Apa itu Perumpamaan ?

Bacaan Markus 4:30-34
Perumpamaan tentang biji sesawi

4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?
4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.
4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,
4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

                    ~~~~~●□●~~~~~

Pendahuluan. 

Alkitab dipenuhi dengan banyak perumpamaan, yaitu ajaran yang disampaikan melalui cerita pendek atau cerita sederhana. Beberapa orang bertanya-tanya mengapa Yesus menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan pesan-Nya. Jawabannya sederhana; Perumpamaan adalah cara yang ampuh dan efektif untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak dan kompleks dengan cara yang mudah dipahami. Yesus tahu bahwa para pendengarnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami konsep-konsep spiritual yang rumit, jadi Dia menggunakan perumpamaan untuk membuat pesan-Nya lebih mudah dipahami dan bermakna. 

Perumpamaan berbicara kepada hati kita.

Ketika kita mendengar perumpamaan dari Alkitab, hati kita tersentuh dengan cara yang sangat istimewa. Kisah perumpamaan tersebut membuat kita merasakan rasa empati dan identifikasi yang kuat terhadap tokoh dan situasinya. Hasilnya, pesan perumpamaan tersebut semakin mendalam dan terpatri dalam pikiran dan hati kita. 

Dalam ayat Alkitab Markus 4:33-34, kita membaca bahwa "Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri". Pernyataan ini menarik dan menyebabkan banyak sarjana berusaha memahami maknanya. 

Memahami apa itu perumpamaan. 

Perumpamaan merupakan cerita pendek yang mengandung pesan yang lebih dalam. Ini adalah teknik pengajaran yang digunakan untuk menyampaikan kebenaran spiritual dengan cara yang lebih mudah dipahami. 

Dengan menggunakan perumpamaan, Yesus mampu mengkomunikasikan kebenaran rohani yang kompleks dengan cara yang dapat dipahami oleh pendengarnya. Jadi mengapa Yesus berbicara dalam perumpamaan di depan umum tetapi menjelaskan semuanya kepada murid-muridnya secara pribadi? 

Ada beberapa kemungkinan alasannya. Pertama, Yesus mungkin ingin orang-orang bekerja lebih keras untuk memahami ajarannya. Dengan membuat orang berupaya memahami makna perumpamaan tersebut, mereka akan mampu lebih menghargai kebenaran yang telah diwahyukan kepada mereka. Selain itu, dengan berbicara dalam perumpamaan, Yesus juga dapat menghindari penganiayaan dari otoritas agama pada saat itu. Daripada mengungkap kebenaran secara langsung dan mempertaruhkan nyawanya, Yesus dapat menyampaikan pesannya dengan cara yang lebih aman namun tetap efektif. 

Bagi para murid, penjelasan Yesus tentang perumpamaan itu kepada mereka secara pribadi memberi mereka kesempatan untuk menggali lebih dalam makna ajarannya. Hal ini juga memberi mereka keunggulan kompetitif dibandingkan orang lain karena mereka memiliki informasi tambahan yang tidak tersedia bagi orang biasa. 

Fakta bahwa Yesus berbicara dalam perumpamaan juga memberi kita pelajaran penting tentang bagaimana kita harus menggunakan kata-kata kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. 
Kita harus berusaha untuk berkomunikasi secara efektif, dan hal ini mungkin mengharuskan kita untuk menyesuaikan cara kita berbicara dengan audiens yang kita ajak bicara. 

Bagaimana kita dapat menerapkan perumpamaan Alkitab dalam hidup kita sehari hari ?

Ayat Markus 4:33-34 mengajarkan kita bahwa Perumpamaan Alkitab adalah alat yang penting untuk mengkomunikasikan pesan Tuhan dengan cara yang lebih dalam dan bermakna. Jika kita ingin lebih memahami pesan Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan kita, kita harus memperhatikan perumpamaan ini dan mencari maknanya. Kita dapat menerapkan perumpamaan dalam kehidupan kita dengan beberapa cara :
1. Kita dapat merenungkan pelajaran yang diajarkan setiap perumpamaan kepada kita dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri. 
2. Kita dapat membagikan perumpamaan tersebut kepada teman dan keluarga kita untuk membantu mereka lebih memahami konsep rohani penting yang disajikan di dalamnya.

Penutup. 

Markus 4:33-34 menunjukkan kepada kita pentingnya perumpamaan dalam Alkitab dan bagaimana perumpamaan tersebut dapat membantu kita lebih memahami pesan Tuhan. Dengan merenungkan dan menerapkan perumpamaan ini dalam kehidupan kita, kita dapat semakin dekat dengan Tuhan dan memperkuat iman kita. Markus 4:33-34 memberi kita wawasan yang menarik mengenai pelayanan Yesus. Dengan menyampaikan perumpamaan di depan umum dan menjelaskannya secara pribadi kepada murid-muridnya, Yesus mampu menyampaikan kebenaran rohani yang kompleks dengan cara yang dapat dipahami dan dihargai oleh orang-orang. Dan bentuk pengajaran ini mengajarkan kita pentingnya berkomunikasi secara efektif dan menyesuaikan cara kita berbicara dengan audiens yang kita tuju. Marilah kita mengingat hikmah perumpamaan yang terdapat di dalamnya dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita.

Selamat berakhir Pekan,
Semoga Tuhan Memberkati.

Sabtu, Januari 27'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI