Persekutuan Ekaristis
Bacaan Efesus 4:4-7,11-12
Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda
"Satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus"
~~~~~~●●~~~~~~
Istilah kaum Awam dalam katolik ditujukan kepada semua orang beriman Kristiani yang tidak termasuk golongan yang menerima tahbisan suci dan status kebiarawanan yang diakui dalam Gereja (Lumen Gentium Art. 31).
Berdasarkan panggilan khasnya, awam bertugas meresapkan tata dunia dengan semangat Injil dimana ia berada yaitu hidup ditengah tengah masyarakat - mencari Kerajaan Allah dengan mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah. Mereka hidup dalam dunia, yakni dalam semua dan tiap jabatan serta kegiatan dunia, memberikan kesaksian tentang imannya kepada Yesus Kristus.
Ciri khas dan istimewa kaum awam yakni sifat keduniaannya, yaitu: menjalankan segala macam tugas dan pekerjaan duniawi, dan berada ditengah kenyataan hidup berkeluarga dan sosial (bdk. LG,31).
Agar kaum awam mampu memahami panggilan Allah dan menjalankan perutusannya, yang begitu penting di dalam Gereja dan di dunia, mereka memerlukan pembinaan yang baik. Mereka perlu mengetahui doktrin Gereja, menjalani kehidupan rohani yang sehat, berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi, dalam sakramen-sakramen, dalam kelompok keluarga, merenungkan Sabda Allah, memiliki kehidupan doa, merasa ikut bertanggung jawab untuk mewartakan dan menjalankan Injil melalui penggembalaan dan amal kasih.
Tidaklah cukup hanya mengetahui apa yang Tuhan inginkan, tetapi perlu melakukan apa yang Dia inginkan. Dan untuk bertindak dengan setia pada kehendak Tuhan, penting untuk melatih dan menjadi semakin yakin akan iman Anda. Dan untuk menyaksikan iman ini dengan kehidupan di dalam keluarga, di Gereja dan di dunia.
Sehubungan dengan tema APP kita *Liturgi Ekaristi Menginspirasi Transformasi dalam Gereja Sinodal*
Kristus mendorong kita untuk bertumbuh sebagai pribadi-pribadi yang ekaristis, artinya: pribadi yang “dipilih, diberkati, dipecah dan dibagi-bagi”. Setiap orang di dalam Gereja mempunyai "MUTU" Yesus Kristus, yaitu sebagai imam, nabi, dan raja. Setiap pribadi menjadi subyek yang penting untuk saling mendengarkan, saling mendukung dan saling membantu dalam berjalan bersama demi terwujudnya semangat injili Gereja.
Persekutuan Ekaristis merupakan dasar persekutuan Gereja sebagai persekutuan keselamatan. Di antara unsur-unsur yang membentuk spiritualitas Ekaristi menonjol adalah amal kasih, ibadat kepada Yesus dalam Sakramen dan keindahan Liturgi, yang bukan merupakan perhiasan, tetapi merupakan inti dari perayaan Ekaristi.
Tidak ada persatuan yang lebih erat antara kita dengan Kristus dibandingkan dengan persatuan yang terjadi di dalam Ekaristi. Persatuan yang erat dan tak terpisahkan dengan Kristus inilah yang dapat mengubah kehidupan kita, sehingga kita dapat mengalami pertobatan yang terus menerus, mampu untuk menjalani hidup ini dengan penuh pengharapan termasuk di dalam penderitaan kita. Melalui Ekaristi, kita dibentuk oleh Kristus sehingga mampu untuk melayani dan mengasihi sesama, bertumbuh dalam kekudusan, agar kita dapat sampai kepada keselamatan kekal. Amin!
Rabu, Maret 01-2023
Luisfunan ❤️
Komentar
Posting Komentar