Persembahan

Bacaan 2 Tawarikh 31:2-21
Hizkia mengatur sumbangan untuk para imam dan orang Lewi

31:2 Hizkia menetapkan rombongan para imam dan orang-orang Lewi, rombongan demi rombongan, masing-masing menurut tugas jabatannya sebagai imam atau sebagai orang Lewi, untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, untuk mengucap syukur dan menyanyikan puji-pujian dan untuk melayani di pintu-pintu gerbang di tempat perkemahan TUHAN.
31:3 Raja memberi sumbangan dari harta miliknya untuk korban bakaran, yakni: korban bakaran pada waktu pagi dan pada waktu petang, korban bakaran pada hari-hari Sabat dan pada bulan-bulan baru dan pada hari-hari raya, yang semuanya tertulis di dalam Taurat TUHAN.
31:4 Ia memerintahkan rakyat, yakni penduduk Yerusalem, untuk memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat TUHAN.
31:5 Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar.
31:6 Orang Israel dan orang Yehuda yang tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan persepuluhan yang terdiri dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun.
31:7 Mereka mulai membuat timbunan itu pada bulan yang ketiga, dan mereka selesai pada bulan yang ketujuh.
31:8 Hizkia dan para pemimpin datang melihat timbunan itu, dan mereka memuji TUHAN dan umat-Nya, orang Israel.
31:9 Hizkia menanyakan para imam dan orang-orang Lewi tentang timbunan itu,
31:10 dan dijawab oleh Azarya, imam kepala keturunan Zadok demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."
31:11 Kemudian Hizkia menyuruh menyediakan bilik-bilik di rumah TUHAN dan mereka menyediakannya.
31:12 Dan dengan setia mereka membawa segala persembahan khusus, persembahan persepuluhan dan persembahan-persembahan kudus itu ke sana. Konanya, seorang Lewi, mengawasi semuanya, dan Simei, saudaranya, adalah orang kedua,
31:13 sedang Yehiel, Azazya, Nahat, Asael, Yerimot, Yozabad, Eliel, Yismakhya, Mahat dan Benanya adalah penilik di bawah Konanya dan Simei, saudaranya itu, sesuai dengan petunjuk raja Hizkia dan Azarya, kepala rumah Allah.
31:14 Dan Kore bin Yimna, seorang Lewi, penunggu pintu gerbang di sebelah timur, mengawasi pemberian-pemberian sukarela untuk Allah, serta membagi-bagikan persembahan khusus yang untuk TUHAN dan persembahan-persembahan maha kudus.
31:15 Di kota-kota imam ia dibantu dengan setia oleh Eden, Minyamin, Yesua, Semaya, Amarya dan Sekhanya dalam pembagian itu kepada saudara-saudara mereka menurut rombongan, kepada orang dewasa dan anak-anak,
31:16 kecuali kepada setiap orang yang masuk ke rumah TUHAN, menurut hari-hari yang ditetapkan, menurut tugas jabatan yang ditugaskan kepadanya, dan menurut rombongannya, yakni mereka yang tercatat dalam daftar sebagai laki-laki yang berumur tiga tahun ke atas.
31:17 Para imam dicatat dalam daftar menurut puak-puak mereka, sedang orang-orang Lewi yang berumur dua puluh tahun ke atas dicatat menurut tugas dan rombongan mereka.
31:18 Para imam terdaftar dengan seluruh keluarga mereka, yakni isteri, anak laki-laki dan perempuan, seluruh kaum itu, karena dengan setia mereka menguduskan diri untuk persembahan kudus.
31:19 Bagi keturunan Harun, yakni imam-imam, yang tinggal di padang-padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka, di setiap kota ada orang-orang yang ditunjuk dengan disebut namanya, untuk mengadakan pembagian kepada setiap orang laki-laki dari keluarga imam dan kepada setiap orang Lewi yang terdaftar.
31:20 Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya.
31:21 Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.

                       ~~~~~●●~~~~~

"Raja memberi sumbangan dari harta miliknya untuk korban bakaran, yakni: korban bakaran pada waktu pagi dan pada waktu petang, korban bakaran pada hari-hari Sabat dan pada bulan-bulan baru dan pada hari-hari raya, yang semuanya tertulis di dalam Taurat TUHAN (2 Tawarikh 31:3)".

Pendahuluan

Ayat ini berbicara tentang pentingnya memberi dan bagaimana raja-raja Israel memberikan teladan bagi rakyatnya dengan berkontribusi pada keuangan mereka sendiri. Holocaust adalah pengorbanan yang dipersembahkan sebagai penebusan dosa manusia dan sebagai tanda syukur kepada Tuhan. 
Fakta bahwa raja menyumbang dari kekayaannya sendiri menunjukkan komitmen dan pengabdiannya kepada Tuhan. 

Pentingnya Persembahan. 

Persembahan, sebagaimana disebutkan dalam ayat ini, merupakan tema yang sering muncul dalam Alkitab. Tuhan selalu mewajibkan persembahan sebagai kurban dan penyerahan apa yang kita miliki kepada-Nya, bukan sebuah transaksi komersial, melainkan sebuah wujud ibadah dan cinta kepada Tuhan. Dengan mempersembahkan apa yang kita miliki, kita menunjukkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan penyediaan-Nya. 
Lebih jauh lagi, persembahan adalah cara untuk berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Sumber daya yang disediakan digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan Bait Suci, dukungan misi dan evangelisasi, serta membantu mereka yang membutuhkan. 

Penerapannya dalam kehidupan kita. 

Sebagai orang Kristen, kita harus merefleksikan komitmen kita kepada Tuhan dan persembahan kita kepada-Nya. Ini bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi sebuah tindakan kasih dan syukur yang sukarela. Kita harus bermurah hati dan mau berkontribusi dengan apa yang kita punya, baik sedikit maupun banyak. Lebih lanjut, keteladanan raja dalam ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa sedekah bukan hanya tentang menyumbangkan sebagian dari penghasilan kita, tetapi juga tentang memberi harta kita sendiri. 
Raja menyumbang dari harta miliknya, yang menunjukkan bahwa ia rela berkorban secara signifikan demi Tuhan. 

Penting juga untuk diingat bahwa persembahan tidak boleh dilihat sebagai sarana untuk mendapatkan berkah atau nikmat dari Tuhan. Kita harus memberikan persembahan tanpa pamrih, mengetahui bahwa sumber daya yang kita berikan digunakan untuk pekerjaan Tuhan dan kesejahteraan mereka yang membutuhkan. 

Merenungkan 2 Tawarikh 31:3.

Pada ayat ini kita melihat komitmen dan pengabdian raja kepada Tuhan. Kesediaannya menyumbangkan hartanya untuk korban bakaran dan ibadah adalah contoh bagaimana kita harus rela berkorban bagi Tuhan. Ini juga merupakan contoh bagaimana persembahan merupakan bentuk ibadah dan cinta kepada Tuhan, yang memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam pekerjaan-Nya dan menjadi berkat bagi orang lain. 

Penutup.

Kesimpulannya, 2 Tawarikh 31:3 mengingatkan kita akan pentingnya memberi dan perlunya bermurah hati dan rela berkorban bagi Tuhan. Mari kita, sebagai seorang Kristen, kita harus merenungkan pemberian kita dan memastikan bahwa itu adalah tindakan kasih dan ibadah yang sukarela. Amin!

Selamat Natal hari kedua
Semoga Tuhan Memberkati.

Selasa, December 26'2023
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI