Hidup Oleh Iman

Berlimpah dalam Pengharapan 

Roma 15: ayat 13
"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan".

                     ~~~~~~●●~~~~~~

Rasul Paulus, menulis kepada jemaat di Roma, memperkenalkan tema menumbuhkan harapan melalui iman: 
"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan" (Roma 15:13)

Harapan positif memberi makna pada kehidupan. Hidup dengan harapan adalah penangkal hidup yang depresif.
Paulus mengatakan kepada kita bahwa Roh Kudus adalah Dia yang "memberi kita harapan ini", kehidupan yang bermakna ini, "dengan sukacita dan damai sejahtera". Cara untuk menghayati harapan itu adalah "melalui iman Anda kepada-Nya." 

Menerima janji-janji Kristus dalam kehidupan praktis berarti hidup oleh iman. Karena itu, semakin kita bersandar dalam pelukan Kristus, semakin Roh-Nya menguatkan harapan kita. 

Banyak dari kita yang mengawali hari nya dengan langsung sibuk dengan medsos nya atau bahkan panik. Kita tidak sempat berdoa pagi, bahkan harus buru-buru meloncat dan berangkat karena aktivitas-aktivitas yang sudah menanti kita. Stres sudah dimulai bahkan ketika kita belum sepenuhnya sadar. 
Hal-hal tersebut sudah mengganggu, sehingga kita tidak lagi dapat merasakan berkat Tuhan yang baru setiap pagi. 

Sejatinya saat kita bangun, ada Rahmat Tuhan yang langsung menyapa kita. RahmatNya tercurah, turun disaat kita hendak memulai sebuah hari yang baru. “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22-23)

Seandainya anda lelah tadi malam, pagi ini anda segar dengan kekuatan baru, semangat baru, gairah baru dan tentu saja berkat yang baru. Bukan sisa kemarin, tetapi sesuatu yang baru, yang selalu Tuhan berikan kepada kita, setiap pagi. Bukankah itu terdengar sangat luar biasa?
Apapun yang terjadi, bagaimanapun caranya, Dia akan menyediakan itu semua untuk kita dengan segenap kasih-Nya. Seperti itulah indahnya hidup bersamaNya. 

Hari ini kita berada di hari terakhir tahun 2021.
Setiap kali menyambut pergantianTahun, ada kebiasaan tiap-tiap pribadi, kelompok, lingkungan dan masyarakat untuk mempersiapkan berbagai macam persiapan agar dapat merayakan dan menyambut TAHUN BARU dengan semeriah mungkin.

Masing-masing pribadi tentu memiliki "Harapan" bahwa "Semoga di Tahun yang baru ini segala sesuatunya menjadi baru, hari depan menjadi semakin baik, masa depan yang tertunda dapat dimiliki, segala kesedihan yang pernah dan selalu dialami di tahun yang lama dapat berubah menjadi kegembiraan yang tak putus-putusnya dalam tahun yang baru, dan banyak lagi harapan-harapan lainnya yang tentu mengenai kebaikan dan kebahagiaan hari depan."

Lewat renungan sederhana hari ini, saya mengajak kita semua untuk merenungkan firman ini:
"Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuaannya,
Dan telah mengenakan "manusia baru" yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya." (Kolose 3:9-10)

Apa artinya berjuta harapan yang saat ini ada dalam hati kita masing-masing dalam menyambut Tahun Baru ? 
Kalau toh ternyata setelah melewati malam Tahun Baru yang penuh dengan kemeriahan yang kita alami dan rasakan ditempat kita masing-masing malam ini, sama sekali tidak membawa suatu perubahan hidup yang lebih baik di hari esok nanti?
Bukankah Kita sendiri yang berharap untuk dapat memperoleh segala kebaikan, perubahan dan kebahagiaan hari esok ?
Sebalik nya malah kita tidak peka dan tidak berusaha untuk menyempurnakan harapan kita itu dengan mulai belajar menjadi sosok manusia baru.

Sifat dan sikap kita yang seperti demikian adalah seumpama Iman tanpa Perbuatan yang pada hakekatnya adalah mati. Atau seperti impian tanpa kerja keras yang adalah hayalan tanpa beban. Atau seolah menanti keajaiban yang dijanjikan oleh orang yang sama sekali tidak kita kenal.

"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah juga demikian.
Dan diatas semuanya itu; kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:12-17)

Berjanji dalam diri sendiri dan berusaha dengan segenap kekuatan untuk menjadi sosok "Manusia Baru" dari pada sekedar mendambakan harapan kosong yang tak kunjung kita dapati dalam Tahun yang Baru nanti.... Amin.

Selamat menyongsong tahun baru 2022
Semoga Tuhan memberkati.

Jumat, Natal Hari ketujuh
31 Desember 2021
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI