Kuat dan Setia dalam Panggilan

Yeremia 1: 1-9

Judul

1:1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.

1:2 Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.
1:3 Firman itu datang juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan dalam bulan yang kelima.

Yeremia dipanggil dan diutus

1:4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
1:6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
1:7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu
1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
1:11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam."
1:12 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
1:13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: "Apakah yang kaulihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara."
1:14 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini.
1:15 Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala kota Yehuda.
1:16 Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri.
1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

                   ~~~~~~●●~~~~~~

Pembukaan 
Kitab ini dibuka dengan pernyataan di mana Tuhan “menemukan” Yeremia di antara para imam. Anathot, sebuah kota sekitar tiga mil timur laut Yerusalem yang dihuni oleh para imam (Yos. 21:13-19). 
Di sinilah Yeremia lahir dan dibesarkan (ayat 1-3).

Panggilan Yeremia (1:4-19)
Tuhan telah mengetahui peran Yeremia sebelum ia lahir, telah menyebabkannya dilahirkan dan telah memisahkannya untuk suatu kebaktian yang kudus. Bagaimana mungkin Yeremia menghindari momen kebenaran ini (ayat 4-5).
Yeremia menanggapi penunjukan Tuhan dengan keraguan diri (ayat 6). Seringkali orang berjuang dengan tantangan baru karena mereka kurang percaya diri. Dia mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana berbicara. Dia tidak memohon ketidakmampuan seperti Musa (Kel. 4:10), melainkan dari sudut pengalaman. Tugasnya akan sulit tetapi karena nabi dipanggil oleh Tuhan, dia akan memiliki kemampuan ilahi (ayat 6-8). Tuhan berjanji untuk membebaskan Yeremia dari masalah, bukan untuk mencegah masalah datang kepadanya. Tuhan tidak mencegah kita menghadapi badai kehidupan tetapi Dia akan melihat kita melewatinya. Dia tidak hanya dipanggil untuk tugas itu tetapi dia juga diberdayakan (ayat 9-10).

Dalam perikop ini, dua tanda diberikan kepada nabi sebagai semacam garis besar pelayanan kenabiannya: 
(1) Yang pertama adalah penglihatan yang menyebabkan Yeremia melihat cabang pohon badam (ayat 11). Cabang ini melambangkan Allah yang sedang mengawasi untuk melihat bahwa firman-Nya digenapi (ayat 12). 
(2) Penglihatan kedua menyebabkan Yeremia melihat panci yang mendidih (ayat 13). Ini melambangkan malapetaka yang akan dicurahkan atas mereka yang tinggal di Yehuda (ayat 14-16). 

Ringkasnya, dia dapat menambatkan hidupnya pada penunjukan kedaulatan Tuhan, pemenuhan anugerah kedaulatan-Nya dan jaminan perlindungan kedaulatan-Nya. Beberapa kebenaran penting tentang pelayanan kepada Tuhan muncul dari amanat Yeremia:

Pesan Yeremia hanya berisi apa yang Tuhan perintahkan.
Tentang apa yang diperintahkan Allah, semuanya harus diberitahukan.
Yeremia tidak perlu kecewa dengan tanggapan orang-orang, juga tidak boleh berkecil hati karena rasa sakit karena dirundung kebingungan di hadapan orang-orang yang kepadanya dia diutus (ayat 17).
Keyakinan Yeremia didasarkan pada janji Allah untuk membuat nabi tidak terkalahkan (ayat 18).
Sang nabi dijanjikan tentangan, tetapi juga kemenangan di tangan Tuhan (ayat 19).

Ketika Tuhan meminta saya untuk melakukan sesuatu, mudah bagi saya untuk mengatakan, "Saya tidak bisa melakukannya", "Saya tidak memiliki kemampuan, pelatihan atau pengalaman." 
Namun Saya hanya perlu ingat, jika Tuhan memberi saya pekerjaan untuk dilakukan, maka Dia akan menyediakan semua yang saya butuhkan untuk melakukannya.
Janji Tuhan kepada Yeremia dan saya adalah bahwa Dia akan membantu saya melalui masalah yang paling menyiksa sekalipun.

Kesetiaan kita dalam menjalani panggilan ditengah segala kesukaran dan penolakan sebenarnya terjadi bukan karena kekuatan kita. Tapi kita dikuatkan dan diteguhkan oleh Tuhan yang mengutus kita (Yeh. 3:8). Tuhanlah yang menopang kita disegala kelemahan kita. Walau diterpa banyak permasalahan, seperti masalah kesehatan, gangguan finansial, penolakan keluarga dan sebagainya, satu keyakinan yang pasti bahwa Allah turut bekerja dan Allah saja yang membuat kita kuat dan setia dalam panggilan. Allah pasti bekerja dalam setiap kelemahan kita. Seperti kata Paulus, “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” (2 Kor. 12:10) Amin!

Semoga Tuhan memberkati

Rabu, 19 Januari 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI