Janji (2)

Yesaya 60:15-22

60:15 Sebagai ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorangpun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun. 
60:16 Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Juruselamatmu, dan Penebusmu, Yang Mahakuasa, Allah Yakub. 
60:17 Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupmu. 
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian". 
60:19 Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu. 
60:20 Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir. 
60:21 Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Ku. 
60:22 Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.

                      ~~~~●●~~~~

Berbeda dengan Israel yang ditinggalkan dan dibenci, Allah akan membuat orang lain bangga padanya (ayat 15-16). Israel sekarang akan memiliki keunggulan yang kekal (ayat 15). Ini dapat diartikan sebagai kerajaan seribu tahun dan akhirnya, Yerusalem surgawi. 

Seperti halnya seorang anak yang menyusui mendapat rezeki dari ibunya, demikian pula Israel akan ditopang oleh kekayaan bangsa-bangsa (ayat 16). Akan ada keindahan luar dan stabilitas batin di kota ini (ayat 17-18) 

Kekayaan yang dibawa ke Yerusalem tidak hanya mencakup emas dan perak, tetapi juga perunggu dan besi. Di luar keindahan lahiriah akan ada stabilitas batin. Tuhan akan membawa kedamaian bagi pemerintah. Kekerasan dan pemborosan serta perusakan yang diakibatkannya akan dihilangkan. Tembok-tembok kota itu sendiri akan disebut Keselamatan, dan gerbang-gerbangnya Pujian.

Sang nabi mengakhiri pemikirannya dengan menggambarkan kota itu sebagai kota yang penuh dengan kecemerlangan dan kemuliaan Tuhan (ayat 19-22). Kemuliaan Tuhan akan memenuhi Yerusalem sehingga tidak ada allah lain yang akan disembah. 

Setelah menggambarkan kota dan Bait Suci, nabi sekarang menggambarkan penduduknya. Orang-orang ini akan menjadi cabang dari penanaman dan pekerjaan tangan KU, menyiratkan bahwa mereka akan menerima perawatan dan pemeliharaan dari Tuhan sendiri. Dia menjanjikan mereka peningkatan jumlah dan juga perluasan persekutuan yang menyenangkan.

Benang merah nya untuk pribadi kita masing-masing "Saya tidak boleh putus asa ketika saya melihat sekeliling dan melihat begitu sedikit orang yang berpaling kepada Tuhan". Suatu hari orang-orang di seluruh bumi akan mengakui Dia sebagai satu-satunya Tuhan yang benar.

Ketika banyak orang berputus asa, frustasi dan kehilangan semangat, ini adalah kesempatan bagi orang percaya untuk bangkit dan menjadi terang bagi mereka.  Kita harus bersaksi kepada mereka bahwa di dalam Kristus selalu ada masa depan dan harapan, Kristus adalah jawaban yang pasti untuk setiap pergumulan hidup ini.

Bilamana kamu tidak memahami apa yang terjadi dalam hidupmu, tutup matamu dan tarik nafas yang dalam dan katakan, 
"Tuhan, aku tahu ini rencana-Mu.
Bantulah aku untuk melewatinya."

Tetaplah setia dalam proses dan ujian dalam hidupmu, sebab semua itu adalah cara Tuhan untuk memurnikan iman kepercayaanmu. Amin!

Semoga Tuhan memberkati.

Cempaka putih jkt
Rs pertamina jaya
12 Juli 2021
Luis funan



Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI