Fokus Hidup

2 Raja-raja 9:1-15
Yehu menjadi raja Israel

9:1 Kemudian nabi Elisa memanggil salah seorang dari rombongan nabi dan berkata kepadanya: "Ikatlah pinggangmu, bawalah buli-buli berisi minyak ini dan pergilah ke Ramot-Gilead.
9:2 Apabila engkau sampai ke sana, carilah Yehu bin Yosafat bin Nimsi; masuklah, ajak dia bangkit dari tengah-tengah temannya dan bawalah dia ke ruang dalam.
9:3 Kemudian ambillah buli-buli berisi minyak itu, lalu tuangkan isinya ke atas kepalanya dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel! Sesudah itu bukalah pintu, larilah dan jangan berlambat-lambat."
9:4 Lalu nabi muda itu pergi ke Ramot-Gilead.
9:5 Setelah ia sampai, maka tampaklah panglima-panglima tentara sedang duduk berkumpul. Lalu ia berkata: "Ada pesan kubawa untukmu, ya panglima!" Yehu bertanya: "Untuk siapa dari kami sekalian?" Jawabnya: "Untukmu, ya panglima!"
9:6 Lalu bangkitlah Yehu dan masuk ke dalam rumah. Nabi muda itu menuang minyak ke atas kepala Yehu serta berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas umat TUHAN, yaitu orang Israel.
9:7 Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu Ahab dan dengan demikian Aku membalaskan kepada Izebel darah hamba-hamba-Ku, nabi-nabi itu, bahkan darah semua hamba TUHAN.
9:8 Dan segenap keluarga Ahab akan binasa; dan Aku akan melenyapkan dari pada Ahab setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.
9:9 Dan Aku akan memperlakukan keluarga Ahab sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan sama seperti keluarga Baesa bin Ahia.
9:10 Izebel akan dimakan anjing di kebun di luar Yizreel dengan tidak ada orang yang menguburkannya." Kemudian nabi itu membuka pintu, lalu lari.
9:11 Apabila Yehu keluar mendapatkan pegawai-pegawai tuannya, berkatalah seorang kepadanya: "Apa kabar? Mengapa orang gila itu datang kepadamu?" Jawabnya kepada mereka: "Kamu sendiri mengenal orang itu dengan omongannya!"
9:12 Tetapi mereka berkata: "Dusta! Cobalah beritahukan kepada kami!" Lalu katanya: "Begini-beginilah dikatakannya kepadaku: Demikianlah firman TUHAN: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel."
9:13 Segeralah mereka masing-masing mengambil pakaiannya dan membentangkannya di hadapan kakinya begitu saja di atas tangga, kemudian mereka meniup sangkakala serta berseru: "Yehu raja!"
9:14 Demikianlah Yehu bin Yosafat bin Nimsi mengadakan persepakatan melawan Yoram. --Adapun Yoram sedang berjaga-jaga di Ramot-Gilead, bersama-sama dengan segenap orang Israel menghadapi Hazael, raja Aram.
9:15 Tetapi raja Yoram sendiri telah pulang ke Yizreel, supaya luka-lukanya diobati, yang ditimbulkan orang Aram pada waktu ia berperang melawan Hazael, raja Aram. --Yehu berkata: "Jika kamu sudah setuju, janganlah biarkan siapapun meloloskan diri dari kota untuk memberitahukan hal itu ke Yizreel."

             ~~~~~~●●~~~~~~

Kisah yang dicatat di pasal ini pada tahun terakhir pemerintahan Ahazia raja Yehuda dan Yoram raja Israel, sekaligus tahun pertama pemerintahan Atalya di Kerajaan Yehuda dan Yehu di Kerajaan Israel. Menurut catatan sejarah terjadi antara tahun ke-90 sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua), yaitu sekitar tahun 842-841 SM.

Saudara-saudariku terkasih,
Ketika raja wafat atau turun tahta, biasanya yang menjadi raja selanjutnya adalah keturunan dari raja terdahulu. Namun sejarah mencatat bahwa ada seorang raja yang bukan dari garis keturunan atau trah raja sebelumnya, namun ia diangkat menjadi raja bangsa Israel. Ia pendiri dinasti keempat dan dinasti terlama memerintah Israel. Menariknya Ia dipilih Tuhan menjadi raja.

Sebagaimana Saul dan Daud adalah orang biasa yang diurapi menjadi raja, Yehu adalah orang biasa bukan keturunan raja dan berasal dari keluarga yang biasa pula. Namun ia dipilih oleh Tuhan dan diurapi menjadi raja.

Yehu bin Yosafat bin Nimsi adalah raja ke sepuluh Kerajaan Israel yang memerintah tahun 842 – 815 sM. Alkitab beberapa kali menyebutnya sebagai cucu Nimsi, mungkin untuk membedakan bahwa Yehu ini bukanlah anak Yosafat bin Asa Raja Yehuda, melainkan Yosafat anak Nimsi.

Tidak dijelaskan secara detail latar belakang orang tua dan kakeknya, karena itu, kemungkinan mereka adalah “orang biasa”.

Mereka  mungkin bukanlah orang berpengaruh di zaman itu, bukan pula tua-tua Israel, keluarga kerajaan, pejabat negara, atau orang penting dalam kerajaan Israel pada masa itu, sebab Alkitab tidak pernah menyebut atau menyinggung keberadaan mereka.

Alkitab hanya menyebut bahwa Yehu adalah anak dari Yosafat bin Nimsi. Selain menjelaskan bahwa Yehu bukan anak Yosafat Raja Yehuda melainkan cucu Nimsi, juga Alkitab hendak memberitahukan bahwa keluarga Yehu berasal dari masyarakat biasa.

Perjalanan kariernya mencapai titik tertinggi sebagai orang nomor satu di Israel bukanlah mudah. Ia juga berlatar belakang militer, bahkan ia mencapai puncak karier dalam militer, yakni sebagai panglima militer, panglima tertinggi raja Yoram. Tetapi tentu, ia menjadi raja, juga tidak terlepas dari kesetiaannya akan perintah Tuhan. Harga yang dibayarnya adalah ketaatan. 

Ia adalah raja Israel yang diurapi oleh Elia untuk memusnahkan keluarga Ahab 
(1 Raja 19:16-17); dan diurapi oleh hamba Elisa (2 Raja 9:1-13). Ia membunuh Yoram dan Ahazia (2 Raja 9:14-29; 2 Tawarikh 22:7-9), Izebel (2 Raja 9:30-37), keluarga Ahab (2 Raja 10:1-17), dan nabi-nabi Baal (2 Raja 10:18-29).

Namun sayangnya, di akhir hidupnya, ia disebut tidak hidup taat kepada Tuhan. Kematiannya dicacat dalam 2 Raja 10:30-36.

Saudara-saudariku yang berbahagia dalam Tuhan.
Catatan penting di sini adalah Tuhan dapat memakai siapa saja yang Dia kehendaki dengan tujuan melakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, namun ada penghukuman bila tidak taat. Tuhan memakai orang-orang biasa sehingga bisa mencapai kedudukkan yang tinggi, tetapi juga Tuhan menjatuhkan orang-orang yang menyimpang dari kehendak-Nya.

Sadarkah kita, bahwa meski kita “orang biasa”, tetapi kita di pilih-Nya untuk berdampak dan menjadi terang bagi dunia? Inilah anugerah-Nya. Namun yang harus kita lakukan adalah “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu” (2 Tim 4:5). Orang-orang biasalah yang akan dipercayakan “pekerjaan besar” apabila setia pada perkara kecil.

ORANG BIASA, LEMAH, BAHKAN DIANGGAP BODOH SEKALIPUN, BISA DIPAKAI-NYA UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN BESAR DARI-NYA.

Tuhan dapat memakai siapa saja yang Ia kehendaki tanpa melihat latar belakang seseorang.

Tuhan telah memerintahkan Nabi Elia untuk mengurapi Yehu dan perintah Tuhan kepada Elia dipercayakan kepada penggantinya, Elisa yang dilaksanakan pada masa pemerintahan Yoram, anak Ahab. Bila Saul diurapi menjadi raja karena orang Israel meminta raja, Daud diurapi menjadi raja karena kepemimpinan Saul yang tidak taat kepada Tuhan, Yehu pun diurapi karena kepemimpinan Raja Ahab yang menyimpang.

YEHU ADALAH ORANG BIASA YANG DIPILIH TUHAN UNTUK MENJADI ALAT-NYA (1 RAJA-RAJA 19:16-17; 2 RAJA-RAJA 9:2-4)

Mencapai karier tertinggi di dunia militer, tidaklah mudah. Selain ia harus memiliki jiwa seorang pejuang yang gagah berani, ia juga harus memiliki semangat, pembuat strategi, dan layak memimpin di medan perang. Maka dapat disimpulkan, fakta tentang Yehu adalah seorang yang giat, pekerja keras, dan bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan kepadanya.

Mungkin ini termasuk kriteria mengapa Tuhan memilih dia.

Memang adalah hak prerogatif Tuhan memakai siapa saja, tetapi bila kita perhatikan, mereka yang diurapi Tuhan dalam PL bukanlah orang-orang yang bermalas-malasan. Mereka adalah orang-orang yang dahulunya giat dengan profesinya, pemberani, dan menghormati nabi Tuhan.

Hal ini, kita bisa melihatnya dari kisah Saul, Daud, Elisa, dan lainnya yang diurapi menjadi raja atau nabi. Orang-orang “pilihan” ini berlatar belakang pekerja dan pemberani.

Mungkin kita tidak termasuk orang “pilihan” yang dipercayakan Tuhan untuk melakukan pekerjaan yang “khusus” dari Tuhan, tetapi perlu kita pahami, bahwa “Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.”

Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita dan Ia akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Tetapi kita harus berani melangkah, semakin giat, dan terus belajar, bahkan melibatkan Tuhan, maka kita akan melihat hasil yang baik kita dapatkan. Bukan bermalas-malasan!

Bila saat ini kita sedang terpuruk dan berada dalam titik terendah karena mengalami kegagalan dalam bisnis atau karier, janganlah kita menjadi putus asa dan kecewa. Tetapi marilah kita introspeksi diri. Jangan-jangan bukan jalan Tuhan kita di situ, atau kurang gigih, kurang perhitungan, dan kurang strategis.

Ingat Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan.

BERANI MELANGKAH, BEKERJA DENGAN GIAT, DAN SELALU MELIBATKAN TUHAN ADALAH KUNCI MENUJU SUKSES ATAU KARIER YANG GEMILANG.

Selamat berakhir Pekan,
Semoga Tuhan Memberkati.

Sabtu, Januari 28-2023
Luisfunan ❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI