Pertobatan Terus-Menerus.

Yeremia 3:14--4:4
Umat yang akan datang di Sion

3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.
3:18 Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
3:20 Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN.
3:21 Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan yang sesat, dan telah melupakan TUHAN, Allah mereka.
3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.
3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN, Allah kita, ada keselamatan Israel!
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

                     ~~~~~~●●~~~~~~

"Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku" (ayat 19)

Masa remaja, lebih dari fase kehidupan lainnya, tentu saja merupakan salah satu yang paling sulit. Ini adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, juga dikenal sebagai "fase pemberontak". Tubuh mulai berubah, suara mengambil intonasi baru dan prioritas seorang anak ditinggalkan. Otak mengalami "ledakan" emosi dan perasaan yang sebenarnya yang dapat menentukan pilihan yang akan memandu seumur hidup. Namun, pilihan ini tidak harus dibuat secara acak dan emosional. Orang tua memainkan peran kunci dalam kebangkitan ini, dan mereka perlu membimbing, mencintai dan mendisiplinkan, dan terus memimpin anak-anak mereka di jalan yang seharusnya mereka tempuh (Amsal 22:6).
 
Tingkah laku anak-anak Israel disamakan dengan kondisi remaja pemberontak. Tuhan, sebagai Bapa yang pengasih, berusaha dengan segala cara untuk menuntun mereka kembali ke jalan itu, tetapi dari waktu ke waktu mereka menolak seruan-Nya. Meskipun mereka dianggap memberontak, mereka tahu bahwa mereka memiliki seorang Bapa, tetapi mereka tidak berpaling kepada-Nya dengan sepenuh hati 

"Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! (ayat 14a)
"Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu." (ayat 22a)

Ini adalah seruan Bapa ke hati setiap anak yang telah mengambil kendali kehidupan dengan caranya sendiri. 
Tuhan telah menyiapkan tempat bagi anak-anak-Nya untuk tinggal. Sebuah Kota di mana "semua bangsa akan dikumpulkan dalam nama TUHAN" (ayat 17). Dan bahkan sebagai “anak-anak pemberontak” dan sebagai istri yang berzinah, Tuhan tidak berhenti berseru ke hati umat-Nya. Seserius situasinya dan sebanyak dosa anak-anak-Nya sangat mengganggu-Nya, Dia tidak akan menyerah pada orang-orang itu, juga tidak akan menyerah pada anak mana pun, sampai Dia melihat penggenapan kata-kata-Nya dalam diri mereka yang akan mewarisi “ tanah yang diinginkan”:

Kita adalah makhluk rasional dan dengan cara inilah kita mendapat hak istimewa untuk mendengar suara Roh Kudus dan memberikan penyembahan yang dapat diterima dan masuk akal kepada Allah (Roma 12:1). Di satu sisi, kita semua hidup dalam fase transisi dan kita berada dalam bahaya tersesat dalam pemberontakan hati kita. 
Kita perlu memercayai Bapa kita dan mengikuti pedoman yang Dia tinggalkan untuk kita dalam Firman-Nya. Karena "Sesungguhnya, hanya pada TUHAN, Allah kita, ada keselamatan Israel!" (ayat 23b)
Dalam TUHAN, Allah kita" ada keselamatan kita.

Penduduk Yerusalem telah kehilangan pandangan akan TUHAN. Mereka melanjutkan ritual kosong mereka, tetapi hati mereka jauh dari pengetahuan sejati tentang Tuhan. Sunat sebagai tanda perjanjian yang dibuat dengan Abraham dan keturunannya tidak akan memenuhi tujuannya jika orang-orang tidak menyunat hati mereka terlebih dahulu (Yer 4 ayat 4).

Adalah sangat mudah dan tidak perlu waktu lama bagi saya dan anda untuk masuk ke dalam kondisi murtad jika : 
(1) Berhenti mempelajari Firman-Nya. 
(2) Berhenti berdoa.
(3) berhenti bersekutu dengan orang Kristen lainnya.

Itu bertentang dengan (2 Tim. 2:15) kita tidak boleh berhenti mempelajari Firman-Nya "Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu"
Kita tidak boleh berhenti berdoa (I Tes. 5:17) "tetaplah berdoa".
 
Kita tidak boleh berhenti bersekutu dengan orang Kristen lainnya.
(Ibr. 10:25)."Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat".

Allah bertalu-talu membujuk umat-Nya agar meninggalkan berhala dan kembali kepada-Nya, bertobat dengan tulus dari dalam hati (Yeremia 4:1-4). 

Kasih orang tua yang panjang sabar ada batasnya. Kadang kita melihat di media tv dan medsos, pernyataan orang tua yang memutus hubungan dengan seorang anaknya. Kita tidak tahu apakah di hati kecil mereka, orang tua itu berharap anak tersebut berinisiatif datang kepadanya dan meminta ampun. 
Namun hati Bapa Surgawi jauh lebih lapang daripada orang tua mana pun. 
Dia bahkan menyerahkan Anak tunggal-Nya agar kita tidak menerima hukuman kekal akibat kebebalan dosa kita.
Pukulan keras Allah yang dijatuhkan pada kita agar kita bertobat tak dapat dibandingkan dengan pukulan yang diderita Yesus Kristus demi pengampunan kita. Karena itu hiduplah dalam pertobatan terus-menerus....Amin !

Semoga Tuhan memberkati.

Minggu, 23 Januari 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI