Tarik Pelajaran

Bacaan Matius 24:29-35
Kedatangan Anak Manusia Perumpamaan tentang pohon ara

24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

                 ~~~~~~●●~~~~~~

"Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat" (Matius 24:32)

Di dalam agama Kristen, pohon Ara disebutkan sebagai salah satu pohon yang namanya diabadikan di dalam Alkitab Ibrani dan Kitab Suci Perjanjian Lama. Pohon ara adalah pohon ketiga yang disebutkan namanya dalam Alkitab Ibrani. Pohon pertama adalah pohon kehidupan dan pohon kedua adalah pohon pengetahuan baik dan jahat.

Perumpamaan pohon ara bisa kita temukan dalam Matius 24:32-36, Markus 13:28-32, Lukas 21:29-33 sebagai bagian dari kotbah (Wacana Zaitun) di atas Bukit Zaitun.

(Berdasarkan tulisan dalam Alkitab, terdapat tiga jenis pohon di Taman Eden, yaitu pohon biasa (Kejadian 1:29-30; Kejadian 2:29), pohon kehidupan (Kejadian 2:9, Kejadian 3:22), dan pohon pengetahuan (Kejadian 2:9, Kejadian 9:17, Kejadian 3:3-6). 

Adam dan Hawa menyematkan daun pohon ara dan membuat cawat untuk menutupi tubuh mereka setelah mereka tahu bahwa mereka telanjang (Kitab Kejadian 3:7). Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengutuk pohon ara karena tidak menghasilkan buah (Matiud 21:19-21 dan Markus 11:13). Namun di tempat lain Yesus menggunakan pohon Ara untuk pengajaran-Nya (Lukas 6:44, 13:6-7, 17:6).

Pada zaman itu, jika pohon ara tidak berbuah, maka dianggap sebagai simbol bencana nasional, terutama di Israel. Sedangkan ketika produktivitas pohon ara tinggi, dilihat sebagai lambang kedamaian dan kemurahan Allah.


Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan.
Panggilan hidup kita terutama adalah menjadi suci dengan menghasilkan banyak buah seperti pohon ara. Buah pertobatan, buah pelayanan, buah kebaikan yang ada di setiap waktu. Baik saat dalam kekurangan atau kelimpahan, dalam keadaan sehat maupun sakit. 

Kesucian bukanlah menjadi domain para rohaniwan saja, akan tetapi juga menjadi kewajiban atau panggilan setiap kita selaku orang awam, orang biasa yang sibuk bergumul dengan urusan anak, urusan kerjaan, persoalan keuangan, dan aneka persoalan sehari-hari  yang kerap menguras energi dan pikiran kita.

Siapapun kita sejauh ingin berlatih dalam hidup suci akan menerima apa yang diinginkan. Jalan kesucian yang paling sulit adalah dengan mengerjakan pekerjaan yang ada pada kita dan membuatnya sebagai persembahan indah bagi Tuhan dan alam semesta. 

Mari kembali menjadi suci seperti saat kita lahir ke dunia, akui dosa dan kesalahan kita, "Saya mengaku kepada Allah Yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

(Silahkan dilanjut dengan menerima Sakramen Tobat)

Semoga Kita dapat belajar dari pohon Ara, sang pohon kehidupan, tetaplah menghasilkan buah yang lebat di segala musim, agar kita menjadi berkah dan bukan kutuk bagi sesama. Amin!

Selamat Hari Minggu, selamat beribadah
Semoga Tuhan Memberkati.

Minggu, Maret 26-2023
Luisfunan ❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI