KASIHANILAH AKU SESUAI DENGAN JANJIMU.
Mazmur 119:49-64
49 Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.
50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
51 Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku, tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat-Mu.
52 Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku.
53 Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.
54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.
55 Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN; aku hendak berpegang pada Taurat-Mu.
56 Inilah yang kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu.
57 Bagianku ialah TUHAN , aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.
58 Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu.
59 Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu.
60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.
61 Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
62 Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.
63 Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.
64 Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
~~~~●●~~~~
Pemazmur mengajari kita bagaimana belajar dari masa lalu. Dia melihat masa lalu dari sudut pandang yang sangat berbeda dengan kita.
Dia ingat melihat apa yang Tuhan telah lakukan baik dalam sejarah hidupnya dan kehidupan orang lain.
Ada dua bagian untuk bagian ini. Salah satunya adalah mengingatkan Tuhan tentang apa yang telah Dia lakukan di masa lalu dalam bentuk doa dan yang lainnya adalah mengingatkan diri kita sendiri tentang apa yang telah Tuhan lakukan.
Keduanya adalah dasar untuk belajar dari masa lalu dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sebagai orang Kristen, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri tentang janji kuburan kosong yang pernah menampung Juruselamat kita!
Karena kematian dan kebangkitan Yesus, kita dapat mengalami pengampunan dosa dan memiliki janji hidup kekal.
Firman Tuhan memanggil kita untuk mencari sukacita dan kesejahteraan sejati dan abadi di dalam Tuhan sendiri.
Jika kita merasa puas hanya di dalam Dia, hati kita juga akan cenderung untuk menaati hukum-Nya untuk kemuliaan dan kegembiraan.
Pemazmur mengajarkan bagi kita sebagai orang percaya; bahwa dengan siapa kita membangun hubungan akan menentukan hari depan kita.
Kesalahan dalam menentukan pertemanan akan mempengaruhi kehidupan rohani kita.
Kita harus hidup bergaul karib dengan orang yang mencari dan dekat dengan Tuhan dan tentunya kita juga harus hidup bergaul erat dengan FIRMAN-NYA.
Untuk membangun spiritulitas, kita membutuhkan manusia-manusia rohani atau “SPECIAL ONE”.
“Sehingga kehidupan rohani kita tertular.”
Segala kecintaan Pemazmur terhadap firman Tuhan dimulai dengan ketetapan hatinya terhadap Tuhan itu sendiri.
Bagi Pemazmur, Tuhan adalah bagiannya yang utama.
Bagaikan seorang istri yang memandang suaminya sebagai yang utama, demikianlah Pemazmur memandang Tuhan.
Kebersamaan dengan Tuhan adalah hal istimewa sehingga firman-Nya selalu menjadi bagian terindah dalam kehidupannya.
Melalui firman Tuhan, Pemazmur dapat menikmati kebersamaan dengan Tuhan, Pribadi yang utama itu.
Inilah yang membuat Pemazmur tidak berpaling kepada hal-hal lain di dunia ini.
"Jika Tuhan adalah yang utama, maka kita bisa dengan mudah memilih dan memilah mana yang berikut nya.
Namun sebalik nya. Jika Tuhan adalah bukan yang utama, maka yang lain-lain akan menjadi yang utama.
April 2021
Luis Funan
Komentar
Posting Komentar