Amsal 3:9a - Muliakanlah TUHAN dengan hartamu

Yakobus 5:1-6
Peringatan kepada orang kaya

5:1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

              ~~~~~~~●●~~~~~~~

Yakobus tidak mengatakan bahwa menjadi kaya adalah dosa, tetapi ia mengutuk mereka yang menaruh kepercayaan mereka pada hal-hal yang akan hancur (ayat 1-3). Di dunia kuno, kekayaan ada tiga jenis: makanan (Lukas 12:18), pakaian mahal (Kis 20:33) dan logam mulia (ayat 3). Ketika Yakobus berkata, "Kekayaanmu telah rusak" (ayat 2) dia mungkin memasukkan 3 jenis kekayaan ini.

Sebagai orang percaya, hidup kita sendiri bahkan bukan milik kita (I Korintus 6:19-20). Tuhan adalah pemilik dan Dia telah menempatkan kita di sini sebagai penjaga. Ini menempatkan tanggung jawab besar pada kita dengan setiap hal yang Tuhan percayakan kepada kita. Adalah mungkin untuk menjadi miskin di kehidupan ini dan menjadi kaya di kehidupan berikutnya. Bisa juga kaya di dunia ini dan miskin di akhirat.

Yakobus menunjukkan bagaimana sikap serakah orang kaya telah memanifestasikan dirinya melalui pemotongan upah dari mereka yang telah bekerja untuk mereka (ayat 4). Hukum Musa secara khusus mengutuk ini: "Jangan menindas seorang hamba upahan yang miskin dan membutuhkan .." (Ul. 24:14). Tampaknya orang-orang kaya, egois, suka kesenangan ini hidup dalam kemewahan sementara mereka yang bekerja untuk mereka hidup dalam keadaan karakter yang paling menyedihkan (ayat 5-6).

Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya, yang salah adalah ketika hati kita terfokus pada kekayaan itu sendiri dan bukan kepada Tuhan yang memberikan kekayaan kepada kita. Mungkin saja kita pun tetap beribadah kepada Tuhan, tetapi hati kita lebih terfokus kepada berkat-berkat dari Tuhan dan bukan kepada Tuhan yang memberi berkat tersebut. Alkitab mengatakan bahwa di mana harta kita berada, di situ juga hati kita berada (Lukas 12:34). Oleh karena itu, jika Tuhan memberkati kita sehingga kita menjadi orang yang kaya dan berhasil, kita juga perlu menempatkan kekayaan kita itu dalam kerajaan surga, sehingga hati kita pun tetap terfokus kepada hal-hal yang surgawi dan bukan hal-hal duniawi. Jadilah orang kaya di dunia, dan juga orang kaya di surga. Muliakanlah Tuhan dengan harta kita dan kekayaan kita (Amsal 3:9a).

Pertanyaan yang bagus untuk ditanyakan adalah - Berapa banyak waktu saya yang dihabiskan untuk mengumpulkan barang-barang yang hanya akan berkarat dan membusuk? 
Di sisi lain, berapa banyak waktu saya yang dihabiskan untuk hal-hal yang akan bertahan selamanya?
Renungkanlah....... Amin !

Semoga Tuhan memberkati.

Mangga dua,Jkt
21 Agustus 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI