Rangkuman APP (lingkungan Santa Sisilia)

              Rangkuman APP 2023.

Saudara-saudariku umat Lingkungan Santa Sisilia, wilayah Santo Antonius padua, Paroki Santo Andreas Sukaraja Bogor yang diberkati Tuhan. Seperti kita ketahui bersama bahwa tema sentral APP keuskupan Bogor tahun ini adalah "Liturgi Ekaristi menginspirasi Transformasi dalam Gereja Sinodal".

Ada empat sub tema pertemuan sebagai bahan pendalaman iman yang disediakan Gereja untuk kita :
 
1. LITURGI EKARISTI > Persekutuan Ekaristis.
Tujuan yang hendak dicapai adalah agar umat lingkungan Santa Sisilia dapat MEMAKNAI Liturgi Ekaristi sebagai "Puncak Perayaan Ekaristi". 

2. PERSEKUTUAN EKARISTIS > Persekutuan Gereja.
Tujuan yang hendak dicapai adalah agar umat lingkungan Santa Sisilia MEMAHAMI bahwa Persekutuan Ekaristis menjadi dasar Persekutuan Gereja sebagai Persekutuan Keselamatan. 

3. PERSEKUTUAN GEREJA > Gereja Sinodal.
Tujuan yang hendak dicapai adalah agar umat lingkungan Santa Sisilia MENYADARI bahwa kita merupakan bagian dari Gereja Sinodal, Gereja yang berjalan bersama.

4. GEREJA SINODAL > Transformasi.
Tujuan yang hendak dicapai adalah agar umat lingkungan Santa Sisilia dapat MELAKUKAN transformasi dalam Gereja Sinodal.

Dari keempat sub tema APP ini yang sudah kita lakukan bersama dalam empat kali pertemuan, mendapat respon yang luar biasa dari kita semua. Inilah cerminan iman kita, Wujud iman yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga-keluarga dilingkungan Santa Sisilia. 

MEMAKNAI, MEMAHAMI, MENYADARI, dan MELAKUKAN adalah empat point penting yang kita dapatkan selama APP kita. Ini juga yang menjadi point kunci yang akan memampukan Gereja untuk dapat berjalan bersama sebagai Gereja Sinodal yang bersuka cita sebagai persekutuan injili, peduli, cinta alam dan misioner.

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus.
saya pernah mendengar seorang pengkhotbah menceritakan sebuah ilustrasi dalam khotbahnya. Seingat saya kisahnya kira-kira begini: Ada seorang pengkhotbah yang sedang ”sibuk” mempersiapkan khotbah untuk disampaikan kepada jemaatnya pada Minggu pagi. Pengkhotbah tersebut mempunyai seorang anak yang berumur kira-kira 5 tahun, berada di dekatnya dan “mengganggu” Pengkhotbah tersebut sehingga tidak dapat berkonsentrasi dalam mempersiapkan khotbah. Ia mulai berpikir bagaimana supaya anaknya tidak ribut dan sibuk di dekatnya. Akhirnya ia mendapat ide ketika melihat selembar kertas bergambar peta dunia. Pengkhotbah tersebut memanggil anaknya dan berkata: “Anakku, lihatlah gambar ini, ayah akan merobeknya menjadi beberapa bagian, kemudian engkau boleh menyusunnya kembali. Apabila selesai bawalah kemari maka ayah akan memberi hadiah kepadamu.” Mendengar akan diberi hadiah anak tersebut dengan asyik segera menyusun ‘permainan puzzle’ tersebut.

Sementara itu, dalam hatinya Pengkhotbah ini berpikir tentunya sulit bagi anak yang berumur 5 tahun untuk menyusun kembali robekan-robekan kertas yang bergambar peta dunia, sehingga ada cukup waktu baginya untuk mempersiapkan khotbahnya tanpa merasa terganggu. Tetapi beberapa menit kemudian terdengar anaknya memanggil: “Ayah sudah selesai, cobalah lihat kemari!”. Alangkah herannya Pengkhotbah tersebut ketika melihat potongan-potongan kertas yang bergambar peta dunia tersebut telah tersusun seperti semula. Dalam keheranannya ia bertanya: “Bagaimanakah engkau dapat mengerjakan secepat itu ?” Dengan polos anaknya berkata: “aku melihat ada gambar manusia pada potongan-potongan kertas itu lalu menyusunnya dan jadilah seperti ini.” Ternyata di bagian belakang gambar peta dunia tersebut ada gambar seorang manusia. Jadi, gambar manusia itulah yang disusun oleh anak tersebut sehingga peta dunia yang berada di belakangnya ikut tersusun juga. Pada saat itu Pengkhotbah itu berpikir dan Roh Tuhan mengajarkan sesuatu kepadanya tentang apa yang harus dikhotbahkannya besok pagi yaitu: Apabila ingin melihat dunia yang telah tercabik-cabik terbentuk kembali, maka bentuklah manusianya lebih dahulu.” 

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung" (2 Petrus 1:10)

Sejalan dengan surat gembala keuskupan bogor 2023 kita semua diajak berpartisipasi bersama, melakukan amal kasih berdasarkan Spirit yang kita timba dari Ekaristi serta perjumpaan yang mencerahkan di lingkungan dan keluarga kita masing-masing.

Masa prapaskah adalah kesempatan istimewa untuk meneguhkan pilihan dan keputusan kita menjadi katolik ditengah gempuran arus godaan meninggalkan iman kita, menjauhi hidup menggereja, marak keberdosaan kita sebagai manusia. Kita menyitir seruan Rasul Petrus "Berusahalah teguh pada panggilan dan pilihanmu sebagai orang katolik" (lihat 2 petrus 1:10)

Mari kita bertekat memberi makna baru, menemukan nilai-nilai bagaikan mutiara indah iman kita dalam perayaan-perayaan Ekaristi, mengharapkan dengan sungguh-sungguh agar karunia Allah melalui Ekaristi mendorong kita untuk melakukan transformasi diri sendiri.

Transformasi itu membuat kita semakin menjadi manusia Ekaristi, manusia yang siap berkurban karena mengasihi Allah dan manusia serta ciptaan lainnya (Konsekrasi), manusia yang siap berbagi rejeki rohani dan jasmani (Komunio), manusia yang siap memuji dan bersyukur kepada Tuhan (Doa Syukur Agung), manusia yang optimis menjalani hidup ini karena Tuhan yang bangkit dan mengalahkan kematian (Anamnese), manusia yang siap membangun persekutuan dengan pertolongan Roh kudus (Epiklesis), manusia yang siap mengadakan perjamuan-perjamuan dalam kehidupan sehari-hari, manusia yang siap diutus (Ite Missa Est) melakukan perbuatan memajukan kehidupan masyarakat, dan itu mulai dari keluarga-keluarga katolik.

Dibawah kordinasi suami-istri, Ayah-ibu, anak-anak, maka terjadilah kehidupan Ekaristis di keluarga kita masing-masing.

Saudara-saudari yang diberkati Tuhan.
"...bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya" (2 Petrus 3:18) Amin

Selamat beraktifitas,
Semoga Tuhan Memberkati.

Selasa, Maret 21-2023
Luisfunan ❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI