Kesempatan kedua

Penggenapan.

Kebanyakan orang menganggap bahwa Ekaristi adalah ajaran yang baru diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru. Ya, memang secara eksplisit, Yesus menetapkan Ekaristi, yang merupakan peringatan kurban Tubuh dan Darah-Nya, dalam Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya.  

Yesus menggenapi Perjanjian Lama, dengan memberikan Tubuh dan Darah-Nya, yang merupakan Darah Perjanjian Baru (lih. Lukas 22:20). Yesus tidak membatalkan Perjanjian Lama, namun Ia menyempurnakannya. Demikianlah Ekaristi disebut kurban Kristus, dan karena itu, pusatnya adalah Kristus, dan bukan siapapun atau apapun yang lain.

Puncak liturgi adalah Ekaristi, di mana di dalamnya Kristus menjadi Imam Agung, dan sekaligus Kurban penebus dosa. (KGK 1348, 1364,1365)

Kurban Tunggal.

Pada perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh umat beriman, Kristus yang menjadi kurban itu hadir senyata-nyatanya dalam perayaan yang begitu agung ini. Kristuslah satu-satunya kurban di atas altar perjamuan Ekaristi. Sebab itu, kurban Kristus di salib dan kurban Misa dipersatukan secara tak terpisahkan sebagai satu kurban tunggal.

Kesaksian iman.

Dalam pertemuan APP pertama lingkungan Santa Sisilia, Wilayah Santo Antonius Padua, Paroki Santo Andreas ini (kebetulan saya datang terlambat menjelang penutup) jadi diluar acara pendalaman iman APP, ada hal menarik tentang kesaksian iman dari Bp PASKALIS MINGGUS sebagai tuan rumah "ketika jatuh baru ingat Tuhan...."Kesempatan kedua ?"

Saudara-saudariku terkasih.
Banyak dari kita setelah melakukan kesalahan, apakah itu terhadap keluarga kita, di tempat kerja atau dalam suatu hubungan, meminta, merindukan kesempatan kedua. Dengan cara yang sama kita bertindak dengan Tuhan, karena kita mengecewakannya, kita tidak mematuhinya, kita mengabaikannya.

Sungguh melegakan memiliki Tuhan yang selalu memberi kita kesempatan kedua! Jika ada kebenaran yang tak terbantahkan tentang manusia, itu adalah bahwa kita memiliki kapasitas tak terbatas untuk salah. 

Tetapi yang lebih tak terbatas daripada kemampuan kita untuk berbuat dosa adalah keinginan Allah untuk mengampuni kita. Bagi kita semua yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, itu artinya Tuhan akan mengampuni kita kapanpun kita memintanya. Sama seperti tidak ada batasan untuk cinta Tuhan, tidak ada batasan untuk pengampunannya juga.

Apa benang merah dari pendalaman iman APP kita tentang liturgi Ekaristi dengan kesaksian iman Bp PASKALIS MINGGUS ?

Pengampunan dosa-dosa berat diperoleh melalui sakramen Pengakuan dosa (lih. Yohanes 20: 21-23). Sedangkan pengampunan dosa-dosa ringan dapat diperoleh melalui sakramen Ekaristi dan menerima Komuni Kudus, doa-doa lainnya, terutama doa tobat, laku tobat atau mati raga dan tindakan amal kasih, tentu asalkan yang bersangkutan memiliki penyesalan atas dosa-dosa tersebut dan kehendak yang tulus untuk tidak melakukannya lagi.

Katekismus Gereja Katolik (KGK 1393) "Komuni memisahkan kita dari dosa. Tubuh Kristus yang kita terima dalam komuni, telah "diserahkan untuk kita" dan darah yang kita minum, telah "dicurahkan untuk banyak orang demi pengampunan dosa". Karena itu Ekaristi tidak dapat menyatukan kita dengan Kristus, tanpa serentak membersihkan kita dari dosa yang, telah dilakukan dan melindungi kita terhadap dosa-dosa baru"


(KGK 1394) Seperti halnya makanan jasmani perlu untuk mengembalikan lagi kekuatan yang sudah terpakai, demikianlah Ekaristi memperkuat cinta yang terancam menjadi lumpuh dalam kehidupan sehari-hari. Cinta yang dihidupkan kembali ini menghapus dosa ringan (Bdk. Konsili Trente: DS 1638). Kalau Kristus menyerahkan Diri kepada kita, Ia menghidupkan cinta kita dan memberi kita kekuatan, supaya memutuskan hubungan dengan kecenderungan yang tidak teratur kepada makhluk-makhluk dan membuat kita berakar di dalam Dia.
"Karena Kristus telah wafat untuk kita karena cinta, maka setiap kali kita merayakan peringatan akan kematian-Nya, kita mohon pada saat persembahan, agar cinta itu diberi kepada kita oleh kedatangan Roh Kudus. Kita mohon dengan rendah hati, supaya berkat cinta, yang dengannya Kristus rela wafat untuk kita, kita pun setelah menerima rahmat Roh Kudus, memandang dunia sebagai disalibkan untuk kita dan kita sebagai disalibkan untuk dunia.... Marilah kita, karena kita telah menerima cinta itu secara cuma-cuma, mati untuk dosa dan hidup untuk Allah" (Fulgensius dari Ruspe, Fab. 28,16-19).


Saudara-saudariku yang dikasihi Kristus.
Tuhan tidak mengharapkan kita menjadi makhluk tanpa dosa. Itu tidak realistis, mengingat natur dosa kita. Dia membuat jalan bagi kita untuk belajar dari kesalahan kita dan terus maju. Karya penebusan Kristus di kayu salib menutupi dosa masa lalu, sekarang, dan masa depan kita. Setiap kali kita dengan tulus meminta pengampunan, Tuhan memberi kita kesempatan kedua.

Firman Tuhan mengatakan bahwa begitu kita memiliki Kristus di dalam hati kita, kita adalah ciptaan baru.

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17)

Selamat beraktifitas, sampai jumpa dipertemua APP kedua.
Semoga Tuhan Memberkati.

Minggu, Februari 26-2023
Luisfunan ❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI