Orang bodoh membicarakan orang
Yakobus 4:11-12
Jangan memfitnah orang
4:11 Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
4:12 Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
~~~~~~●●~~~~~~
Jika kamu menemukan kebenaran tentang dosa seseorang yang perlu ditegur, bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikannya ?
Manusia cenderung lebih memilih jalan yang instan untuk mencapai tujuan hidupnya: kebahagiaan, ketenaran, kesuksesan, dan lain sebagainya. Ketika semua itu sudah didapatkan, manusia terkadang menjadi sombong dengan apa yang dimilikinya.
Ia merasa diri lebih tinggi dari orang lain. Ia tidak sadar bahwa masih ada “sesuatu lain” yang jauh lebih tinggi dan lebih berkuasa di atasnya.
Di dalam Alkitab banyak sekali ayat yang mengingatkan kita untuk tidak mudah menghakimi orang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa menghakimi orang lain adalah dosa di hadapan Tuhan. Melalui renungan ini kita disadarkan agar tidak mudah duduk sebagai hakim terhadap saudara yang lain. Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa "Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?" (Yakobus 4:12).
Banyak dari kita tampaknya berpikir bahwa kita dapat mengangkat diri kita sendiri dengan merendahkan orang lain. Bahkan beberapa figur mungkin itu kolega ataupun teman- teman kita saat ini tampaknya senang melakukan hal semacam ini di sosmed mereka dan di ikuti oleh followers nya dengan likes yang luar biasa.
Alasan mereka melakukan hal ini adalah untuk mencoba membuat dirinya terlihat lebih baik daripada orang lain, senang di puji dan sekedar mencari pujian.
Seseorang yang secara konsisten melakukan ini memiliki citra diri yang buruk.
Ada pendapat demikian: "Orang bijaksana membicarakan gagasan, orang biasa membicarakan kejadian, orang bodoh membicarakan orang." Tingkat kebijaksanaan seseorang terukur dari apa yang dibicarakannya. Membicarakan orang alias menggosip tergolong tingkat pembicaraan yang paling rendah. Mengapa? Sebab dari satu gosip saja, percakapan bisa berkembang ke mana-mana. Termasuk bisa menjadi fitnah.
Yesus pun sangat mencela tindakan menghakimi.
Bila kita baca dalam Injil Matius 7:1-5 dengan teliti (terutama ayat 5), Yesus memperingatkan kita bahwa menghakimi orang lain adalah dosa sangat serius di mata Allah dan kita tidak boleh menghakimi orang lain secara sembarangan. Ukuran yang kita pakai saat menghakimi orang lain akan dipakai oleh Allah untuk menghakimi kita. Dan hal inilah yang sedang disampaikan oleh Yakubus kepada kita.
Yesus menyuruh kita untuk menyingkirkan dulu balok yang ada di mata kita sebelum membantu orang lain menyingkirkan selumbar di matanya. Yesus memperingati kita, bahwa ketika kita mengecam orang lain dan sekaligus menghakimi dia, padahal di mata kita sendiri terselip sebatang balok, tentulah mustahil lagi kita untuk menolong orang tersebut.
Jika kita telah menyingkirkan balok dari mata kita, barulah kita bisa menyingkirkan selumbar dari mata orang lain. Yesus tidak mengajarkan kita untuk bersikap tidak peduli pada masalah orang lain karena hal ini juga bukanlah semangat 'mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri'. Oleh karenanya, kita perlu berusaha memahami kehendak Tuhan agar kita tahu bagaimana menerapkan prinsip-prinsip yang telah kita pelajari itu sesuai dengan kehendak-Nya.
Stop gosip ataupun mengfitnah dan menghakimi !
Mari saling melengkapi, menjaga, mendukung, menopang dan meneguhkan satu sama lain. Amin !
Semoga Tuhan memberkati.
Blok M jkt
19 Agustus 2021
Luisfunan
Komentar
Posting Komentar