Berani Mencari Jawaban

Bacaan Markus 9:30-32
Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus

9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;
9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.

                     ~~~~~□~~~~~

Pembukaan. 

Dalam masyarakat kita saat ini, mencari perhatian dan pengakuan atas pencapaian kita adalah hal yang sangat umum dan terkadang bahkan diperlukan agar orang lain dapat menghargai pekerjaan atau pribadi kita. Namun berbanding terbalik dengan yang dilakukan Yesus, dalam ayat Markus 9:30, "Dia tidak mau hal itu diketahui orang". 

Konteks Sejarah. 

Konteks sejarah dalam Markus 9:30-32 terletak pada saat Yesus sedang berjalan-jalan di Galilea bersama murid-muridnya. Dalam jangka waktu tiga tahun, Yesus mengajar, melakukan mukjizat, dan menyembuhkan banyak orang. Fakta bahwa "Dia tidak ingin siapa pun mengetahuinya" (ayat 30) tampaknya merupakan rasa ingin tahu yang perlu kita telusuri. 

Sebagai sosok ilahi, Dia tidak mencari ketenaran atau pengakuan atas tindakannya. Perilaku ini juga dapat diartikan sebagai cara untuk menghindari konflik dan konfrontasi dengan otoritas agama saat itu. Markus 9:30 mengajarkan kita tentang kerendahan hati Yesus dan mengingatkan kita untuk fokus pada pesan Tuhan dan bukan mencari pujian dan perhatian dari orang lain. Kita juga dapat menerapkannya dalam kehidupan kita dengan bersikap rendah hati, menghindari konflik, dan mengupayakan perdamaian dan keadilan dalam hubungan kita dengan orang lain. Ingatlah bahwa pahala terbesar kita tidak datang dari pujian orang lain, namun dari kasih dan kesediaan Tuhan untuk mengandalkan kita dalam pekerjaan-Nya. 

Pemberitahuan kedua. 

Markus 9:31, dalam ayat ini, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya dan menyatakan kepada mereka bahwa "Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia, mereka akan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Dia akan bangkit kembali". Nubuatan ini menunjukkan kematian dan kebangkitan Yesus, dan merupakan salah satu nubuatan terpenting dalam Alkitab. Kematian Yesus diperlukan agar umat manusia dapat diampuni dosa-dosanya. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Yesus menjadi korban terakhir bagi dosa umat manusia. Hasilnya, siapa pun yang percaya kepada-Nya mempunyai kesempatan untuk diampuni dan memperoleh hidup kekal. 

Berani mencari jawaban. 

Kurangnya pemahaman merupakan situasi yang berulang selama pelayanan Yesus di dunia. Pada beberapa kesempatan, murid-muridnya tidak dapat memahami pesan yang ingin beliau sampaikan kepada mereka, dan meskipun mereka penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak, rasa takut dan rasa tidak aman yang mereka rasakan menghalangi mereka untuk mengajukan pertanyaan kepada Guru mereka (Markus 9:32). Sayangnya, sikap ini tidak hanya terjadi pada para murid. 

Banyak orang percaya saat ini mengalami perasaan yang sama: mereka ingin memahami Firman Tuhan, namun mereka kesulitan memahami beberapa konsep yang sulit atau topik rohani yang rumit. Meskipun rasa takut untuk bertanya mungkin bisa dimengerti, hal yang penting adalah jangan terus berada dalam keraguan, melainkan mencari jawaban yang membantu kita bertumbuh dan memperkuat diri kita di jalan iman kita. 

Perlu diingat bahwa meminta bantuan bukanlah dosa, melainkan tanda kerendahan hati dan kejujuran. Bahkan, Yesus sendiri mendorong kita untuk bertanya dan mencari kebenaran: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Sebab setiap orang yang meminta, menerima ; siapa yang mencari, mendapat." dan siapa yang mengetuk, pintu dibukakan" (Matius 7:7-8). 

Terkadang kurangnya pemahaman disebabkan oleh kesombongan dan penolakan kita terhadap perubahan. 
Jika kita ingin memperdalam pengetahuan kita tentang Tuhan dan kebenaran-Nya, kita harus rela meninggalkan persepsi dan prasangka kita sendiri, dan menerima kebijaksanaan dan nasihat yang diberikan oleh komunitas agama, Rohaniwan, pendeta, dan mentor spiritual kita. 

Penutup. 

Kita dapat menerapkan ayat Markus 9:30 ini dalam kehidupan kita dengan berusaha untuk rendah hati dalam tindakan dan perkataan kita, menghindari mencari perhatian dan pujian atas tindakan kita dan lebih fokus pada pesan Tuhan dan hubungan kita dengan-Nya. Untuk menghindari konflik yang tidak perlu dan mencari perdamaian dalam hubungan kita dengan orang lain. Semua ini bertujuan untuk dengan rendah hati mengingat bahwa kita adalah hamba Allah dalam pekerjaan-Nya, baik di rumah kita, di tempat kerja atau di masyarakat. 

Dengan menyadari bahwa Yesus diserahkan ke tangan manusia dan mati, namun dibangkitkan pada hari ketiga (Markus 9:31), kita dapat memperoleh penghiburan bahwa Allah dapat memulihkan apa yang tampaknya telah hilang. Kita juga dapat terhibur karena kematian dan kebangkitan Yesus memberi kita kesempatan untuk diampuni dan memiliki hubungan yang dipulihkan dengan Allah. Dengan mengenali kematian dan kebangkitan Yesus, kita dapat mulai mengubah hidup kita dan menemukan hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. 

Sebuah ajakan untuk tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh rasa takut dan rasa tidak aman tercermin pada Markus 9:32. Kita harus terbuka untuk bertanya, mencari jawaban, dan membiarkan diri kita dibimbing oleh Roh Kudus. Daripada kita dilumpuhkan oleh keraguan dan rasa tidak aman, marilah kita percaya bahwa Tuhan akan memberi kita hikmat dan pengertian yang kita perlukan untuk memahami kehendak-Nya. 

Selamat berakhir Pekan
Semoga Tuhan Memberkati

Sabtu, Februari 16'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI