Mereka tetap bebal... bagaimana dengan kita ?

Amos 4:6-13
Orang Israel tidak mau berbalik kepada TUHAN

4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:7 "Akupun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:9 "Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu, pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:10 "Aku telah melepas penyakit sampar ke antaramu seperti kepada orang Mesir; Aku telah membunuh terunamu dengan pedang pada waktu kudamu dijarah; Aku telah membuat bau busuk perkemahanmu tercium oleh hidungmu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:11 "Aku telah menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:12 "Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. --Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi--TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

                  ~~~~~~●●~~~~~~

"Namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN".

Inilah ungkapan yang paling sering diulang dalam Amos, muncul lima kali (ayat 6,8,9,10 dan 11)
Dalam perikop ini Tuhan mengingatkan bangsa Israel tentang banyak cara yang Dia gunakan untuk mendorong mereka agar bertobat dan berbalik dari dosa-dosa mereka (ayat 6-11). Ini termasuk kelaparan (ayat 6), kekeringan (ayat 7-8), serangga dan jamur (ayat 9), malapetaka dan perang (ayat 10), dan beberapa campur tangan ilahi (ayat 11). Tidak peduli bagaimana Tuhan memperingatkan israel, mereka tetap mengabaikan Dia. Mereka telah menjadi bebal. Orang bebal bukan orang bodoh sebab mereka tahu tetapi tidak mau melakukan, sedangkan orang bodoh tidak melakukan karena memang tidak tahu. 
Bangsa Israel tidak menerima pesan itu, mereka harus berhadapan muka dengan Tuhan untuk penghakiman (ayat 12). Allah penghakiman ini adalah Pencipta, perkasa dan berkuasa (ayat 13)!

Orang Farisi dan ahli Taurat (lsrael) menguasai kitab Taurat, kitab para Nabi, dan kitab Mazmur dan Amsal tetapi hanya sebatas pengetahuan saja karena tidak mengerti makna sesungguhnya dari semua yang mereka ketahui. 
Dari awal mereka tidak mau belajar karena merasa dirinya lebih pintar dan menyepelekan sesuatu hal baru sehingga lama kelamaan mereka menjadi bodoh karena pengetahuannya tidak bertambah 

Sama seperti kita hari ini, Sering kali kita berpikir bahwa melakukan kesalahan dan dosa sedikit-sedikit tidak apa apa, no problem, kan Tuhan baik, Dia pasti akan memaklumi dan mengampuni. Namanya juga manusia pasti banyak kelemahan dan kekurangan; alasan semacam itulah yang seringkali kita jadikan senjata untuk hidup dalam ketidak-taatan. 
Kita lah yang menjadikan diri kita sendiri sebagai manusia bebal, tidak mau menerima nasehat, tidak mau mengakui kesalahan dan tidak mau intropeksi diri. 

Kita tidak mengerti dan memahami bahwa Tuhan yang berkuasa menciptakan langit bumi, juga berkuasa untuk menghancurkan ciptaan-Nya.
Kita lupa bahwa : "setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapatkan balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, (Ibrani 2:2b-3).

Orang pintar bisa menjadi orang bebal, jika merasa sudah tahu tetapi tidak sampai mendalami makna dari sesuatu yang dia ketahui, hanya sebatas tahu tetapi tidak mengerti apalagi memahami. 
Kita secara terang-terangan tidak mau disebut bebal, namun dalam praktik kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, kita seringkali berlaku seperti orang yang bebal. Supaya tidak menjadi orang bebal maka sebaiknya kita selalu intropeksi diri, lalu memperbaiki diri terus menerus dan mau belajar meski sudah lanjut usia kita.
Renungkanlah...... Amin!

Semoga Tuhan memberkati.

28 September 2021
Luis Funan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI