Rendah Hati

Bacaan Amsal 27:1-14


27:1 Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
27:2 Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.
27:3 Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.
27:4 Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?
27:5 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
27:6 Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.
27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.
27:8 Seperti burung yang lari dari sarangnya demikianlah orang yang lari dari kediamannya.
27:9 Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.
27:10 Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh.
27:11 Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku.
27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
27:13 Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing.
27:14 Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring, hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya.

                 ~~~~~~●●~~~~~~

"Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu" (Amsal 27:1)

Ayat Amsal 27:1 mengingatkan kita akan pentingnya kerendahan hati dalam menghadapi ketidakpastian. Kita harus ingat bahwa kita rentan terhadap ketidakpastian hidup. Hanya melalui kerendahan hati dan kepercayaan pada kehendak Tuhan kita dapat menghadapi tantangan hidup dan menemukan kenyamanan di saat-saat ketidakpastian. Kita harus bersyukur atas semua yang  dimiliki dan menyerahkan masa depan kita di tangan Tuhan. Hanya dengan begitu kita dapat menemukan kedamaian dan kekuatan untuk menghadapi tantangan apa pun yang menghadang kita.

Yakobus mungkin memikirkan ayat ini ketika menulis, "Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap" (Yakobus 4:14). Oleh karena singkatnya dan ketidakpastian hidup ini, semua rencana kita harus senantiasa tergantung pada apa yang dikehendaki Tuhan (Yakobus 4:15) dan bukan pada anggapan kita sendiri. Kristus menerapkan kebenaran mengenai ketidaktentuan masa depan ini kepada perlunya selalu bersiap-siap untuk saat kedatangan-Nya (lihat Markus 13:35; Lukas 12:35–40; Lukas 21:34).

Memuji diri tidak pada tempatnya bagi orang bijak. Itu adalah kesombongan dan itu adalah sesuatu yang Tuhan benci. 

Dalam Novena Roh kudus hari ketiga ini, mintalah bantuan dari Roh Ilahi serta perantaraan Bunda maria untuk mengikuti kebajikan-kebajikan Yesus Kristus, contohlah segala kebajikan-Nya, sehingga kita dapat menjadi serupa dengan citra Putra Allah. Amin

Selamat hari minggu
Semoga Tuhan Memberkati

Minggu, Mei 21-2023
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI