Kebijakan Tuhan diluar logika kita
Yesaya 45:1-8
TUHAN memakai Koresh sebagai alat-Nya
45:1 Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:
45:2 Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi.
45:3 Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.
45:5 Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,
45:6 supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,
45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
45:8 Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan! Akulah TUHAN yang menciptakan semuanya ini."
~~~~●●~~~~
Pernahkah Anda merasa benar-benar sendirian?
Pernahkah Anda merasa benar-benar ditinggalkan?
Pernahkah Anda merasa mengetahui bahwa itu sepenuhnya salah Anda ?
Pernahkah Anda melakukan sesuatu yang menyebabkan hubungan anda menjadi parah dan berhenti sama sekali?
Dalam peristiwa-peristiwa yang mengarah pada teks Perjanjian Lama kita hari ini dari Yesaya, Israel, umat Allah Perjanjian Lama, tentu merasa seperti itu. Pada titik ini dalam kisah mereka, mereka mendapati diri mereka pada dasarnya terpisah dari Tuhan.
Bagi kita sebagai orang yang percaya bahkan mungkin fanatik dengan hidup kerohanian kita seperti hal nya orang Yahudi pasti heran cara Tuhan memberlakukan keadilan di bumi, dengan cara yang Dia ingini. kebijakan Tuhan diluar logika kita mengajak kita berpikir, mengapa? ada apa?…Kemungkinan Tuhan marah, jengkel dengan umat pilihan-Nya yang tegar tengkuk, tidak menjadi pelaku-pelaku Firman, mereka hidup seperti “manusia duniawi” (baca: ayat 1-8)
Koresh, raja dari bangsa penyembah berhala, yang tidak mengenal Allah Israel dipakai Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya. Heran dan bingung toh!, MengapaTuhan memanggil, mengurapi, dan memimpin Koresh untuk menaklukkan raja-raja dunia ? Dan Tuhan sendiri yang memastikan keberhasilan Koresh.
Padahal pengurapan dalam Perjanjian Lama ialah penugasan Tuhan kepada orang pilihan-Nya dari umat-Nya untuk jabatan tertentu!
Gak usah heran dan bingung juga kaget, mengapa?
karena Tuhan berdaulat, berhak, berjaya, berkuasa, bertuah, independen, otonom, swapraja, untuk memakai siapa saja sebagai alat-Nya. Allah melalui Yesaya memberitahu umat Israel, dan bangsa-bangsa bahwa Koresh adalah alat di tangan-Nya, yang dipakai untuk kebesaran dan kemuliaan-Nya. Tujuan Tuhan, yaitu untuk membebaskan bangsa Israel.
Jika kita kaget, heran dan tidak percaya atas tindakan Tuhan ini, berarti kita secara tidak sadar membatasi kehendak Tuhan sebatas logika kita, bukankah itu sering terjadi dalam kehidupan orang percaya? Apa yang bagi kita di luar logika, Tuhan sanggup melakukannya. Harus ada kesadaran “spiritualitas” bahwa Tuhan bisa menggunakan siapa saja diluar kehendak manusia walaupun itu orang yang tidak seiman, bahkan mungkin musuh kita. Seperti Koresh dipilih oleh Tuhan untuk melakukan sebuah pelayanan, membebaskan orang Yehuda yang tertawan, membiarkan mereka pulang ke negeri asal mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada Tuhan.
Apa yang membuat pengasingan Israel dan perceraiannya dengan Tuhannya bahkan lebih dipenuhi dengan patah hati dan keputusasaan adalah kenyataan bahwa itu sepenuhnya kesalahan mereka. Semua kesalahan atas hubungan yang rusak ini terletak pada rakyat jelata yang kita kenal sebagai orang Israel.
Dahulu kala, ketika Tuhan berbicara kepada Musa dan memberi orang-orang Hukum, 10 perintah, Israel mengadakan perjanjian dengan Tuhan. Perjanjian atau kontrak relasional ini sedemikian rupa sehingga jika orang-orang mematuhi perintah-perintah Allah dan setia kepada-Nya, segala sesuatunya akan berjalan baik dengan mereka. Mereka akan dilindungi dan akan memiliki tanah mereka sendiri. Tuhan akan berperang dalam pertempuran mereka. Dia akan menjadi Tuhan mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan mereka akan menjadi terang bagi semua bangsa.
Jadi ketika orang-orang akan mengakhiri perjalanan panjang mereka dan eksodus keluar dari Mesir dan berdiri di tebing Tanah Perjanjian, Musa mengingatkan mereka tentang perjanjian yang telah mereka buat dengan Tuhan. “Jika kamu meninggalkan perjanjian ini, jika kamu melanggar sumpah yang kamu buat dengan Tuhan dan berpaling dari Tuhan, Allahmu, dengan memberikan penyembahanmu kepada sesuatu yang lain, maka kamu akan melanggar perjanjian ini dan diusir dari tanah perjanjian ini.” Kita bisa melihat rencana keselamatan-Nya bagi kehidupan kita, dengan cara penyerahan diri sepenuh nya kepada Tuhan, walaupun kita berada di tengah-tengah pergumulan hidup yang membuat kita terbuang dan terasing.
Bertobatlah.....Amin !
Semoga Tuhan memberkati.
Pantai indah kapuk
17 juni 2021
luisfunan
Komentar
Posting Komentar