Sabar, Sabar dan Sabar

Yakobus 5:7-11
Bersabar dalam penderitaan

5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

                 ~~~~~~●●~~~~~~

Pak Sabar dikenal karena ketenangan dan kesabarannya. Namun, teman-teman dekatnya tahu bahwa dia juga mengalami saat-saat frustrasi dan lekas marah. Suatu hari saya melihatnya mondar-mandir di ruangan seperti singa yang dikurung. 
"Apa masalahnya pak Sabar ?" saya bertanya. Masalahnya adalah, jawab pak Sabar, "Bahwa saya sedang terburu-buru, tetapi Tuhan tidak !".

"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"
(Lukas 9:25)

Dalam perikop hari ini Yakobus mengajarkan bahwa orang Kristen harus bersabar dan panjang sabar dalam kesulitan dan ketidakadilan yang mungkin mereka alami. Ketika datang penderitaan, itu harus ditanggung dengan gagah berani dan tanpa keluhan. Yakobus melanjutkan untuk meyakinkan para pembacanya bahwa kesabaran mereka tidak akan sia-sia; karena "kedatangan Tuhan sudah dekat" (ayat 8b). Dia menggunakan contoh seorang petani yang menyiapkan tanah, menabur benih, menjaga ladangnya bebas dari rumput dan rumput liar dan kemudian dengan sabar menunggu Tuhan untuk menurunkan hujan dan menghasilkan tanaman yang berharga (ayat 7).

Dalam masa pencobaan yang berat, mudah bagi kita untuk menjadi tidak sabar dengan mereka yang paling dekat hubungannya dengan kita. 
Situasi ini memerintahkan kita untuk tidak menggerutu dan menyalahkan orang lain atas masalah kita (ayat 9). Dengan kata lain, jika kita harus menderita karena kesaksian kita bagi Kristus dan orang Kristen lain lolos dari penderitaan, kita tidak perlu mempertanyakan pengabdian dan sungut-sungut terhadapnya.

Jika kita tergoda untuk mengeluh tentang kesulitan yang mungkin kita hadapi, Yakobus mengatakan kita harus melihat para nabi Allah (ayat 10). Di segala zaman mereka telah meninggalkan teladan kesabaran dan kepanjangsabaran kepada kita sambil menanggung banyak penderitaan. 
Dalam hal bersabar ada begitu banyak contoh-contoh ketidak sabaran dalam kehidupan kita sehari-hari yang sadar ataupun tidak sadar kerapkali kita lakukan; karena tidak sabar harus melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu bersamaan. Ada orang yang makan sambil online medsos dengan laptop dan hp nya dimeja makan. Ada orang yang menyerobot ingin lebih dulu di layani, budaya antri yang masih rendah dalam kehidupan kita. Ada banyak orang yang mencari jalan pintas karena tidak sabar akan pertolongan Tuhan. Ada banyak orang yang tidak sabar lagi menanti jawaban doa karena sakit yang dideritanya. Ada banyak orang mencari jalan yang tidak dikehendaki Tuhan dengan pergi ke dukun supaya sukses.
Ada banyak orang yang tersesat hidupnya karena tidak sabar akan didikan dan nasehat.
"Ingat !" ketika kesabaran hilang, saat itu juga kita sudah tidak lagi percaya kepada Tuhan yang dapat memberikan pertolongan.

"Pengendalian diri adalah sesuatu yang mutlak harus kita lakukan untuk meraih kesuksesan".
(Baca ayat peneguh Lukas 9:25)

Maka berhati-hatilah akan kenikmatan dunia karena kenikmatan dunia tidak akan membawa kita kepada kata “cukup”.
Kebahagiaan hidup yang sesungguhnya adalah bagaimana kita sabar dan menikmati setiap perjalanan hidup kita dengan rasa syukur. 
Jangan pertaruhkan keselamatan yang kekal hanya untuk menyelamatkan hidup yang sementara.

Sebagai contoh terakhir dari kesabaran, Yakobus menyebutkan pengalaman Ayub (ayat 11). Dia adalah tontonan kesengsaraan dan contoh kesabaran. Terlepas dari semua cobaannya, Ayub mempertahankan kepercayaan yang gigih kepada Tuhan. 
Kesabaran merupakan bagian dari buah-buah Roh yang harus terpancar dalam kehidupan orang percaya (baca Galatia 5:22-23). 
Adalah baik jika kita sudah berjalan dengan firman Tuhan, menerapkan hidup seturut kehendakNya dan mempercayai Tuhan sepenuhnya dalam berbagai aspek kehidupan. Tapi lanjutkanlah itu dengan terus melatih kesabaran dengan tekun. Tetap gantungkan pengharapan sepenuhnya, teruslah pegang firman Tuhan dengan kesabaran dan iman. 
Pada saatnya nanti anda akan menerima penggenapan janji Tuhan sebagai sesuatu yang pasti.

Bagaimana saya menilai diri saya di bidang kesabaran ?
Apakah saya mendapati diri saya resah dan khawatir atas hal-hal yang tidak dapat saya kendalikan ?
Apakah saya mempercayai Tuhan untuk menyelesaikannya ?
Renungkanlah...... Amin!

Semoga Tuhan memberkati.

Bogor,
Minggu 22 Agustus 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI