Keputusan kita menentukan langkah kita.

Mikha 2:12-13 
Janji tentang keselamatan

12 Dengan sungguh-sungguh Aku akan mengumpulkan engkau seluruhnya, hai Yakub, dengan sungguh-sungguh Aku akan menghimpunkan sisa orang Israel; Aku akan menyatukannya seperti kambing domba dalam kandang, seperti kawanan binatang di tengah-tengah padangnya, sehingga ramai dengan manusia! 
13 Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka! 

               ~~~~~~●●~~~~~~

Meskipun penghakiman dijanjikan karena dosa besar umat Tuhan, israel tetap berada di dalam kasih karunia dan kebaikan Tuhan. Pemeliharaan Allah tetap terjadi meskipun jumlah mereka yang hidup dalam kebenaran sedikit. 
Dia masih menjanjikan pemulihan bagi sisa Israel.
Mereka akan diselamatkan dari murka Allah yang menyala-nyala. Masa depan yang baru terbentang. 
Perpecahan akibat ulah manusia berakhir. Allah sendiri bertindak memimpin dan menyatukan mereka dalam damai-Nya. 

Ini kehendak Tuhan, Ini kehendakku!

Ada sebuah kapal berlayar pada malam dalam cuaca buruk. 

Tampak di kejauhan sebuah lampu yang sepertinya berasal dari 'kapal lain' dan sedang menuju ke arahnya.

Supaya tidak terjadi tabrakan, kapten kapal memerintahkan untuk mengirim pesan ke 'kapal lain itu' bunyinya: “Beloklah 10 derajat ke Utara.”

Tetapi 'kapal lain itu' mengirim pesan balasan: “Kamu yang belok 10 derajat ke selatan.” 

Kapten kapal itu jengkel dan mengirim pesan lagi: “Saya kapten, kamu belok 10 derajat ke Utara.”

Pesan balasan: “Saya pelaut kelas satu, kamu belok 10 derajat ke selatan.” 

Kapten itu sangat marah dan  mengirim pesan lagi: “Ini kapal perang; kamu belok 10 derajat ke Utara.”

Pesan balasan: "Ini mercusuar, kamu belok 10 derajat ke selatan.” 

Kalau kapten kapal itu waras, tentunya ia yang harus membelokkan kapalnya 10 derajat ke selatan, karena yang di depan itu mercusuar yg merupakan benda yang tidak bisa bergerak.

Kadang kita sadari bahwa apa yang kita mau atau ingini jelas tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, namun karena sebab alasan tertentu kita memaksakan diri. Demi 'kepuasan diri' dan keuntungan dunia, bahkan kita tahu kondisi tidak tepat, tetap ngotot pada 'ini yang ku mau'. 
Dalam hal ini, tak jarang kita abaikan ajaran kebaikan dan keluhuran iman yang kita yakini sebagai kehendak Tuhan.

Ketika kehendak kita dan kehendak Tuhan bertabrakan, ingatlah bahwa kehendak Tuhan itu tidak bisa berubah, dan oleh karenanya kitalah yang harus mengubah kehendak kita dan menyesuaikannya dengan kehendak Tuhan. 

Mari kita lihat prinsip Getsemani. 
Di Taman Getsemani pada malam sebelum Yesus di salib, Yesus ingin agar cawan itu berlalu daripada-Nya. Tetapi akhirnya dengan penuh kepercayaan, Ia menyerahkan diri-Nya pada kehendak Bapa-Nya.
Karya keselamatan Allah menjangkau keseluruhan, mengutamakan kebaikan bersama dan bukan untuk kenikmatan diri sendiri.

Keputusan kita menentukan langkah kita. Maka putuskan apakah kita mau menuruti ego kita sendiri atau mendengar Tuhan memimpin hidup kita ?!
Renungkanlah....... Amin !

Semoga Tuhan memberkati.

Pluit Jakarta
13 Oktober 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI