Stop Ego kita mencari pujian

3 Yohanes 1:13-14
Penutup

1:13 Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena.
1:14 Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka. (1-15) Damai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu.

                     ~~~~●●~~~~

Pada zaman rasul Yohanes, ia berkomunikasi melalui surat, yang memakan waktu lama untuk sampai ke tujuan. Dalam situasi itu, tentunya surat itu berisikan hal yang benar-benar penting dan khusus.
Dalam suratnya ini rasul yohanes sangat jeli dan peduli untuk menyapa "setiap" orang dengan menyebutkan namanya.

Bagaimanakah Anda mengungkapkan kerinduan pada orang terkasih ataupun sahabat yang tinggal berjauhan dari Anda? 

Zaman sudah berubah, teknologi dan ilmu pengetahuan. Saat ini lebih praktis, relatif cepat dan mudah. Anda dapat menelepon, menulis email, menggunakan videocall, atau menulis status postingan, berinteraksi melalui jejaring sosial di internet. Tinggal klik maka apa yang kita buat langsung terexpose dalam media online.

"Jadikanlah hatiku seperti Hati-Mu"
demikian bunyi status postingan dari seorang teman di akun sosmed nya.
Luar biasa kalimat di atas, namun saya takut untuk mengucapkannya karena konsekuensinya sangat sangat berat, intinya bila hatiku seperti hati Tuhan maka harus bisa hidup dalam roh dan bukan hidup dalam kedagingan, hidup dalam roh selayaknya menghadirkan kasih-sukacita-damai sejahtera-kesabaran-kemurahan-kebaikan-kesetiaan, padahal nyatanya bila mau jujur kita adalah produsen dosa tiada henti.

Menurut ahlinya akibat perbuatan dosa adalah penderitaan dan kematian, dosa itu bisa dosa pribadi-bisa dosa orang lain-bisa dosa berjamaah, anehnya sebagai manusia kita tahu "ini baik itu buruk" tetapi mengapa kita cenderung memilih yang buruk ?
Itulah tanda bahwa manusia adalah mahluk yang egois dan rapuh, tanpa "Kekuatan Tuhan" kita akan menjadi budak dosa (Yohanes 8:34)

Tulisan 3 Yohanes ini diakhiri dengan pemikiran yang sama yang mengakhiri 2 Yohanes. 
Yohanes memiliki hal-hal untuk dikomunikasikan yang lebih baik diucapkan secara langsung daripada dengan pena dan tinta (3 Yohanes 13-14). Namun ada pengulangan dalam 3 Yohanes yang menawarkan wawasan lain untuk pekerjaan kita sehari-hari. Di bagian paling akhir, Yohanes menambahkan,
"Damai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu." 
Mengucapkan nama seseorang satu persatu semakin menambah sentuhan pribadi yang menurut Yohanes diperlukan dalam komunikasi.

Banyak dari kita yang memiliki pertemanan hingga lebih dari seribu orang pada akun media sosial nya.
Apakah anda sungguh dekat mengenal mereka ?
Apakah anda sudah menyebutkan nama masing masing mereka dalam doa anda?
Apakah anda hanya berkomunikasi dengan 1% dari 1000 teman anda ?
Apakah anda peduli dan memperhatikan 99% itu?
Berapa pujian ataupun likes yang anda butuhkan dalam setiap kali postingan anda?
Anda suka dan senang dengan pujian semu itu ?

Stop ego anda mencari pujian melalui berhala zaman now.
Kendalikan keinginan daging untuk dipuji. 
Banyak pujian diluar sana tetapi aku tidak mau.

"Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena". (3 Yohanes 1:13)
Renungkan lah....... Amin !

Semoga Tuhan memberkati

8 Agustus 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI