Perubahan Positif

 
Bacaan 2 Tawarikh 21:2--22:9
Raja Yoram

21:2 Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah: Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak Yosafat, raja Israel.
21:3 Ayahnya memberikan kepada mereka banyak pemberian, berupa emas dan perak dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yehuda. Tetapi kedudukan raja diberikannya kepada Yoram, karena dialah anak sulungnya.
21:4 Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel.
21:5 Yoram berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
21:6 Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
21:7 Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikat-Nya dengan Daud, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.
21:8 Pada zamannya memberontaklah Edom terhadap kekuasaan Yehuda dan mereka mengangkat seorang raja atas mereka sendiri.
21:9 Maka majulah Yoram dengan panglima-panglimanya serta seluruh keretanya; pada waktu malam bangunlah ia, lalu bersama-sama dengan para panglima pasukan kereta ia menerobos barisan orang Edom yang mengepung dia.
21:10 Demikianlah Edom memberontak kekuasaan Yehuda dan terlepas sampai sekarang ini. Lalu Libnapun memberontak terhadap kekuasaannya pada masa itu juga. Itu disebabkan karena ia telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyangnya.
21:11 Lagipula ia membuat bukit-bukit pengorbanan di gunung-gunung Yehuda. Ia membujuk penduduk Yerusalem untuk berzinah dan ia menyesatkan Yehuda.
21:12 Lalu sampailah kepadanya sebuah surat dari nabi Elia yang bunyinya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Karena engkau tidak hidup mengikuti jejak Yosafat, ayahmu, dan Asa, raja Yehuda,
21:13 melainkan hidup menurut kelakuan raja-raja Israel dan membujuk Yehuda dan penduduk-penduduk Yerusalem untuk berzinah, sama seperti yang dilakukan keluarga Ahab, dan juga karena engkau telah membunuh saudara-saudaramu, seluruh keluarga ayahmu yang lebih baik dari padamu,
21:14 maka TUHAN akan mendatangkan tulah besar atas rakyatmu, anak-anakmu, isteri-isterimu, dan atas semua harta milikmu.
21:15 Dan engkau sendiri akan menderita penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, hingga selang beberapa waktu ususmu keluar oleh karena penyakit itu."
21:16 Lalu TUHAN menggerakkan hati orang Filistin dan orang Arab yang tinggal berdekatan dengan orang Etiopia untuk melawan Yoram.
21:17 Maka mereka maju melawan Yehuda, memasukinya dan mengangkut segala harta milik yang terdapat di dalam istana raja sebagai jarahan, juga anak-anak dan isteri-isterinya, sehingga tidak ada seorang anak yang tinggal padanya kecuali Yoahas, anaknya yang bungsu.
21:18 Sesudah semuanya ini TUHAN menulahinya dengan penyakit usus yang tidak dapat sembuh.
21:19 Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya.
21:20 Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja.

Raja Ahazia

22:1 Lalu penduduk Yerusalem mengangkat Ahazia, anaknya yang bungsu, menjadi raja menggantikan dia, karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh gerombolan yang datang ke tempat perkemahan bersama-sama orang-orang Arab. Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja.
22:2 Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri.
22:3 Iapun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat.
22:4 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya.
22:5 Atas nasihat mereka pula ia pergi bersama-sama Yoram bin Ahab, raja Israel, untuk berperang melawan Hazael, raja Aram, di Ramot-Gilead. Tetapi orang-orang Aram melukai Yoram.
22:6 Kemudian pulanglah ia ke Yizreel untuk diobati oleh karena luka-luka yang didapatnya di Rama pada waktu ia berperang melawan Hazael, raja Aram. Dan Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, pergi menjenguk Yoram bin Ahab di Yizreel, karena dia sakit.

Ahazia dibunuh Yehu

22:7 Telah ditentukan Allah, bahwa Ahazia akan menemui ajalnya pada waktu ia mengunjungi Yoram; maka ketika Ahazia datang, pergilah ia bersama-sama Yoram mendapatkan Yehu, cucu Nimsi, yang telah diurapi TUHAN, supaya dialah yang melenyapkan keluarga Ahab.
22:8 Sementara Yehu melakukan penghukuman atas keluarga Ahab, ia menjumpai pembesar-pembesar Yehuda dan anak-anak saudara-saudara Ahazia, yang melayani Ahazia. Juga mereka dibunuhnya.
22:9 Lalu ia mencari Ahazia; Ahazia tertangkap ketika ia bersembunyi di Samaria. Ia dibawa kepada Yehu, lalu dibunuh, tetapi dikuburkan juga, karena kata orang: "Dia ini cucu Yosafat, yang mencari TUHAN dengan segenap hatinya." Dari keluarga Ahazia tidak ada lagi yang sanggup memerintah.

                        ~~~~~●●~~~~~

"Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 
Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. 
Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja"
(2 Tawarikh 21:20).

Pendahuluan. 

Ayat 2 Tawarikh 21:20 menceritakan kisah seorang raja bernama Yoram, yang mulai memerintah pada usia 32 tahun. Pemerintahannya di Yerusalem berlangsung selama 8 tahun, namun akhirnya tidak seperti yang diharapkan: 
ia meninggal tanpa ada yang berduka atas dirinya dan dimakamkan di Kota Daud, tetapi tidak di makam raja-raja. 

Ayat ini penting karena menunjukkan bagaimana tindakan para pemimpin dapat mempengaruhi penerimaan atau penolakan masyarakat. Dalam kasus Yoram, keputusannya untuk mengikuti jalan kejahatan membuatnya menjadi raja yang tidak dicintai dan ketika dia meninggal, tidak ada yang berduka atas kehilangannya. 

Bobot Keputusan Kita. 

Kehidupan Yoram adalah pelajaran penting tentang kekuatan keputusan kita dan dampaknya terhadap kehidupan kita dan kehidupan orang-orang di sekitar kita. Kadang-kadang keputusan kita mungkin tampak kecil dan tidak penting, namun seiring berjalannya waktu, konsekuensinya bisa sangat buruk. Dalam kasus Yoram, keputusannya untuk mengikuti jalan kejahatan, ketidaktaatannya kepada Tuhan dan penyembahan berhala, membawanya pada kematian yang kesepian dan tidak disesali. Statusnya sebagai raja tidak menyelamatkannya dari akibat keputusannya yang salah. 

Pentingnya refleksi. 

Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan keputusan-keputusan kita sendiri dan dampaknya terhadap kehidupan kita dan kehidupan orang lain. Apakah kita membuat keputusan yang bijaksana dan adil? Apakah kita mengikuti jalan Allah ataukah kita berpaling darinya dan jatuh ke dalam penyembahan berhala dan dosa? Penting untuk meluangkan waktu untuk merenung dan berdoa sebelum mengambil keputusan penting, untuk memastikan kita mengikuti jalan Tuhan dan bukan jalan kita sendiri. 

Menerapkan ayat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita dapat menerapkan ayat 2 Tawarikh 21:20 dalam kehidupan kita, dengan mengingat bahwa tindakan dan keputusan kita mempunyai konsekuensi. Kita harus berhati-hati dan bijaksana dalam mengatur kehidupan dan hubungan kita, memastikan kita selalu mengikuti jalan Tuhan. 

Penutup.

Kisah Yoram juga bisa kita jadikan inspirasi untuk melakukan perubahan positif dalam hidup kita, jika kita berada dalam situasi serupa. Kita dapat mempertimbangkan untuk mengubah arah dan mencari kebenaran dan keadilan, untuk menghindari akhir seperti yang dialami Yoram. Anda berasal dari keluarga Kristen, bertumbuh dengan mendengarkan Firman Tuhan, dan karena beberapa keadaan dalam hidup Anda mendapati diri Anda jauh dari Tuhan. 

Saudara-saudaraku yang kekasih, perhatikan baik-baik: Tuhan sangat mengasihimu sehingga Dia menggunakan situasi yang tampaknya buruk untuk mengangkatmu. Jangan lakukan apa yang dilakukan Yoram. Namun, “pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu” (Ibr.3:15). Sekalipun Anda merasa sendirian; padahal sikapmu telah membuat tak seorang pun merindukanmu; Ada Seseorang yang merindukanmu selamanya! 

Wahai saudara-saudaraku, kembalilah kepada Tuhan selagi masih ada waktu dan Dia akan menjadikanmu ahli waris janji itu (ayat 7)! Mari kita berjaga dan berdoa!

Selamat hari minggu Adven 3
Semoga Tuhan Memberkati.

Minggu, Desember 17'2023
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI