Kristus Ada Dalam Hidup Kita

Mazmur 14
Kebebalan manusia

1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
4 Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN?
5 Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar.
6 Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, tetapi TUHAN adalah tempat perlindungannya.
7 Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.

                        ~~~~~~●●~~~~~~

Ilustrasi
Ketika saya pergi ke sekolah saya kadang-kadang diberi tes di mana para guru akan "menilai dengan kurva." Ini berarti bahwa orang yang menerima nilai tertinggi akan menerima "A" dan yang terendah akan mendapatkan nilai gagal sementara yang lainnya cocok. Sistem ini memberi siswa yang kurang berprestasi memiliki kesempatan yang lebih baik untuk lulus. Tuhan tidak menilai berdasar pada kurva, standar-Nya mutlak. 
Tuhan hanya memiliki dua nilai: "baik" untuk kesempurnaan mutlak dan "gagal" untuk hal lain. 

“Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” (Kej.1:26)

Manusia tidak diciptakan sebagai sebuah robot atau mesin yang hanya beroperasi sesuai dengan tombol-tombol ataupun perintah-perintah dari “sang operator”. 
Ketika menghadapi banyak pilihan, sebagai makhluk berakal budi, manusia dilatih untuk dapat menimbang-nimbang segala pilihan-pilihan itu dan membuat sebuah keputusan , inilah yang disebut dengan kehendak bebas. 

Kejadian 2:16-17
"Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Pohon pengetahuan yang baik dan jahat tidak dilenyapkan dari taman Eden oleh Tuhan sebagai bukti bahwa Allah menghargai kehendak bebas manusia. Manusia diajar untuk bertanggung jawab dengan pilihan yang dibuatnya, karena  ada konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.

Tuhan menghendaki manusia menggunakan kehendak bebasnya untuk menaati kehendak Tuhan. Sehingga Allah melihat bahwa manusia mengikuti kehendak-Nya bukan karena tidak ada pilihan lain, melainkan dengan sadar memilih untuk taat akan perintah Tuhan. Inilah tujuan Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia, di tengah-tengah segala pilihan yang ada, manusia tetap dapat menaati Kehendak Tuhan. Kehendak bebas manusia sama sekali tidak dapat melunturkan kemahakuasaan dan kedaulatan Tuhan.

Semua manusia memiliki dua pilihan untuk hidup;  
(1) Hidup dalam daging 
(2) Hidup dalam roh.

1. Hidup dalam daging. 
Galatia 5:19-21 "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah".

2. Hidup dalam Roh.
Galatia 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu".


Saat kita jatuh ke dalam Dunia Jahat itu.
Kita mulai percaya bahwa Tuhan tidak ada. Mazmur 14:1  "Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah."
Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
"Orang bebal" adalah orang yang hidup seakan-akan tidak ada Allah. Orang bebal menyatakan pemberontakan mereka terhadap Allah dengan dua cara;
1) Mereka menolak penyataan Allah, karena mereka tidak percaya apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah; mereka mencemooh prinsip-prinsip moral Firman Allah dan mengandalkan akal mereka sendiri dalam menentukan baik dan buruk ( Mzm 14:1-3).
2) Mereka tidak mencari Allah, juga tidak berseru kepada Allah di dalam doa untuk kehadiran dan pertolongan-Nya.

Mazmur 14 yang kita baca hari ini melukiskan kebobrokan orang fasik dan mengajarkan bahwa umat manusia pada dasarnya terpisah dari Allah (bandingkan Efesus 2:2-3).

Manusia cenderung berjuang untuk mencapai apa yang terbaik bagi kita terlepas dari siapa yang kita sakiti.
Bagaimana mengubah kejahatan di dunia menjadi kebaikan.
1. Menyadari bahwa kita tidak dapat mengatur diri kita sendiri. Yohanes 15: 4-5 “ Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu. Sebagaimana ranting tidak dapat berbuah dengan sendirinya, jika ia tidak tetap pada pokok anggur, demikian juga kamu, jika kamu tidak tinggal di dalam Aku.  
2. Menerima Yesus Kristus di dalam hati kita berarti menerima bahwa Yesus Kristus mengatur hidup kita. Matius 6:10 “ Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu, seperti di surga, demikian juga di bumi”
Hanya Yesus Kristus yang dapat mengubah kondisi dosa kita, Dia menjadikan kita ciptaan baru, jika kita ingin dunia berubah, kita harus lebih meningkatkan evangelisasi, memberitahukan keajaiban Kristus dalam hidup kita.

Mungkin saya tidak pernah secara lisan mengatakan bahwa tidak ada Tuhan, tetapi apakah saya pernah mengabaikan Firman Tuhan dan terus melakukan hal saya sendiri sampai-sampai saya bertindak seperti seorang ateis yang mengatakan tidak ada Tuhan?

Sekarang ini adalah waktu terbaik untuk kita datang kepada Tuhan dan mohon ampun dengan hati yang siap untuk bertobat secara radikal. Mari kita datang dengan segala kerendahan hati dan mengundang Roh Kudus untuk menguasai hati dan seluruh hidup kita. 
Amin

Semoga Tuhan Memberkati

Selasa, Prapaskah 2
16 Maret 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI