Berjaga-jaga

Bacaan Matius 24:37-51
Nasihat supaya berjaga-jaga

24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;
24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

                 ~~~~~~●●~~~~~~

Matius 24 berisi khotbah Yesus di bukit zaitun tentang akhir zaman (Wacana zaitun), waktu itu Yesus bersama murid-murid hendak ke Yerusalem mengikuti perayaan Paskah. Khotbah-Yesus ini tecatat dalam pasal 24 bahkan berakhir di pasal 25.

Saudara-saudariku terkasih,
Hari ini Tuhan Yesus mau mengingatkan agar umat Allah hidup dalam kewaspadaan (berjaga-jaga). 
Ia menggunakan dua perumpaan yaitu tentang orang-orang yang hidup di zaman Nuh sebelum air bah, yakni pola hidup dan karakter yang masa bodoh. Hidup acuh tak acuh, bersenang-senang, hidup hanya memuaskan nafsu. Oleh karena kehidupan seperti itu, Allah hendak menghapus kejahatan di bumi dan segala isinya terkecuali Nuh dan keluarganya serta binatang-binatang yang ditentukan Allah (ayat 37-39)


Berjaga-jagalah, karena kita tidak tahu pada hari apa Tuhan akan datang. Dan dia memberi kita contoh tuan rumah, yang jika dia tahu waktu pencuri akan datang, dia akan penuh perhatian untuk mencegahnya (ayat 40-44).

Ditambahkan, kita disajikan dengan Perumpamaan tentang hamba yang setia (ayat 45-51), dan itu memberi tahu kita: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang" (ayat 46)

Perikop ini bukan sekedar nasihat, tetapi panggilan untuk mendengarkan dan panggilan untuk bertindak. Banyak kali kita mendapati diri kita stagnan dalam iman kita, kita dipenuhi dengan begitu banyak aktivitas ataupun acara. Disini si Jahat menemukan pintu yang terbuka.
Si Jahat memanfaatkan "ketika kita paling yakin akan diri kita sendiri" untuk mendorong pada keburukan. "Ketika kita terlalu bergantung pada diri kita sendiri dan bukan pada anugerah Tuhan.

Jika kita tidak memiliki watak (berjaga-jaga) ini, "risikonya adalah si Jahat dapat merusak segalanya, membuat kita kembali ke titik awal", Yesus, dalam khotbahnya, sangat menekankan fakta bahwa murid yang baik itu berjaga-jaga.

"Watak jiwa orang Kristen yang berjaga-jaga akan kedatangan Tuhan yang terakhir" juga dapat dipahami sebagai sikap rutin untuk memiliki perilaku yang benar, sehingga pilihan-pilihan kita yang baik, yang kadang-kadang dibuat setelah penegasan yang sulit, dapat bertahan dengan cara yang tekun, konsisten, dan berbuah".

Kewaspadaan (berjaga-jaga) yang terus-menerus dicapai dengan praktek doa yang terus-menerus dan dengan pemeriksaan hati nurani. Kekuatan diberikan kepada kita oleh Roh Kudus, Ekaristi, membaca dan merenungkan Sabda Tuhan. Sebagai hadiahnya kita memiliki kedamaian dalam jiwa, ketenangan dalam pikiran dan kebahagiaan dalam hati kita.

Saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana kehidupan sehari-hari saya dalam hubungannya dengan Tuhan? Apa yang Tuhan harapkan dari seorang hamba? Apa yang akan terjadi jika hari ini Tuhan datang dan memanggil saya ke Kerajaan-Nya? Apa yang akan saya katakan? Sudahkah saya melayani? Apa yang telah saya berikan? Apa yang telah saya bagikan? Apa yang telah saya lakukan?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa kita tinggalkan nanti, waktu Tuhan adalah sekarang, saatnya untuk Waspada (berjaga-jaga) Amin.

Selamat berawal pekan,
Semoga Tuhan Memberkati.

Senin, Maret 27-2023
Luisfunan ❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI