Mengucap Syukur

Wahyu 2:8-11
Kepada jemaat di Smirna

2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

                  ~~~~~~●●~~~~~~

Setan memiliki tiga garis serangan. Pertama, ia mencoba untuk mencegah manusia menjadi orang Kristen. Kemudian, jika berhenti di sini, ia mencoba untuk mencegah mereka aktif dan berguna sebagai orang Kristen. Dan akhirnya, sebagai upaya terakhir, dia mencoba menghancurkan karakter mereka sebagai orang kristen.

"Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan" (Wahyu 2:10)

Saudara- saudari yang terkasih dalam Tuhan.
Jemaat Smirna sedang memperjuangkan kehidupan mereka yang susah. Jangan sampai ditengah penderitaan mereka, mereka berpaling dari Tuhan. Mereka berjuang untuk menghadapi penderitaan dan tetap setia pada Tuhan.
Jemaat Smirna bersedia melalukan hal ini karena janji Tuhan bahwa mereka akan diselamatkan. Bahwa penderitaan mereka hanya akan terjadi 10 hari, dan Tuhan menjanjikan mereka yang setia sebuah mahkota kehidupan.
Mereka rela menderita sampai akhir karena kata-kata dari Roh: "barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua" (Wahyu 2:11b)

"Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun" (Yakobus 1:4)

“MELATIH DIRI DALAM KESABARAN AKAN MEMBUAT ANDA SEMPURNA.” 

Mengalami pencobaan dan mengatasinya adalah satu-satunya cara untuk menumbuhkan dalam diri kita keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi panggilan Tuhan dalam hidup kita. Dalam pasal pertama dari 2 Korintus, Paulus merinci manfaat dari menghadapi kesengsaraan; Meskipun tampaknya kontradiktif, tes membawa manfaat tertentu. 

Mari kita pertimbangkan beberapa di antaranya : 
Pertama, "...sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan...." (2 Korintus 1:4).
Ketika orang tahu Anda memiliki kredensial yang diperlukan untuk berbicara, mereka mendengarkan; tetapi jika tidak, mereka memberi kesan mendengarkan, tetapi pada kenyataannya mereka mengabaikan. Dalam setiap masalah yang memaksa Anda untuk tumbuh adalah jawaban yang dibutuhkan orang lain. Ketika Anda dapat mengatakan, 'Saya telah melaluinya,' orang-orang menghormati Anda dan mendengarkan Anda. 

Pengalaman adalah salah satu sumber daya terbaik kita dan Tuhan akan menggunakan nya.

Kedua, "....agar kita tidak percaya diri..." (2 Korintus 1:9).
Apa pun yang membuat kita berpaling kepada Tuhan dan lebih bersandar kepada-Nya adalah manfaat, bukan kerugian. Situasi seperti kehilangan pekerjaan, atau melalui perceraian atau kematian orang yang dicintai, atau kesehatan yang buruk atau kehilangan kedamaian pikiran kita, menuntun kita untuk mendekat kepada Tuhan dan menyadari apa yang dapat Dia lakukan.

Ketiga, “...mengucap syukurlah…” (2 Korintus 1:11).
Apakah Anda ingat seperti apa hidup Anda sebelum Anda bertemu Tuhan? Pemazmur menulis: "Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku" (Mazmur 40:2). Keberanian, angkat suara Anda dan mulailah memuji Tuhan untuk semua yang telah Dia lakukan untuk Anda. Lagi pula, di mana Anda akan berada jika bukan karena Dia?  

Teladan yang bisa diambil dari kehidupan jemaat Smirna adalah kesusahan dan kemiskinan di dunia ini adalah fana, tidak ada yang abadi. Justru saat kita menderita, kita dituntut untuk tetap setia kepada Tuhan. Sebab Tuhan tidak pernah mengingkari janjinya yaitu kerajaan surga bagi yang setia. Amin !

Selamat hari Minggu, selamat beribadah,
Semoga Tuhan Memberkati.

Minggu, 11 September 2022
Luisfunan

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI