Panggilan untuk pertobatan

Amos 5:1-6
Ratapan tentang Israel

5:1 Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum Israel:
5:2 "Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya."
5:3 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang."

Jalan yang menuju hidup

5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!
5:5 Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap."
5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.

                 ~~~~~~●●~~~~~~

Amos mengejutkan pendengarnya dengan menyanyikan lagu pemakaman untuk kerajaan Israel utara (ayat 1-3). 
Orang Israel percaya bahwa kekayaan dan ritual keagamaan mereka membuat mereka aman tetapi mereka ditakdirkan untuk kehancuran sebelum waktunya. Lebih jauh lagi, mereka yang berusaha melindungi Israel dari malapetaka yang menunggu mereka, akan dihancurkan sendiri tanpa memandang kekuatan mereka (ayat 3).

Segala sesuatu yang bersangkutan dengan keselamatan, termasuk pertobatan dan iman adalah hasil karya Allah dalam menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita.

Umat ​​Tuhan dapat menemukan kehidupan hanya dengan mencari Dia (ayat 4). Mereka tidak dapat menemukannya dengan melakukan ritual yang ditentukan di tempat-tempat keagamaan tradisional seperti Betel dan Gilgal, karena kota-kota ini telah menjadi pusat penyembahan berhala (ayat 5-6)

Dalam perikop hari ini Amos mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah - yang dimungkinkan semata-mata karena anugerah-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat bertobat kecuali kalau Allah menganugerahkan pertobatan.

Gambaran seperti inilah yang terlihat dari perikop Amos hari ini. Allah menunjukkan murka-Nya atas bangsa Israel. Dia memberikan ancaman serius yang akan ditimpakan-Nya atas mereka (ayat 1-3). Pada saat yang bersamaan Dia juga menawarkan jalan keluar dari situasi yang sangat mengerikan tersebut. 
Dia mengundang bangsa Israel untuk mencari Dia (ayat 4-6).

Ketika seorang penjahat berpikir untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya, ketika seorang pembohong jera dan bertekad untuk berlaku dan berkata jujur, ketika seorang yang acuh tak acuh menyadari bahwa apa yang yang dilakukannya tidak semestinya, maka jelaslah bahwa semua orang ini memikirkan sebuah perubahan.

Perubahan itu dimulai dari dalam dirinya sendiri, dari pikiran, dari tekad untuk berbalik arah, yang mendorongnya untuk tidak lagi melakukan kebiasaan yang selama ini mendarah daging dalam dirinya. Inilah yang dinamakan pertobatan. 
Pertobatan adalah aktivitas meninjau atau menelaah tindakan-tindakan yang pernah diperbuat atau menyesali kesalahan-kesalahan yang sudah diperbuat yang disertai dengan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik

Intinya pertobatan adalah respon cinta kita atas cinta kasih Allah yang besar pada kita. Pertobatan yang lahir dari cinta tidak akan berhenti pada sebuah penyesalan, tetapi juga diikuti perubahan hidup yang mengarah kepada Injil. Inilah yang menjadi dasar utama perubahan hidup yang dilakukan manusia. Inilah panggilan kita sebagai orang Kristen, Inilah pesan yang dibawa oleh Yesus seperti yang kita baca dalam Markus 1:15  "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Ketika kita berjumpa dengan kasih Allah, kita akan melihat bahwa undangan pertobatan adalah undangan untuk hidup di dalam kasih dan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan.
Renungkanlah....... Amin !

Semoga Tuhan memberkati.

29 September 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI