Berbicara Kepada Tuhan
Mazmur 13
Doa kepercayaan
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
2 (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
3 (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
4 (13-5) supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
5 (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
6 (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
~~~~~~●●~~~~~~
Ini adalah ekspresi yang jelas dari perasaan ditinggalkan. Pemazmur tampaknya telah menunggu kehadiran dan campur tangan Tuhan. Seolah-olah dia telah menunggu dan menunggu, tetapi Tuhan tidak terlihat.
Dia merasa ditinggalkan dan ditolak.
Tidak diragukan lagi ini adalah salah satu perasaan terburuk yang bisa dialami siapa saja, khususnya bagi kita sebagai orang percaya.
Memikirkan bahwa Tuhan telah menyembunyikan wajahnya dari kita atau memunggungi kita hanya membuat situasi menjadi lebih buruk dan tak tertahankan bagi kita. Bahkan, kita hampir bisa menyerah jika Tuhan tidak segera datang menyelamatkan kita. Inilah yang dirasakan pemazmur pada saat ia menulis ini. Namun, dia cukup bijaksana untuk datang ke hadirat Tuhan dan mencurahkan isi hatinya, daripada kehilangan iman.
KAPAN SAYA PERLU MENGGUNAKAN mazmur ini?
Anda akan membutuhkan mazmur ini ketika Anda menemukan diri Anda dalam situasi-situasi berikut:
● Ketika Anda merasa bahwa Tuhan telah jauh dari Anda dan Anda tidak bisa lagi merasakan kehadiran-Nya.
● Saat kamu merasa sedih dan hatimu terasa berat karena tantangan hidup.
● Ketika Anda mulai merasakan kelelahan spiritual dan ketidaksadaran.
● Ketika Anda merasa bahwa musuh iman Anda mulai menguasai Anda.
Doa adalah tindakan berbicara kepada Tuhan. Seperti yang diwartakan Penginjil Matius, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu" (Mat 6:6)
Untuk ini, diperlukan keinginan yang mendalam untuk berdialog dengan Bapa surgawi agar kita dapat mendengarkan Dia.
Di sini tidak hanya tindakan meminta sesuatu, tetapi juga kebajikan syukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam pengalaman hidup kita, karena hal itu menuntun kita untuk belajar.
Hal ini juga relevan untuk menyebutkan keheningan untuk bermeditasi. Melaluinya kita dapat “menyelam” dalam perenungan yang penuh doa untuk memvisualisasikan pengalaman Kristen dengan lebih baik. Kita kemudian merasakan suara Tuhan, jawaban-Nya atas setiap pertanyaan kita.
Juga baik untuk mengingat puasa.
Ini adalah cara pendidikan, yaitu belajar untuk menguasai tubuh kita dan keinginan duniawi kita. Terkait dengan puasa, kita memiliki penebusan dosa, semacam pengalihan hidup dalam nama Tuhan. Melalui penebusan dosa, kita mampu mengubah hati kita untuk perjumpaan dengan Tuhan. Ada kebutuhan untuk pertobatan, karena kita adalah subyek yang berdosa.
Bacaan Prapaskah hari ini, membawa kita pada refleksi mendalam tentang tindakan kita di dunia sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena kita adalah anak-anak-Nya, Dia menginginkan dari kita ketaatan yang terangkum dalam perintah pertama: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37 ).
Kehendak bapa surgawi adalah melihat anak-anaknya bersatu dengan proyek kehidupan kekalnya. Untuk ini adalah tugas setiap orang Kristen untuk merenungkan perilakunya dalam terang Injil Kristus. Amin
Semoga Tuhan Memberkati
Selasa, Prapaskah 2
15 Maret 2022
Luisfunan
Komentar
Posting Komentar