Pilihan yang Bernilai Kekal
Mikha 4:1-5
Sion sebagai pusat kerajaan damai
4:1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
4:4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.
4:5 Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
~~~~~~●●~~~~~~
Kata-kata "pada hari-hari terakhir" (ayat 1) biasanya mengacu pada Kesengsaraan dan Milenium. Mikha tidak menyebutkan kapan "hari-hari terakhir" akan terjadi, namun ia menyebutkan beberapa ciri:
Bait suci milenium akan menonjol di dunia (ayat 1a). Gunung Sion tempat Bait Suci akan dibangun (Ez. 40-43) akan menjadi yang utama di antara gunung-gunung (Zak. 8:3).
Orang-orang di dunia akan tertarik ke Yerusalem (ayat 1b).
Yerusalem akan menjadi tempat pengajaran bagi seluruh dunia (ayat 2a).
Wahyu akan keluar dari Yerusalem (ayat 2b). Karena Allah akan menjadi penguasa (ayat 3), maka wajar jika Firman-Nya berasal dari tempat kekuasaan-Nya.
Tuhan akan menjadi Hakim Yerusalem (ayat 3a). Banyak dari pembaca Mikha merasa gusar di bawah penghakiman Tuhan tetapi pada akhirnya seluruh dunia akan tunduk pada Firman Tuhan.
Perdamaian akan bersifat universal (ayat 3b). Selama milenium alat perang (pedang dan tombak) akan diubah menjadi alat pertanian (mata bajak dan kait pemangkas).
Israel akan tinggal dengan aman dan damai (ayat 4).
Israel akan peka secara rohani kepada Allah (ayat 5). Meskipun bangsa-bangsa yang tidak percaya Tuhan menyembah berhala, Israel di milenium akan berjalan dalam nama Tuhan dan mematuhi standar-Nya.
Dalam hidup ini, tidak jarang kita dihadapkan pada banyak pilihan yang harus kita ambil. Pilihan itu akan menjadi tepat jika memperhatikan suara hati nurani yang jernih.
Jika pilihan kita tepat sesuai suara hati nurani yang jernih, maka kita sudah menentukan pilihan dalam hidup yang bernilai dan bermakna keabadian.
Yaitu makna surgawi.
Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir. Sebab itu akan menjadi sulit, bilamana kita salah dalam menentukan pilihan.
Pilihan yang didasari oleh Ego, demi keuntungan diri, pemenuhan keinginan dan kepuasan diri. Atau oleh karena harga diri.
Motif penentuan yang demikian itu tidak akan bernilai dan hanya akan menjadi sebuah kefanaan saja.
Sebalik nya akan lain, bila kita memilih yang bernilai abadi, pilihan itu menjadi nilai sebuah kehidupan dan semuanya akan menjadi kekal.
Kita harus bisa mengambil pilihan-pilihan yang bernilai abadi. Itu bisa didapat dengan mendegarkan hati nurani yang tempa dan dibentuk oleh Roh kudus. Ada cara yang mudah kita bisa mendapatkan itu.
1. Ambil keputusan dengan hati dan pikiran yang tenang.
2. Jika kita masih ragu, kita perlu mencoba menimbang kedua pilihan itu dan melihat mana yang membuat kita dan sesama menjadi konsolasi.
3. Jangan lupa berdoa dan memohon rahmat kepada Tuhan.
Berserah diri dalam tempaan dan bimbingan Roh kudus, percaya bahwa apapun yang kita pilih pasti adalah pilihan yang tepat.
Ada sebuah dialog untuk kita bermeditasi sejenak :
Manusia bicara : Saya datang disini
tepat di depan kehadiran-Mu
Saya tidak bisa tanpa cinta-Mu
Saya tidak bisa tanpa pengampunanmu
Ya Tuhan Engkau begitu Agung dan tiada tara luar biasa tidak bisa dijelaskan
Engkau datang ke dunia hanya untuk menyelamatkan saya
Tuhan menjawab :
Aku memikul beban ini, anakku
Aku di sisimu dan aku bilang biarkan aku masuk dan tinggal di dalam kamu
Manusia bicara :
Selamat datang Tuhan....saya mengizinkanmu masuk.
Ketika saya membutuhkan-Mu, Engkau mendengar saya
Engkau menjawab saya dan menemukan saya
Engkau menemukan saya
Di tengah kesibukan saya.
Tuhan menjawab :
Anakku, Aku tidak pernah meninggalkan mu. Pilihan ku terhadap mu adalah kekal.
Renungkanlah.... Amin !
Semoga Tuhan memberkati.
15 Oktober 2021
Luisfunan
Komentar
Posting Komentar