Tertia, Sextia dan Nona

Bacaan Markus 15:33-41
Yesus mati

15:33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.
15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
15:35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia."
15:36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."
15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
15:38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
15:39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
15:40 Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
15:41 Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.

                      ~~~~~□~~~~~

Pembukaan. 

Jam kanonis adalah saat-saat ibadat yang telah ditetapkan dalam kerangka ibadat harian. Praktek Ibadat Harian dalam Gereja saat ini meliputi:
1. Ibadat Pembukaan.
Ibadat pertama; bisa Ibadat Bacaan (Matutinum) dan Ibadat Pagi (Laudes). Jam 6 pagi.
2. Ibadat Siangterdiri atas:
Ibadat sebelum tengah hari (Tertia). 
Jam 9 pagi.
Ibadat tepat tengah hari (Sextia). 
Jam 12 siang.
Ibadat setelah tengah hari (Nona). 
Jam 15 Sore.
3. Ibadat Sore (Vesper). 
Saat matahari terbenam. 
Jam 18 sore
4. Ibadat penutup 
(Completorium). Doa menutup hari yang dilakukan malam hari. Jam 21 atau sebelum pergantian hari.

Jum'at Agung. 

Jumat Agung adalah Jumat sebelum Paskah, pada hari raya ini umat Kristiani memperingati Penyaliban Yesus, Kematian Yesus di atas kayu salib dan Penguburan Yesus. Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender umat Kristen dan dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di dunia, oleh sebab itu diberi sebutan 'Agung'. Dalam sistem Yahudi sebenarnya hari ini jatuh pada hari Kamis, karena orang Yahudi merayakan Sabat pada hari Sabtu sedangkan orang Kristen pada hari Minggu. Hari kematian Yesus ini dihitung 3 hari sebelum hari Sabat, sesuai dengan lamanya Yesus dikuburkan, sehingga pada kalender Kristen jatuh pada hari Jumat.

Di dalam Alkitab cerita penyaliban Yesus disebut di dalam keempat Injil, dan didahului dengan cerita Perjamuan Kudus, pengkhianatan Yudas Iskariot, Yesus berdoa di taman Getsemani, penangkapan Yesus, penyangkalan Petrus terhadap Yesus sebanyak tiga kali, Yesus diadili oleh Mahkamah Agama, dan Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus dan kemudian Herodes; kemudian dilanjutkan dengan kisah kebangkitan Yesus, penampakan Yesus kepada murid-muridnya serta orang banyak, serta kenaikan Yesus ke surga.


Arti Jam Keenam dan kegelapan meliputi seluruh daerah itu.

Ayat injil yang menjadi fokus perenungan kita hari ini diambil dari Markus 15:33 yang berbunyi : "Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga". Ayat ini mengacu pada saat Yesus disalib. Ketika jam keenam tiba, pada siang hari terjadi fenomena aneh: kegelapan menyelimuti seluruh bumi hingga jam kesembilan. Peristiwa ini penting karena merupakan tanda nubuatan kematian Kristus dan pemisahan antara Tuhan dan umat manusia. 

Jam keenam dianggap oleh orang Yahudi sebagai waktu berlangsungnya pengorbanan di Bait Suci Yerusalem. Waktu ini juga disebutkan dalam kitab Kisah Para Rasul dan merujuk pada waktu Doa jam keenam (sextia) setelah fajar atau pada tengah hari; hal ini mengingat saat momen penyaliban, saat Yesus dikorbankan. 

Kegelapan yang menyelimuti seluruh bumi selama tiga jam merupakan tanda nubuatan kematian Yesus dan pemisahan antara Tuhan dan umat manusia. Kegelapan melambangkan dosa dan keterpisahan dari Tuhan. Selama masa ini, Yesus menderita hukuman dan hukuman dosa, yang menyebabkan kematiannya. 

Di penghujung kegelapan, Yesus mengucapkan kata-kata, "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?, ini menunjukkan penderitaan dan penderitaan karena terpisah dari Tuhan. 

Penerapan ayat Markus 15:33 dalam Kehidupan Kita sehari-hari.

Penderitaan dan kematian Yesus diperlukan agar kita, sebagai manusia, dapat mempunyai kesempatan untuk mempunyai hubungan dengan Tuhan. Penting untuk diingat bahwa pengorbanan Yesus adalah untuk kita dan kita harus bersyukur atas kasih-Nya yang tanpa syarat. Kita harus berusaha menjalin hubungan dengan Tuhan, bertobat dari dosa-dosa kita dan menerima Yesus sebagai penyelamat kita. Kematian Yesus juga mengajarkan kita tentang nilai penderitaan dan pentingnya ketekunan dalam iman kita. 

Refleksi Kegelapan. 

Kegelapan dapat mewakili saat-saat sulit dalam hidup kita ketika kita merasa tersesat dan jauh dari Tuhan. Pada saat-saat seperti itu, penting untuk mengingat bahwa Tuhan menyertai kita dan kita dapat mengatasi segala rintangan dengan pertolongan-Nya. Kita harus percaya kepada-Nya dan rencana-Nya bagi hidup kita, dengan mengingat bahwa bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, masih ada harapan dan terang di dalam Kristus. 

Penutup. 

Ayat lnjil Markus 15:33 memiliki makna mendalam yang mewakili kematian Yesus dan pemisahan antara Tuhan dan umat manusia. Ayat ini menunjukan kepada kita pentingnya ibadat tengah hari (Sextia). Kita harus mengingat betapa pentingnya pengorbanan-Yesus dan berusaha menjalin hubungan dengan-Nya ditengah-tengah kesibukan kita, di jam makan siang atau istirahat. Kita juga dapat menerapkan pelajaran tentang kegelapan dalam hidup kita, dengan mengingat bahwa bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, Tuhan menyertai kita dan selalu ada harapan di dalam Kristus.  Selamat memperingati Jumat Agung.

Selamat beraktifitas,
Semoga Tuhan Memberkati

Jumat, Maret 29'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI