian ziarah. Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab aku: 

2 "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu." 

3 Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan kepadamu, hai lidah penipu? 

4 Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar. 

5 Celakalah aku, karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam di antara kemah-kemah Kedar! 

6 Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian. 

7 Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.

                       ~~~●●~~~

"Damai, adalah ketenangan pikiran yang tidak terganggu oleh kesulitan, dikaburkan oleh hati nurani yang menyesal, atau diganggu oleh rasa takut".

Mazmur 120 adalah yang pertama dari rangkaian lima belas "Mazmur Peziarah" yang dinyanyikan oleh mereka yang melakukan perjalanan ke Kuil Yahudi untuk pesta tahunan (Paskah, Pentakosta, Hari Pendamaian, dll). 
Masing-masing mazmur ini adalah "langkah" di sepanjang perjalanan. Beberapa ahli mengatakan bahwa lagu-lagu ini dinyanyikan saat berjalan menaiki lima belas anak tangga Bait Suci. Mazmur 120 bukanlah lagu yang membahagiakan- dimulai dengan kesusahan, dan diakhiri dengan perang.

Ketika kita mendapati diri kita mengalami kesusahan dan kekecewaan, 
Tidak mudah menemukan kedamaian dengan tetangga ataupun orang orang disekitar kita, terlebih lagi terhadap mereka yang sudah mengecewakan dan menyusahkan kita.
Yang paling umum adalah setiap orang memperhatikan kepentingannya sendiri dan oleh karena itu akan terjadi bentrokan antara berbagai kepentingan tersebut. Karena kita sering asyik dengan urusan kita, kita tidak peduli dengan kebutuhan orang lain dan situasinya semakin memburuk. 
Bahkan jika kita mencoba menemukan solusi untuk masalah tersebut, kemungkinan besar mereka akan menanggapi kita dengan sebuah serangan.
Sebenarnya, sepertinya tidak ada jalan keluar dari situasi yang mengerikan ini. Semuanya adalah konflik di sekitar kita.

Kita membutuhkan solusi dan Solusinya dapat ditemukan pada satu-satunya yang dapat menjamin stabilitas dan keseimbangan dalam hidup kita. Yesus Kristus adalah pencipta perdamaian, dia datang untuk menyatukan apa yang terpecah belah. 
Dia datang untuk menjembatani komunikasi antara mereka yang terpisah. Dia bisa memberi kita kedamaian yang bertahan lama, sangat berbeda dari yang diketahui dunia, yang rapuh dan cepat berlalu. 
Bahkan jika mereka menanggapi Anda dengan agresi, menyerang dengan tutur kata mereka, tetaplah mencari kedamaian dari tangan Yesus. Hanya di dalamnya Anda dapat menemukan kedamaian sejati.

Tuhan, bebaskan aku dari dusta bibir 
dan lidah dusta
Oh, lidah penipu !
Apa yang akan diberikan kepada mu ?
Apa yang akan ditambahkan kepada mu ?
panah prajurit yang tajam
bara kayu yang menyala !
(Mazmur 120:2-4)

Salah satu bahaya yang harus selalu kita hadapi adalah tertipu. Kita sangat naif sehingga selalu ada seseorang yang memanfaatkannya untuk memanipulasi kita atau mendapatkan untung dari kita. Kita terus-menerus dibombardir dengan semua jenis pesan dan perkataan palsu yang bertujuan merusak iman dan harapan kita. 

Seorang yang menggunakan senjata ini (dusta dan fitnah) dengan keterampilan luar biasa serta pengalaman mendalam yang ia dapat dari pembuatnya.
Bertahun-tahun telah digunakannya dengan relatif sukses.
Tapi jangan putus asa. Itu bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah mengalahkan kita jika kita memiliki pertahanan yang tepat.

Marilah kita mengingat bahwa kita memiliki perlengkapan senjata yang kuat yang telah Allah persiapkan bagi kita yang dengannya kita dapat menghadapi tipu muslihat iblis. 
Salah satu bagian dari baju besi ini adalah sabuk kebenaran. 
Dimana kebenaran hadir tidak ada ruang untuk kebohongan. 
Diperkuat dengan baju besi yang kuat ini, mari kita bersiap untuk menghadapi serangan musuh kita dan menahan serangan mereka dengan sangat kuat. Pada akhirnya kita akan melihat bagaimana musuh kita harus mundur dengan kekalahan dan rasa malu. 
Bagi Tuhan saja yang menjadi kemuliaan!

Damai dalam diri.
Satu arti dari damai menunjuk ke damai dalam diri; sebuah keadaan pikiran, badan, dan jiwa, yang dikatakan terjadi di dalam diri kita. 
Orang yang melakukan eksperimen dengan damai dalam diri mengatakan bahwa rasa ini tidak tergantung oleh waktu, orang, atau tempat, menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami ketenangan dalam diri di dalam suatu peperangan.

Demikianlah Tuhan yang menjaga, yang mendampingi, seperti tangan kanan ; tidak pernah beranjak dari sebelah kanan. demikianlah Dia tidak akan pernah membiarkan kita bergumul sendiri. Dia akan mendampingi kita, tidak membiarkan kita, dan tidak meninggalkan kita, selama-lamanya. 
Dia menjaga nyawamu !


Coumuterline JakBo
Minggu 25 April 2021
luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI