Kasih Tuhan di tengah kesulitan

Bacaan Ayub 40:6--41:34
TUHAN menantang Ayub

40:6(40-1) Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
40:7(40-2) "Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku.
40:8(40-3) Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?
40:9(40-4) Apakah lenganmu seperti lengan Allah, dan dapatkah engkau mengguntur seperti Dia?
40:10(40-5) Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan keluhuran, kenakanlah keagungan dan semarak!
40:11(40-6) Luapkanlah marahmu yang bergelora; amat-amatilah setiap orang yang congkak dan rendahkanlah dia!
40:12(40-7) Amat-amatilah setiap orang yang congkak, tundukkanlah dia, dan hancurkanlah orang-orang fasik di tempatnya!
40:13(40-8) Pendamlah mereka bersama-sama dalam debu, kurunglah mereka di tempat yang tersembunyi.
40:14(40-9) Maka Akupun akan memuji engkau, karena tangan kananmu memberi engkau kemenangan."

Lukisan tentang kuda Nil

40:15(40-10) "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
40:16(40-11) Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
40:17(40-12) Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.
40:18(40-13) Tulang-tulangnya seperti pembuluh tembaga, kerangkanya seperti batang besi.
40:19(40-14) Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;
40:20(40-15) ya, bukit-bukit mengeluarkan hasil baginya, di mana binatang-binatang liar bermain-main.
40:21(40-16) Di bawah tumbuhan teratai ia menderum, tersembunyi dalam gelagah dan paya.
40:22(40-17) Tumbuhan-tumbuhan teratai menaungi dia dengan bayang-bayangnya, pohon-pohon gandarusa mengelilinginya.
40:23(40-18) Sesungguhnya, biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar; ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya.
40:24(40-19) Dapatkah orang menangkap dia dari muka, mencocok hidungnya dengan keluan?"

Lukisan tentang buaya

41:1(40-20) "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali?
41:2(40-21) Dapatkah engkau mengenakan tali rotan pada hidungnya, mencocok rahangnya dengan kaitan?
41:3(40-22) Mungkinkah ia mengajukan banyak permohonan belas kasihan kepadamu, atau berbicara dengan lemah lembut kepadamu?
41:4(40-23) Mungkinkah ia mengikat perjanjian dengan engkau, sehingga engkau mengambil dia menjadi hamba untuk selama-lamanya?
41:5(40-24) Dapatkah engkau bermain-main dengan dia seperti dengan burung, dan mengikat dia untuk anak-anakmu perempuan?
41:6(40-25) Mungkinkah kawan-kawan nelayan memperdagangkan dia, atau membagi-bagikan dia di antara pedagang-pedagang?
41:7(40-26) Dapatkah engkau menusuki kulitnya dengan serampang, dan kepalanya dengan tempuling?
41:8(40-27) Letakkan tanganmu ke atasnya! Ingatlah pertarungannya! --Engkau takkan melakukannya lagi!
41:9(40-28) Sesungguhnya, harapanmu hampa! Baru saja melihat dia, orang sudah terbanting.
41:10(41-1) Orang yang nekatpun takkan berani membangkitkan marahnya. Siapakah yang dapat bertahan di hadapan Aku?
41:11(41-2) Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku.
41:12(41-3) Aku tidak akan berdiam diri tentang anggota-anggota badannya, tentang keperkasaannya dan perawakannya yang tampan.
41:13(41-4) Siapakah dapat menyingkapkan pakaian luarnya? Baju zirahnya yang berlapis dua, siapakah dapat menembusnya?
41:14(41-5) Siapa dapat membuka pintu moncongnya? Di sekeliling giginya ada kengerian.
41:15(41-6) Punggungnya adalah perisai-perisai yang bersusun, terlekat rapat seperti meterai.
41:16(41-7) Rapat hubungannya yang satu dengan yang lain, sehingga angin tidak dapat masuk;
41:17(41-8) yang satu melekat pada yang lain, bertautan tak terceraikan lagi.
41:18(41-9) Bersinnya menyinarkan cahaya, matanya laksana merekahnya fajar.
41:19(41-10) Dari dalam mulutnya keluar suluh, dan berpancaran bunga api.
41:20(41-11) Dari dalam lubang hidungnya mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.
41:21(41-12) Nafasnya menyalakan bara, dan nyala api keluar dari dalam mulutnya.
41:22(41-13) Di dalam tengkuknya ada kekuatan; ketakutan berlompatan di hadapannya.
41:23(41-14) Daging gelambirnya berlekatan, melekat padanya, tidak tergerak.
41:24(41-15) Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.
41:25(41-16) Bila ia bangkit, maka semua yang berkuasa menjadi gentar, menjadi bingung karena ketakutan.
41:26(41-17) Bila ia diserang dengan pedang, ia tidak mempan, demikian juga dengan tombak, seligi atau lembing.
41:27(41-18) Besi dirasanya seperti jerami, tembaga seperti kayu lapuk.
41:28(41-19) Anak panah tidak dapat menghalau dia, batu umban seolah-olah berubah padanya menjadi jerami.
41:29(41-20) Gada dianggapnya jerami dan ia menertawakan desingan lembing.
41:30(41-21) Pada bagian bawahnya ada tembikar yang runcing; ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik.
41:31(41-22) Lubuk dibuatnya berbual-bual seperti periuk, laut dijadikannya tempat memasak campuran rempah-rempah.
41:32(41-23) Ia meninggalkan jejak yang bercahaya, sehingga samudera raya disangka orang rambut putih.
41:33(41-24) Tidak ada taranya di atas bumi; itulah makhluk yang tidak mengenal takut.
41:34(41-25) Segala yang tinggi takut kepadanya; ia adalah raja atas segala binatang yang ganas."

                ~~~~~~●●~~~~~~

Ayub 40:6 menggambarkan tanggapan dari Allah kepada Ayub dari dalam badai. Untuk memahami relevansi jawaban ini, kita perlu menyelidiki konteks di mana ayat Alkitab ini ditemukan. Singkatnya, Ayub adalah seorang yang adil dan saleh, tetapi dia kehilangan semua yang dia miliki karena serangkaian pencobaan dan penderitaan yang diizinkan Tuhan dalam hidupnya. Di tengah semua ini, Ayub mulai mempertanyakan hikmat dan tujuan Tuhan. Inilah caranya kita sampai ke Ayub 40:6. Tuhan menjawab Ayub dari dalam badai dan mempertanyakan sikapnya. Tanggapan Allah terhadap Ayub menunjukkan bahwa Allah jauh lebih bijaksana dan lebih berkuasa daripada yang dapat kita pahami. 

Perikop dari Alkitab ini mengajarkan kita beberapa hal;
1. Kita harus ingat bahwa Tuhan itu berdaulat dan bijaksana, bahkan ketika kita tidak memahami keadaan kita. Terkadang sulit untuk percaya bahwa Tuhan memiliki tujuan atas penderitaan kita, tetapi kita harus percaya bahwa Tuhan bekerja untuk kebaikan kita. 

2. Ini mengingatkan kita akan pentingnya rendah hati di hadapan Tuhan. Ayub mulai mempertanyakan hikmat Tuhan, tetapi ketika Tuhan menjawab dari dalam badai, Ayub menyadari betapa kecilnya dia dibandingkan dengan Tuhan. Kita harus ingat bahwa pada akhirnya Tuhan yang memegang kendali dan kita harus percaya kepada-Nya.
 
3. Adalah normal untuk memiliki pertanyaan dan keraguan tentang Tuhan dan tujuan-Nya. Tetapi kita harus berhati-hati untuk tidak membiarkan pertanyaan-pertanyaan ini menjauhkan kita dari Tuhan. Sebaliknya, kita harus berdoa dan membuka Alkitab untuk mendapatkan jawaban. Juga bermanfaat untuk berbicara dengan orang Kristen lain yang mungkin telah mengalami pengalaman serupa. Melalui doa, pelajaran Alkitab, dan dukungan dari orang Kristen lainnya, kita dapat menemukan penghiburan dan kekuatan di dalam Tuhan selama masa penderitaan.

Selanjutnya di Pasal 41 kitab Ayub ini, Tuhan mendemonstrasikan kebesaran dan kekuasaannya dengan menyebut leviathan, hewan mitologis yang melambangkan kekuatan dan kehebatan daya ciptaan. 
Ini memiliki makna simbolis yang menggambarkan tugas sulit menangkap leviathan. Karena leviathan mewakili kekuatan yang kuat dan gigih, penggunaan kail atau tali disebutkan untuk mengendalikannya. Namun alat-alat ini tidak cukup untuk menangkap leviathan, yang menyoroti gagasan tentang ketidakmungkinan mengendalikan kekuatan ciptaan. 

Dalam konteks kisah Ayub, ayat ini mewakili gagasan bahwa hanya Tuhan yang mampu mengendalikan kekuatan alam. Leviathan juga bisa diartikan sebagai metafora kekuatan jahat, yang gigih bagi manusia dan hanya bisa dikendalikan oleh Tuhan. 

Ayub 41:1 mengingatkan kita bahwa kita harus memiliki kerendahan hati dan menyadari kelemahan kita di hadapan kekuatan alam dan kejahatan di dunia. Hanya Tuhan yang memiliki kendali mutlak atas segalanya dan kita harus mencari kebijaksanaan dan bimbingannya setiap saat. 

Ayat ini juga mewakili gagasan tentang ketidakmungkinan mengendalikan semua situasi dalam hidup. Penting untuk belajar menerima keadaan yang tidak menguntungkan dan memiliki keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana untuk kita. Kita harus percaya kepada-Nya dan mencari berkat dan perlindungan-Nya di tengah kesulitan. 

Menyelesaikan keraguan terkait Ayub 41:1 

1. Apakah leviathan dalam Alkitab? Leviathan adalah makhluk mitos yang muncul dalam Alkitab. Itu digambarkan sebagai monster laut besar, dengan kulit bersisik dan api keluar dari lubang hidungnya. Menurut tradisi, itu adalah makhluk gigih yang hanya bisa dikendalikan oleh Tuhan. 

2. Apa pesan utama dari Ayub 41:1? Pesan utama Ayub 41:1 adalah gagasan tentang ketidakmungkinan mengendalikan semua situasi dalam hidup dan kebutuhan untuk memiliki iman kepada Tuhan, yang memegang kendali mutlak atas segalanya. 

3. Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Ayub? Kisah Ayub mengajarkan kita kesabaran di tengah penderitaan dan pentingnya memiliki iman kepada Tuhan. Buku ini juga menunjukkan kepada kita kedaulatan dan kasih Tuhan di tengah kesulitan.

Selamat beraktifitas,
Semoga Tuhan Memberkati

Kamis, 15 Juni 2023
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI