Pelayan dan Saksi

Roma 1:1-7
Salam

1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
1:6 Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.

                        ~~~~~~●●~~~~~~

Roma 1 (disingkat Rom 1) adalah bagian pertama Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tetapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus. Pasal ini dibagi atas 32 ayat. Berisi keinginan Paulus untuk pergi ke Roma serta dasar-dasar pengajarannya.

Dalam ayat pembukaan surat ini Paulus memperkenalkan dirinya kepada orang-orang percaya di Roma. Ketika dia menulis surat ini dia belum pernah ke Roma, jadi tentu saja dia memberikan gambaran singkat tentang dirinya dan status khususnya di gereja. Beberapa dari mereka pasti dia kenal secara pribadi (Pasal16) tapi mungkin banyak dari mereka yang belum pernah dia temui. Pada saat surat ini ditulis penulis selalu membuka dengan namanya, bukan menutup dengan namanya seperti yang kita lakukan sekarang ini dalam setiap tulisan yang kita buat. Tidak diragukan lagi ada banyak orang bernama Paulus sehingga dia harus mengidentifikasi dirinya lebih jauh dan meyakinkan para pembaca bahwa dia berhak mengirim surat itu. Dia menyajikan kredensialnya sebagai berikut:

Ia adalah hamba Yesus Kristus (ayat 1a). Kata yang digunakan Paulus untuk “hamba” adalah kata “budak.” Diperkirakan ada enam juta budak di Kekaisaran Romawi pada waktu itu sehingga orang dapat dengan mudah mengidentifikasinya. Paulus telah memperbudak dirinya sendiri kepada Kristus.
Dia adalah seorang rasul (ayat 1b). Kata itu berarti “seseorang yang diutus oleh otoritas dengan suatu tugas.” Salah satu syarat seorang rasul adalah telah melihat Kristus yang bangkit. Paulus melihat Kristus ketika ia sedang dalam perjalanan ke Damaskus (Kisah Para Rasul 9:1-9).
Dia adalah seorang pengkhotbah Injil (ayat 1c-4). Injil berarti “Kabar Baik”. Ini adalah pesan bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa kita, dikuburkan, bangkit kembali, dan mampu menyelamatkan semua orang.
Dia adalah seorang misionaris bagi bangsa-bangsa lain (ayat 5-7). Tugas khusus Paulus adalah untuk membawa Injil kepada orang-orang bukan Yahudi, dan inilah mengapa dia berencana untuk pergi ke Roma (ayat 5).
Setelah menyatakan komisi pelayanannya, dia selanjutnya membahas panggilan mereka. “Kamu dipanggil oleh Yesus Kristus” (ayat 6). Kemudian dalam suratnya Paulus membahas secara rinci apa yang tercakup dalam panggilannya (Roma 8:28-30).
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya".

Kepada siapa Tuhan memanggil saya untuk menjadi saksi? 

Perjumpaan dengan Yesus setara dengan perjumpaan dengan kasih-Nya, yang mengubah kita dan membuat kita mampu menularkan kepada orang lain kekuatan yang Dia berikan kepada kita.

Ini adalah pengalaman para murid pertama: setelah perjumpaan pertama dengan Yesus, Andreas segera pergi untuk memberi tahu saudaranya Petrus (lih.  Yohanes 1:40-42), dan Filipus melakukan hal yang sama dengan Natanael. (lih.  Yohanes 1:45-46).

Rahmat yang kita terima dari Tuhan tidak diberikan kepada kita sebagai penghiburan pribadi, melainkan menjadikan kita alat agar orang lain juga dapat menerima karunia yang sama. Ada lingkaran yang indah antara kerahiman dan misi. Ini memungkinkan kita untuk semakin bertumbuh dalam belas kasih Tuhan.

“Kita dipanggil untuk menjadi pembawa Kabar Baik bagi setiap pria dan wanita hari ini. Dan jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada kita hanya menuju satu arah: keluar dari diri kita sendiri, untuk menjadi saksi kekuatan penyembuhan dari cinta yang telah menaklukkan kita.

Apa yang dapat saya lakukan minggu ini untuk memenuhi panggilan ini? 
"Saya perlu ingat bahwa panggilan saya adalah pertama menjadi Pelayan dan kemudian menjadi saksi". 

Marilah kita menganggap serius keberadaan kita sebagai orang Kristen, dan kita berkomitmen untuk hidup sebagai orang percaya, karena hanya dengan cara inilah Injil dapat menyentuh hati orang-orang dan membuka mereka untuk menerima rahmat kasih dan belas kasihan dari Tuhan yang menyambut semua. Amin!

Semoga Tuhan Memberkati

Jumat, 17 Juni 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI