Belajar memercayai kehendak Tuhan


Bacaan Kisah Para Rasul 1:6-11
Yesus terangkat ke sorga

1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

                       ~~~~~□~~~~~

"Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya" (Kisah para Rasul 1:7).

Pembukaan.

Kita sebagai manusia mempunyai kecenderungan alami untuk ingin menguasai segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu dan mampu melakukan segala sesuatu. Namun kenyataannya ada hal-hal yang berada di luar pengetahuan dan kendali kita, dan ini adalah sesuatu yang harus kita terima. 

Apa yang dimaksud dengan “masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya" ?

Dalam ayat ini, Yesus mengacu pada kedatangannya yang kedua kali, yaitu kembalinya Dia ke bumi. Ia mengatakan bahwa tanggal dan waktu kepulangannya hanya diketahui oleh Allah Bapa, dan hal itu bukanlah sesuatu yang dapat diketahui atau dikendalikan oleh manusia mana pun. 

Bagaimana ayat ini dapat membantu kita? 

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa memiliki kendali mutlak atas segala sesuatu di sekitar kita. Terkadang kita terlalu khawatir tentang masa depan dan apa yang mungkin terjadi, namun hal ini bisa membuat kita kewalahan dan menimbulkan banyak kecemasan. Mengetahui bahwa ada hal-hal yang berada di luar jangkauan kita dan hanya bergantung pada Tuhan dapat membantu kita hidup lebih damai. Lebih lanjut, ayat ini mengajak kita untuk percaya kepada Tuhan dan rencana-Nya bagi kita. Sekalipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan atau kapan, kita dapat yakin bahwa Tuhan mempunyai tujuan bagi hidup kita dan Dialah yang mengendalikan segalanya. 

Bagaimana kita dapat menerapkan ayat ini dalam kehidupan kita sehari-hari? 

Kita dapat menerapkan ayat ini dalam kehidupan kita sehari-hari dengan belajar mempercayai Tuhan dan menyerahkan semua kekhawatiran dan ketakutan kita di tangan-Nya. Kita tidak bisa mengendalikan segala sesuatu yang terjadi pada kita, tapi kita bisa percaya bahwa Tuhan mempunyai tujuan untuk setiap situasi. Kita harus berhenti berusaha mengendalikan segalanya dan belajar hidup damai dan percaya kepada Tuhan. Kita juga dapat menerapkan ayat ini dalam hubungan kita dengan orang lain. Terkadang kita ingin mengendalikan situasi dan orang-orang di sekitar kita, namun kita harus ingat bahwa hanya Tuhan yang memegang kendali. Kita harus belajar memercayai kehendak Tuhan bagi setiap orang dan situasi, dan membiarkan Dia bertindak dalam kehidupan kita dan kehidupan orang lain. 

Penutup.

Kisah para Rasul 1:7, mengajak kita untuk merenungkan sebuah kebenaran mendasar: ada hal-hal yang hanya diketahui oleh Tuhan. Ayat ini juga mengajak kita untuk percaya kepada Tuhan dan menyerahkan segala sesuatu yang berada di luar kendali kita ke dalam tangan-Nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan mempunyai rencana bagi kita dan hanya Dia yang mengetahui masa depan. Marilah kita belajar hidup damai dan percaya kepada-Nya, mengetahui bahwa Dia selalu bersama kita dan Dia mengarahkan hidup kita sesuai dengan tujuan-Nya. 

Selamat beraktifitas
Semoga Tuhan Memberkati

Kamis, Mei 16'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI