Kesetiaan dan Cinta kasih (2)

Tetap Setia
Yesaya 63:7-14

Doa pengakuan dan permohonan Israel

63:7 Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel yang dilakukan-Nya kepada mereka sesuai dengan kasih sayang-Nya dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. 

63:8 Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka 

63:9 dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala. 

63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka. 

63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka; 

63:12 yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya; 

63:13 yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, 

63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

                      ~~~~●●~~~~

Perikop ini terdiri dari tinjauan hubungan Israel dengan Tuhan (ayat 7-10) dan panggilan bagi Israel untuk mengingat siapa Dia (ayat 11-14). 

Yesaya mengumumkan bahwa ia akan merenungkan kasih setia Tuhan terhadap umat-Nya Israel (ayat 7). Allah telah memilih Israel sebagai anak-Nya. Ini bukan karena apa pun di Israel tetapi sepenuhnya karena pilihan kasih Allah atas mereka untuk berkat khusus (ayat 8). Bangsa Israel telah menanggapi kasih karunia Allah dalam memilih mereka dengan menyerahkan diri mereka kepada-Nya 
( Kel. 19:8 ) (ayat 9). Ini adalah salah satu ekspresi paling mengharukan dari belas kasih Allah dalam Perjanjian Lama.

Meskipun orang Israel berjanji untuk mengikuti Tuhan dengan setia, mereka memberontak melawan Dia dan mendukakan Roh Kudus-Nya (ayat 10). Setelah mengalami hajaran Tuhan selama beberapa waktu, orang Israel merenungkan masa lalu ketika Allah berperang untuk umat-Nya dan bukan melawan mereka (ayat 11). Dia telah menyatakan kuasa-Nya melalui Musa saat Dia membelah air Laut Merah (ayat 12). Dia memimpin mereka sebagai penyelamat mereka, dan membuat mereka teguh seperti kuda yang melintasi daerah terbuka (ayat 13). Dia bahkan memberikan istirahat kepada umat-Nya di Kanaan (ayat 14).

Dalam bahasa Ibrani kata “cinta kasih” diterjemahkan menjadi khesed. Menurut sastra etika Yahudi, khesed atau cinta kasih adalah salah satu dari kebajikan yang paling utama.  “artinya, kehidupan yang ideal haruslah bertujuan untuk menciptakan perilaku yang diwarnai oleh kesetiaan dan cinta kasih.

Tuhan Yesus membuktikan bahwa kekuatan yang paling dahsyat itu adalah kekuatan cinta kasih tanpa syarat.
(Cinta kasih yang total) Di dalam Alkitab kita dapat menemukan banyak sekali contoh tentang cinta kasih yang total, sehingga demi cinta itu, orang yang memperlihatkannya tidak segan-segan untuk berkurban. Hal ini tampak jelas di dalam kehidupan dan pengurbanan Tuhan Yesus seperti yang dapat kita temukan dalam Filipi 2:5- 11.

Kalau kita ingin mengasihi Tuhan Sang Khalik, maka kita harus mengasihi sesama manusia; Kalau kita ingin mengasihi sesama manusia, yaitu dengan cara kita harus mengasihi diri sendiri dahulu; Kalau kita ingin dikasihi orang lain maka kita harus terlebih dahulu memiliki cinta kasih itu, dan dengan cinta kasih itu kita harus terlebih dahulu bisa merubah sikap dan perilaku diri kita dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Begitu pula kalau kita mengharapkan orang lain berubah baik dan mengasihi kita, maka kita harus terlebih dulu merubah sikap dan perilaku kita menjadi lebih baik.

Ada kalanya kita harus melihat siapa orang yang benar-benar tulus mencintai kita.

Kesetiaan dan Cinta kasih diwujudkan dengan cara punya waktu, menyediakan waktu dan tersedia waktu melakukan nya.
Amin !

Semoga Tuhan memberkati.

16 juli 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI