Mari Bersukacita dan Bergembira
Bacaan 2 Tawarikh 30:1--31:1
Hizkia merayakan Paskah
30:1 Kemudian Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda, bahkan menulis surat kepada Efraim dan Manasye supaya mereka datang merayakan Paskah bagi TUHAN, Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem.
30:2 Raja bersama-sama para pemimpin dan seluruh jemaah di Yerusalem merancangkan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua,
30:3 karena mereka tidak dapat merayakannya pada waktunya, sebab para imam belum menguduskan diri dalam jumlah yang cukup dan rakyat belum terkumpul di Yerusalem.
30:4 Rancangan itu diterima baik oleh raja dan seluruh jemaah.
30:5 Mereka memutuskan untuk menyiarkan maklumat di seluruh Israel, dari Bersyeba sampai Dan, supaya masing-masing datang ke Yerusalem merayakan Paskah bagi TUHAN, Allah Israel, karena mereka belum merayakannya secara umum seperti yang ada tertulis.
30:6 Maka berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat ke seluruh Israel dan Yehuda membawa surat dari raja dan para pemimpin, dan mengatakan sesuai dengan perintah raja: "Hai, orang Israel, kembalilah kepada TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, maka Ia akan kembali kepada yang tertinggal dari pada kamu, yakni mereka yang terluput dari tangan raja-raja Asyur.
30:7 Janganlah berlaku seperti nenek moyangmu dan saudara-saudaramu yang berubah setia terhadap TUHAN, Allah nenek moyang mereka, sehingga Ia membuat mereka menjadi kedahsyatan seperti yang kamu lihat sendiri.
30:8 Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.
30:9 Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"
30:10 Ketika pesuruh-pesuruh cepat itu pergi dari kota ke kota, melintasi tanah Efraim dan Manasye sampai ke Zebulon, mereka ditertawakan dan diolok-olok.
30:11 Namun beberapa orang dari Asyer, Manasye dan Zebulon merendahkan diri, dan datang ke Yerusalem.
30:12 Di Yehuda nyata pula tangan Allah yang membulatkan hati mereka untuk melakukan perintah raja dan para pemimpin sesuai dengan firman TUHAN.
30:13 Maka berkumpullah di Yerusalem banyak orang, suatu jemaah yang sangat besar, untuk merayakan hari raya Roti Tidak Beragi pada bulan yang kedua.
30:14 Lalu bangunlah mereka menjauhkan mezbah-mezbah yang ada di Yerusalem; juga semua mezbah korban ukupan disingkirkan dan dibuang ke lembah Kidron.
30:15 Kemudian disembelihlah domba Paskah pada tanggal empat belas bulan kedua. Maka para imam dan orang-orang Lewi merasa malu, lalu menguduskan dirinya dan membawa korban bakaran ke rumah TUHAN.
30:16 Mereka berdiri pada tempatnya menurut peraturan yang berlaku bagi mereka masing-masing, sesuai dengan Taurat Musa, abdi Allah itu; para imam menyiramkan darah yang diterimanya dari orang-orang Lewi.
30:17 Sebab ada banyak di antara jemaah yang tidak menguduskan dirinya, sehingga menjadi tugas orang Lewi untuk menyembelih domba-domba Paskah bagi setiap orang yang tidak dapat menguduskannya bagi TUHAN karena ia tidak tahir.
30:18 Sebab sebagian besar dari rakyat--terutama dari Efraim, Manasye, Isakhar dan Zebulon--tidak mentahirkan diri. Namun mereka memakan Paskah, walaupun tidak sesuai dengan apa yang ada tertulis. Tetapi Hizkia berdoa untuk mereka, katanya: "TUHAN, yang baik itu, kiranya mengadakan pendamaian bagi semua orang,
30:19 yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah, yakni TUHAN, Allah nenek moyangnya, walaupun ketahiran mereka tidak sesuai dengan tempat kudus."
30:20 TUHAN mendengar Hizkia dan membiarkan bangsa itu selamat.
30:21 Tujuh hari lamanya orang Israel yang berada di Yerusalem merayakan hari raya Roti Tidak Beragi dengan kesukaan yang besar, sedang orang-orang Lewi dan para imam setiap hari menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN dengan sekuat tenaga.
30:22 Hizkia mengucapkan kata-kata pujian kepada semua orang Lewi yang menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani TUHAN. Demikianlah orang memakan makanan perayaan selama tujuh hari, sambil mempersembahkan korban keselamatan dan mengucapkan syukur kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.
30:23 Kemudian seluruh jemaah sepakat untuk berhari raya tujuh hari lagi. Lalu mereka berhari raya tujuh hari lagi dengan sukaria.
30:24 Sebab Hizkia, raja Yehuda, telah menyumbangkan kepada jemaah seribu ekor lembu jantan dan tujuh ribu kambing domba. Juga para pemimpin menyumbangkan kepada jemaah seribu ekor lembu jantan dan sepuluh ribu ekor kambing domba. Dan sebagian besar para imam telah menguduskan diri.
30:25 Seluruh jemaah Yehuda bersukaria, juga para imam dan orang-orang Lewi, dan seluruh jemaah yang datang dari Israel, serta orang-orang asing, baik yang datang dari tanah Israel, maupun yang tinggal di Yehuda.
30:26 Maka besarlah kesukaan di Yerusalem, karena sejak Salomo bin Daud, raja Israel, tidak pernah terjadi peristiwa semacam itu di Yerusalem.
30:27 Sesudah itu para imam Lewi bangun berdiri dan memberkati rakyat. Suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di sorga.
31:1 Setelah semuanya ini diakhiri, seluruh orang Israel yang hadir pergi ke kota-kota di Yehuda, lalu meremukkan segala tugu berhala, menghancurkan segala tiang berhala, dan merobohkan segala bukit pengorbanan dan mezbah di seluruh Yehuda dan Benyamin, juga di Efraim dan Manasye, sampai musnah semuanya. Kemudian pulanglah seluruh orang Israel ke kota-kotanya, ke miliknya masing-masing.
~~~~~●●~~~~~
Pendahuluan.
Sukacita adalah perasaan yang dapat diungkapkan dengan berbagai cara, dan di dalam Alkitab Anda dapat menemukan banyak cerita yang menceritakan momen-momen penuh kegembiraan bagi kumpulan orang-orang yang mengikuti kehendak Tuhan. Contohnya terdapat dalam kitab 2 Tawarikh pasal 30 ayat 25.
"Seluruh jemaah Yehuda bersukaria, juga para imam dan orang-orang Lewi, dan seluruh jemaah yang datang dari Israel, serta orang-orang asing, baik yang datang dari tanah Israel, maupun yang tinggal di Yehuda"
Konteks ayat.
Sebelum mempelajari ayat itu sendiri, penting untuk mengetahui konteksnya. Dalam pasal 30 dari 2 Tawarikh, diceritakan kisah Raja Hizkia, yang berupaya memperbaiki hubungan antara rakyat Yehuda dan Tuhan.
Untuk melakukan hal ini, ia memutuskan untuk merayakan Paskah, hari raya keagamaan yang telah diabaikan selama bertahun-tahun. Meskipun festival tersebut dimaksudkan untuk dirayakan pada bulan pertama tahun Yahudi, pada bulan Nisan, Hizkia memutuskan untuk merayakannya pada bulan kedua, Iyar, agar lebih banyak orang dapat berpartisipasi. Keputusan Raja Hizkia sangat sukses, dan banyak orang yang akhirnya mengikuti perayaan tersebut, termasuk para pendeta dan orang Lewi, serta orang asing dan penduduk dari wilayah lain Israel yang memutuskan untuk mengikuti festival tersebut. Dalam konteks persatuan dan perayaan inilah ayat yang dimaksud ditemukan.
Pentingnya Kegembiraan dalam Beragama.
Kegembiraan adalah sebuah emosi yang memungkinkan adanya hubungan dengan Tuhan dan dengan orang-orang di sekitar kita. Dalam agama, emosi ini dapat dilihat sebagai elemen yang memungkinkan perayaan momen penting dan rasa syukur atas nikmat yang diterima.
Meski kegembiraan bukan satu-satunya elemen penting, namun kegembiraan adalah perasaan yang bisa sangat berharga di saat-saat sulit.
Bagaimana menerapkan ayat tersebut dalam kehidupan kita.
Ayat 2 Tawarikh 30:25 menceritakan tentang kegembiraan bersama, yang melibatkan seluruh jemaah Yehuda, serta masyarakat lain yang memutuskan untuk ikut merayakan Paskah. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya persatuan dan merayakan momen-momen penting dalam kehidupan beragama. Untuk menerapkan ayat ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat mencari kegembiraan bersama pada saat perayaan keagamaan, seperti Paskah atau Natal, atau bahkan pada saat sulit, seperti saat sakit atau kehilangan. Pada saat-saat seperti ini, peluang mungkin muncul untuk bersatu dengan orang percaya lainnya dan menemukan sukacita dalam iman.
Mengapa kegembiraan itu penting dalam agama?
Kegembiraan penting dalam agama karena dapat memungkinkan adanya hubungan dengan Tuhan dan dengan umat beriman lainnya. Selain itu, kegembiraan juga bisa dilihat sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diterima. Pertanyaan lain yang mungkin muncul adalah bagaimana kita bisa menemukan kegembiraan di saat-saat sulit? Untuk menemukan sukacita di saat-saat sulit, Anda dapat mencari pergaulan dengan orang-orang percaya lainnya, berdoa dan membaca Alkitab, serta merenungkan berkat-berkat yang diterima.
Penutup.
Ayat 2 Tawarikh 30:25 bercerita tentang kegembiraan yang dikumpulkan pada saat-saat perayaan keagamaan. Kegembiraan bersama ini dapat memungkinkan adanya hubungan dengan Tuhan dan dengan umat beriman lainnya, serta dapat dilihat sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diterima. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat mencari kegembiraan bersama di saat perayaan keagamaan atau kesulitan, dan merefleksikan pentingnya persatuan dan perayaan dalam kehidupan beragama. Inti dari perayaan Natal adalah kisah Injil, pemberian Tuhan kepada umat manusia, bayi yang diutus Yesus untuk menebus kita, mengampuni kita dan memberi kita hidup kekal. Mari kita bergembira, bersukacita bersama dalam perayaan Natal. Malam ini kita serentak bermadah pujian dan doa "GLORIA IN EXCELSIS DEO"
Selamat hari minggu Adven lV
Semoga Tuhan Memberkati.
Minggu, December 24'2023
Luisfunan❤️
Komentar
Posting Komentar