Hidup itu begitu bernilai

Amos 1:1-8
Judul

1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.

Hukuman atas bangsa-bangsa lain

1:2 Berkatalah ia: "TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel."
1:3 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Damsyik, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengirik Gilead dengan eretan pengirik dari besi,
1:4 Aku akan melepas api ke dalam istana Hazael, sehingga puri Benhadad dimakan habis;
1:5 Aku akan mematahkan palang pintu Damsyik dan melenyapkan penduduk dari Bikeat-Awen serta pemegang tongkat kerajaan dari Bet-Eden; dan rakyat Aram harus pergi sebagai orang buangan ke Kir," firman TUHAN.
1:6 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Gaza, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan suatu bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Edom,
1:7 Aku akan melepas api ke dalam tembok Gaza, sehingga purinya dimakan habis;
1:8 Aku akan melenyapkan penduduk dari Asdod dan pemegang tongkat kerajaan dari Askelon; Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan Ekron, sehingga binasalah sisa-sisa orang Filistin," firman Tuhan ALLAH.

                ~~~~~~●●~~~~~~

Di tepi sebuah danau di pedalaman Afrika terdapat banyak batu-batuan dan di sana terdapat sebuah papan bertuliskan : "Yang mengambil batu akan menyesal. Yang tidak mengambil batu juga akan menyesal"

Heran dengan kalimat itu? 
Ada seorang anak pada rombongan tour yang tertarik untuk mengambil beberapa butir batu-batu itu untuk melihat apa yg akan terjadi selanjutnya.
Beberapa peserta rombongan lainnya tak terlalu menggubrisnya. Jadi mereka tidak mengambil batu-batu itu dan lebih tertarik untuk menikmati segarnya air di danau itu.

Setelah kembali ke Eropa, mereka menyuruh ahli batu-batu untuk memeriksa batu-batuan yang mereka bawa. Ternyata batu-batuan itu adalah sejenis Safir yang dari luar tampaknya jelek tapi di dalamnya merupakan permata yang sangat indah dan mahal harganya.

Yang tidak membawa batu itu jadi menyesal karena tidak membawanya, tetapi yg membawanya pun akhirnya menyesal karena tidak membawa lebih banyak.

Bukankah hidup manusia serupa seperti cerita di atas?
Kita diberikan kehidupan yg sangat berharga. Namun bukankah kita seringkali kurang menghargai masa hidup ini justru di saat kita masih bisa hidup lama?

Hidup ini begitu bernilai. Jauh lebih bernilai daripada batu-batu permata. 
Itulah sebabnya agar kita tidak menyesal di kemudian hari, maka kita harus menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.

Bekerja dengan maksimal.
Mengasihi Allah dengan maksimal. Mengasihi keluarga dengan maksimal, Berkarya bagi sesama dengan maksimal.

Apabila kita telah mengusahakan yang terbaik selama hidup ini, maka kita tidak perlu lagi menyesal di kemudian hari.
Usahakan yang terbaik selama kesempatan itu masih ada.

Amos 1:1-8  memperingatkan, bahwa Tuhan sugguh berdaulat atas semua manusia di atas bumi. Bangsa-bangsa itu tidak kenal Tuhan, tetapi Dia tetap meminta pertanggungjawaban atas dosa yang telah dilakukan. Apalagi kita, umat yang dikasihi-Nya. Tidakkah kita takut menerima “api murka” Tuhan bila kita terus melakukan dosa dan tidak bertobat?
Renungkanlah.... Amin !

21 September 2021
Luis Funan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI