Agitasi (2)

Yudas 1:17-23
Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman

1:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
1:22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

                ~~~~~~●●~~~~~~

Para rasul juga sudah memberikan peringatan bahwa akan ada pengejek di akhir zaman yang akan berjalan menurut keinginan mereka sendiri yang fasik (ayat 17-18). Jelaslah bahwa para pencemooh ini tidak memiliki Roh Kudus dan dengan demikian tidak dilahirkan kembali (ayat 19).

Selain mengingat apa yang telah dikatakan para Rasul, Yudas memberi kita garis besar untuk menyebarkan iman :
1) Membangun diri di dalam iman (ayat 20).
2) Berdoalah agar para pendengarnya dipenuhi Roh Kudus (ayat 20).
3) Jagalah diri mereka “dalam kasih Allah” (ayat 21).
4) Menunggu atau menantikan kembalinya Kristus bagi gereja-Nya (ayat 21).

Tujuan utama surat ini adalah untuk memperlengkapi orang Kristen untuk hidup dalam konteks ajaran sesat. Kita perlu ingat bahwa pertempuran melawan ajaran sesat tidak dimenangkan dengan argumen.

Mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi? Mengapa Tuhan tidak mengakhiri begitu banyak penderitaan sekali dan untuk selamanya?

Kita sering mendengar pertanyaan seperti itu di mana-mana. Setiap kali ada musibah, orang percaya dan orang yang tidak percaya, bahkan tidak sedikit orang Kristen yang taat, yang mengalami keragu-raguan dan bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan yang tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Bagaimana imanmu?
Ada baiknya dari waktu ke waktu iman kita dipertanyakan. Belum tentu buruk jika kita merasa sedang diuji. Menghadapi situasi yang kita alami, adalah masuk akal untuk bertanya: Di mana Tuhan? Apakah dia meninggalkan kita? Apakah dia tidak tertarik dengan apa yang terjadi? Mengapa dia membiarkan begitu banyak penderitaan?

Kenyataan yang kita hadapi ini memaksa kita untuk meninjau kembali iman kita. Kepada siapa kita percaya, kepada siapa kita menempatkan keamanan dan keselamatan kita? Mungkin jika kita mempertanyakan iman kita, itu karena kita masih harus memperdalam dan menghayatinya lebih intens.

Tidak peduli berapa banyak agitasi ajaran sesat yang mungkin ada di sekitar kita, kita tidak boleh menyerah dalam keputusasaan. Tuhan dapat menjaga saya dan juga anda dari banyaknya ajaran sesat dan Dia menjamin, bahwa jika saya dan anda tetap setia, Dia akan membawa kita ke hadirat-Nya dan memberi sukacita abadi. Amin !

Semoga Tuhan Memberkati

Rabu, 15 Juni 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI