Apa itu kepatuhan ?

Amsal 1:8-19
Nasihat dan peringatan

1:8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
1:9 sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.
1:10 Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;
1:11 jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
1:12 biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur;
1:13 kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;
1:14 buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian."
1:15 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
1:16 karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
1:17 Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap,
1:18 padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.
1:19 Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.

                   ~~~~~~●●~~~~~~


Apa itu kepatuhan ?
Oboedientia (kepatuhan) sebuah kata bahasa Latin yang berasal dari kata kerja oboediere (untuk mematuhi), dibentuk oleh ob (konfrontasi, oposisi) dan audire (untuk mendengarkan). 

Kepatuhan (perilaku manusia) adalah tindakan mematuhi terutama dalam organisasi hierarkis. Ini adalah pemenuhan amanat atau perintah. Kata ini juga digunakan dalam konteks yang berbeda, seperti dalam agama, militer, keluarga atau pendidikan.

Sebuah amsal ialah suatu pepatah, perbandingan atau pertanyaan singkat-padat yang mengungkapkan suatu prinsip atau sebuah pengamatan tentang perilaku manusia dari sudut pandangan Allah. Amsal-amsal ini digubah untuk mengajar umat Allah (khususnya kaum muda) bagaimana menjalankan hidup yang menyenangkan Dia, memiliki hidup yang berhasil dan berbahagia, dan menjauhi kesusahan-kesusahan hidup yang diakibatkan oleh dosa (Amsal 1:2-6,15-19).

Mendengar didikan seorang ayah dan berpegang teguh pada hukum ibu adalah hal-hal yang membuat hidup seorang anak muda menjadi indah (ayat 8-9). Di seluruh Alkitab Anda akan menemukan bahwa ketaatan kepada orang tua berjalan sejajar dengan tunduk kepada Allah. Efesus 6:1 di mana dikatakan, "Anak-anak taatilah orang tuamu di dalam Tuhan karena itulah yang benar" adalah contoh dari nasihat ini. Ada bagian serupa dalam Kolose 3:20 yang mengatakan, "Anak-anak taatilah orang tuamu dalam segala hal: karena ini sangat berkenan kepada Tuhan.” Di sisi lain ketidaktaatan kepada orang tua adalah salah satu peringatan akhir zaman dalam II Timotius 3:1-5.

Sekarang kita menemukan peringatan serius dalam memilih teman. Dunia ini penuh dengan orang-orang jahat yang akan berusaha untuk memikat calon korban mereka dari jalan kehormatan dan kebajikan (ayat 10-13). Kita harus menyadari bahwa jalan orang berdosa itu menarik (ayat 14), tetapi menuju kebinasaan (ayat 15-19). 
"Untuk apa untungnya seseorang jika dia mendapatkan seluruh dunia dan kehilangan jiwanya sendiri?" (Markus 8:36).

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan.
Kata ketaatan dapat diganti dengan sinonim berikut: kepatuhan, subordinasi dan penyerahan. Di sisi lain, sebagai antonim dari istilah ini adalah: ketidaktaatan, pemberontakan atau subversi.

Tema kepatuhan muncul dalam Alkitab Kristen baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Misalnya, kutipan ini dikaitkan dengan Yesus: "Jika kamu mengasihi Aku, menuruti perintah-Ku." (Yohanes 14:15)

Orang yang patuh (taat) adalah mereka yang umumnya tahu bagaimana memenuhi permintaan dan memenuhi tanggung jawab mereka. Namun, kepatuhan juga menyiratkan subordinasi di mana banyak individu tidak ingin menjadi atau merespons.

Melalui Amsal hari ini kita dinasehati dan diperingatkan bahwa Kepatuhan atau ketaatan merupakan pilihan terbaik untuk menghindari kita membuat kesalahan serius, terutama ketika Anda tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman untuk menanggapi suatu keadaan.

Dalam nasihat Salomo ini, kita memiliki gagasan tentang apa artinya berusaha menjadi kudus, seperti yang dikehendaki Tuhan. Bahwa kita memisahkan diri dari orang berdosa, bahwa kita tidak mengikuti kebiasaan mereka atau menerima undangan mereka, bahkan jika mereka mayoritas dan ingin membuat kita merasa malu. 

Satu-satunya jalan yang aman adalah menjauh dari mereka. Jika Anda mulai berjalan bersama mereka, Anda akan segera berlari bersama mereka. “Keluarlah dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu,” itu adalah perintah Tuhan. kita harus menghindari rasa malu karena mengecewakan Bapa surgawi kita. Amin !

Selamat hari selasa,
Semoga Tuhan Memberkati.

26 Juli 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI