Ada Nurani ?!

Doa Kekuatan Kita 
Mazmur 17 
Diburu dengan tak bersalah

1 Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2 Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.
3 Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
4 Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan;
5 langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.
6 Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
7 kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
9 terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku.
10 Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, mereka membual;
11 mereka mengikuti langkah-langkahku, mereka sekarang mengerumuni aku, mata mereka diarahkan untuk menghempaskan aku ke bumi.
12 Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.
13 Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka, rebahkanlah mereka, luputkanlah aku dengan pedang-Mu dari pada orang fasik.
14 Luputkanlah aku, ya TUHAN, dengan tangan-Mu, dari orang-orang dunia ini yang bagiannya adalah dalam hidup ini; biarlah perut mereka dikenyangkan dengan apa yang Engkau simpan, sehingga anak-anak mereka menjadi puas, dan sisanya mereka tinggalkan untuk bayi-bayi mereka.
15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

                     ~~~~~~●●~~~~~~

Mazmur 17 ini dibagi atas 15 ayat, dimulai dengan kata pengantar "Doa Daud" (ayat 1).
Daud adalah Orang yang Mendambakan Hati Tuhan. Daud merindukan keadilan dalam perjuangan antara dirinya dan para penindasnya. 
"Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan" (ayat 1-4).

Daud membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk dapat bertindak benar selama pencobaannya;
"langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.
Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku" (ayat 5-6). 

Daud mencari perlindungan dari musuh-musuhnya, yang dia gambarkan secara grafis, 
"kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku.
Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, mereka membual;
mereka mengikuti langkah-langkahku, mereka sekarang mengerumuni aku, mata mereka diarahkan untuk menghempaskan aku ke bumi.
Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi" (ayat 7-12).

Daud memohon agar mereka yang kecewa, mengakhiri dengan keyakinan yang tenang bahwa semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya. Dengan percaya diri Daud berseru untuk pembebasan dari mereka yang telah hidup hanya untuk hal-hal dalam hidup ini dan mengabaikan Tuhan.
"Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka, rebahkanlah mereka, luputkanlah aku dengan pedang-Mu dari pada orang fasik.
Luputkanlah aku, ya TUHAN, dengan tangan-Mu, dari orang-orang dunia ini yang bagiannya adalah dalam hidup ini; biarlah perut mereka dikenyangkan dengan apa yang Engkau simpan, sehingga anak-anak mereka menjadi puas, dan sisanya mereka tinggalkan untuk bayi-bayi mereka" (ayat 13-14)

Daud tahu bahwa dia telah hidup benar di hadapan Tuhan Allah dan musuhnya tidak.
"Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu" (ayat 15)
Daud tidak akan menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan, jika dia tidak menjadi orang yang berdoa. 

Syarat pertama dari doa yang sejati adalah hati nurani yang baik. Kita tidak bisa berharap untuk mendapatkan tempat bersama Tuhan jika kita datang kepada-Nya hanya untuk menunjukkan kesombongan dan dusta bibir yang menipu. Tuhan sangat mengenal kita.
Karena itu, masa prapaskah yang istimewa ini mengajak kita untuk semakin meningkatkan semangat doa kita. Semakin sungguh-sungguh menghayati kembali doa-doa kita entah doa pribadi, doa keluarga, doa bersama dalam komunitas kita; juga sebagai satu jemaat beriman, akan membawa kedamaian dan kebahagiaan serta berkat bagi sesama. Sebab, “Buah dari keheningan adalah doa, buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta, buah cinta adalah pelayanan dan buah pelayanan adalah damai” 

Berbahagialah kita yang sudah dengan setulus hati dan segenap jiwa berdoa kepada Tuhan, memohon kepada-Nya agar Ia berkenan mendengarkan permohonan kita, dan supaya Tuhan mendengarkan segala perkara yang benar, sehingga Tuhan berkenan memperhatikan doa dan permohonan kita. Karena Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita sudah lebih dahulu mendengar, melawat, menjawab, memberkati dan mengabulkan doa-doa kita.
Amin !

Semoga Tuhan Memberkati.

Sabtu, Prapaskah 2
19 Maret 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI