Pribadi yang tulus Mengakui (2)

"Allah di Atas Segalanya!" 

Yesaya 59:9-21
59:9 Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman. 
59:10 Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati. 
59:11 Kami sekalian meraung seperti beruang; suara kami redup seperti suara burung merpati; kami menanti-nantikan keadilan, tetapi tidak ada, menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami. 
59:12 Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami: 
59:13 kami telah memberontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata. 
59:14 Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang. 
59:15 Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan. Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum. 
59:16 Ia melihat bahwa tidak seorangpun yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia. 
59:17 Ia mengenakan keadilan sebagai baju zirah dan ketopong keselamatan ada di kepala-Nya; Ia mengenakan pakaian pembalasan dan menyelubungkan kecemburuan sebagai jubah. 
59:18 Sesuai dengan perbuatan-perbuatan orang, demikianlah Ia memberi pembalasan: kehangatan murka kepada lawan-lawan-Nya, ganjaran kepada musuh-musuh-Nya; bahkan kepada pulau-pulau yang jauh Ia memberi ganjaran. 
59:19 Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN. 
59:20 Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN. 
59:21 Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.

                     ~~~~●●~~~~

Ada perubahan dramatis. Sebuah kelompok muncul yang mengakui bagian mereka dalam masalah (ayat 9-15). Mereka adalah sisa-sisa Israel, sekelompok kecil orang Yahudi yang percaya dan yang mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Mereka memberikan pengakuan penuh bahwa masalahnya ada pada Anda dan saya dan bukan Tuhan!

Banyak orang menganggap enteng dosa sehingga dengan sengaja melakukannya. Padahal akibat dosa adalah maut. Penulis kitab Yesaya menunjukkan bagaimana dosa demikian menyengsarakan.

"59:9 Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman. 
59:10 Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati. 
59:11 Kami sekalian meraung seperti beruang; suara kami redup seperti suara burung merpati; kami menanti-nantikan keadilan, tetapi tidak ada, menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami. 
59:12 Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami: 
59:13 kami telah memberontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata. 
59:14 Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang. 
59:15 Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan. Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum". 

Allah mengamati bahwa tidak ada seorang pun yang membela kebenaran dan bersyafaat demi masyarakat yang berdosa. Seperti seorang pejuang Dia maju untuk berperang bagi umat-Nya 
(ayat 16). 
Yesaya menggambarkan pakaian yang telah Allah siapkan untuk keselamatan Israel. Kebenaran adalah penutup dada-Nya dan keselamatan adalah ketopong-Nya (ayat 17). Pelindung dada dan ketopong juga digambarkan sebagai perlengkapan senjata orang Kristen di Efesus. Pakaiannya yang lain adalah balas dendam dan semangat. Dia menyediakan kebenaran dan keselamatan bagi umat-Nya saat Dia dengan giat melakukan pembalasan terhadap musuh-musuh-Nya (ayat 18). 
Karena itu, di mana-mana orang akan mengakui kemuliaan, keagungan, dan kekuatan-Nya (ayat 19). Dia akan menjadi penebus dari orang-orang Israel yang berbalik kepada-Nya dalam pertobatan (ayat 20). Dia akan meresmikan Perjanjian-Nya, mencurahkan Roh-Nya atas orang Israel yang percaya dan menebus mereka dengan menanamkan firman-Nya di dalam diri mereka (ayat 21).

Roma 6:23 menyatakan, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Pada dasarnya, dosa adalah pemberontakan terhadap Allah. 
Dosa memisahkan kita dari Allah, sang pencipta dan pemelihara kehidupan. Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Allah dikenal sebagai "AKULAH AKU." Kehidupan ada di dalam Allah. Jadi, ketika kita berdosa dan menjadi terpisah dari Allah, kita terpisah dari sumber kehidupan sejati. Oleh karena itu, kita mengalami kematian. Ada tiga penjelasan yang perlu kita berikan:

Pertama, dosa tidak selalu mengakibatkan kematian secara langsung. Roma 6 sedang memberitahu bahwa ketika kita berdosa kita sedang mati secara rohani, bukan secara jasmani.

Kedua, ketika kita diselamatkan Kristus, kita diselamatkan dari kematian rohani terakhir dan dihidupkan secara rohani. Paulus memberitahu para jemaat di Roma, "Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 6:23).

Ketiga, dosa orang percaya pun dapat menimbulkan satu jenis "kematian" rohani. Walaupun kita diselamatkan dari hukuman dosa yang terakhir (perpisahan kekal dari Allah), kita tidak diluputkan dari akibat retaknya hubungan kita dengan sang Bapa Surgawi. Ketika kita berdosa, kita mengalami gejala-gejala kematian rohani. Kita merasa bersalah, hampa, bingung, atau terpisah dari Allah. Kita bertindak sebagai orang fasik, bukan sebagai orang benar. Dosa kita, meskipun sebagai orang percaya, menyakiti hati Allah dan mendukakan Roh-Nya (Efesus 4:30). Walaupun hubungan kita dengan-Nya tidak terputus bersih, dosa kita menghambat hubungan dengan-Nya.

Bayangkan seorang anak dan orang tuanya. Ketika anak mereka tidak taat, hubungannya dengan orang tuanya tidak baik. Orang tua masih mengasihi anaknya dan masih memikirkan kebaikan anaknya. Anak itu tidak akan digadaikan atau dibuang. Akan tetapi, anak itu mungkin akan mengalami beberapa konsekuensi: ketidakpercayaan, pendisiplinan, rasa bersalah, dan sebagainya. Hubungan itu pada akhirnya dipulihkan, namun biasanya diawali dengan penderitaan terlebih dahulu.

Begitulah kasusnya antara kita dengan Allah. Ketika kita memberontak melawan kuasa Allah dalam kehidupan kita, kita memberontak melawan Kehidupan, dan kita mengalami "kematian" (kondisi kehancuran yang membuat kita menderita). Ketika kita kembali kepada Allah, kondisi rohani kita dipulihkan – persekutuan dengan Allah, hidup yang bertujuan, kebenaran, kebebasan, dsb. Sang ayah yang bersyukur atas kembalinya anaknya yang hilang mengatakannya dengan baik: "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali" (Lukas 15:24).

Karena kesengajaan Israel, pemberontakan yang gigih, bangsa itu menjadi tidak mampu mengambil tindakan terhadap dosa-dosanya. Dosa mengisi kekosongan yang tersisa ketika kebenaran Tuhan tidak lagi memenuhi hidup kita. Hanya Tuhan yang bisa mengalahkan dosa dan menebus kita. Dia akan menyelamatkan bangsa itu dari tentara musuh dan juga menghukum orang Israel yang jahat. Dia juga akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa, karena ini adalah tugas yang mustahil bagi manusia mana pun. Apakah kita berbuat dosa sekali atau berkali-kali, karena pemberontakan atau karena ketidaktahuan, dosa kita memisahkan kita dari Tuhan dan akan terus memisahkan kita sampai Tuhan mengampuni kita dan menghapusnya.

Kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang berbahagia karena senantiasa berada dalam pemeliharaan Tuhan.  Tidak ada yang perlu kita takutkan karena ada satu Pribadi yang diutus Tuhan untuk menyertai hidup kita. Pribadi itu adalah Roh Kudus.

Saya dapat menanggapi kehendak Tuhan dan membedakan antara yang baik dan yang jahat karena Roh Kudus berdiam di dalam diri saya dan telah menebus saya 
(Yohanes 14:26) Amin !

Semoga Tuhan memberkati.

Tebet Jkt,
10 juli 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI