Hati Manusia

Bacaan Mazmur 53:1-6
Kebobrokan manusia

53:1Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat. Nyanyian pengajaran Daud. (53-2) Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
53:2(53-3) Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
53:3(53-4) Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
53:4(53-5) Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah?
53:5(53-6) Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, padahal tidak ada yang mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para pengepungmu; mereka akan dipermalukan, sebab Allah telah menolak mereka.
53:6(53-7) Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila Allah memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.

                        ~~~~~■~~~~~

Pembukaan.

Orang bebal artinya orang yang sukar mengerti; tidak cepat menanggapi sesuatu (tidak tajam pikiran); sinonim kata Bebal adalah bodoh. Siapa orang bebal yang dimaksud dalam Alkitab? Beberapa ayat Alkitab menyebutkan bahwa orang ateis dan agnostik juga tergolong sebagai orang yang bebal. Dalam Mazmur 14:1, disebutkan bahwa “Orang bebal berkata dalam hatinya, Tidak ada Allah”. Mazmur 53 dibuka dengan ayat yang sama dengan ayat mazmur 14. Saat ini Kita hidup di masa-masa buruk, ketika umat manusia tidak lagi mencari Tuhan dan menarik semakin banyak kejahatan dan kehancuran ke dalam hidup. Ini bukanlah kehendak Tuhan bagi kita. 
Dia menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya, dengan tujuan agar kita bahagia di dalam Dia. Namun, pilihan dan gaya hidup kita telah menjauhkan kita dari tujuan ini. Jika seseorang mengingkari keberadaan Tuhan berarti ia mempunyai roh yang bodoh. Ada banyak bukti bahwa Tuhan itu ada, Ciptaan sendiri yang mewartakan hal ini, namun Iblis telah membutakan pemahaman manusia dan mereka mencoba mengubah kebenaran menjadi kebohongan, seperti yang dinyatakan Paulus dalam Roma 1. 

Hati Manusia.

Hati disebutkan ratusan kali dalam Alkitab, tetapi secara rohani, apa sebenarnya hati kita? Apa arti dan pentingnya hati?
Apa yang dimaksud dengan “hati” dalam Alkitab? Kita dapat membaca banyak tentang hati di dalam Alkitab karena pada zaman Alkitab, keputusan, perasaan, dan proses berpikir kita dianggap berasal dari hati. Dalam Alkitab diyakini bahwa hati adalah semacam "pusat kendali" di mana semua keputusan kita dibuat. Jadi, ketika kita membaca tentang hati di dalam Alkitab, itu adalah tempat di mana Anda mempunyai keinginan, sikap dan niat Anda, dan itu adalah sumber dari pikiran, tindakan dan perkataan Anda. 

Hati adalah inti dari siapa Anda sebagai pribadi. 

Hati Anda pada dasarnya adalah Anda. Dengan hati Anda, Anda dapat memilih antara yang baik dan yang jahat. Hati nurani Anda mengirimkan pesan apakah sesuatu itu benar atau salah, dan hati Andalah yang mendorong Anda untuk memilih. Hati yang terhubung dengan Tuhan mampu memilih kebaikan setiap saat. Hati yang membuka dirinya terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak murni menjadi buta dan bingung ketika harus membedakan antara yang baik dan yang jahat. 

Kita semua dilahirkan dengan hati yang murni dan bersih. Hatimu menjadi najis jika kamu sengaja berbuat dosa, berulang kali. Misalnya, ketika kamu terus melakukan sesuatu yang kamu tahu salah, berulang-ulang, tanpa bertobat. Bisa berupa ketidakjujuran, iri hati, menyimpan dendam, dan lain sebagainya. Hatimu menjadi najis ketika kamu tidak mau berhenti melakukan hal-hal tersebut, padahal kamu tahu itu buruk. Adalah "Kemauan Anda sendiri untuk menyerahkan hidup Anda dalam pertobatan kepada Tuhan", inilah cara Dia membersihkan dan menyucikan hatimu. “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!" (Mazmur 51:9), Dengan cara ini “kamu” yang baru lahir kembali. Artinya mendapat sikap baru dan kemauan baru, yaitu keinginan untuk selalu memilih yang baik dan melakukan kehendak Tuhan. Hati yang diperbarui ini bersih dan murni dari awal sehingga tidak perlu lagi berjuang untuk bersuci hatimu.Tetapi kamu harus berjuang untuk menjaganya tetap suci.

Refleksi.

Hati manusia mempunyai kecenderungan untuk berpaling dari Tuhan melalui dosa dan godaan. Sebagai ahli dalam mengetahui dan memanfaatkan kelemahan manusia, misi Setan adalah "mencuri, membunuh dan membinasakan" (Yohanes 10:10), bagaikan pecundang yang tidak pernah puas, Setan memanfaatkan kebodohan manusia untuk menyatakan inti kebohongan pertama: “Allah tidak ada” (Mazmur 53:1). Tujuan besar Setan, sejak rencana penipuannya yang pertama di antara para malaikat, adalah mendirikan tahta kerajaan jahatnya di hadapan Alam Semesta. 

Mazmur hari ini mengungkapkan kondisi manusia tanpa Tuhan. Meningkatnya korupsi dan kurangnya pengetahuan akan Tuhan telah menyebabkan dunia terus mengalami kemunduran, dan akhir-akhir ini semakin cepat mengalami kemunduran. Situasi yang berasal dari sikap keras kepala manusia telah menjadi ancaman umum, "Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik" (Mazmur 53:1). Ketidakstabilan dan kelemahan adalah bagian dari paket dosa yang mematikan. Paulus menyatakan: “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik" (Roma 7:18a). Karena tercekik oleh hal-hal duniawi dan kebingungan yang menghantui kita, kita akhirnya menjadi semakin rentan dan melihat ke arah yang salah.

Terkadang kita terjerumus dalam dosa, namun terjatuh itu sendiri bukan berarti hati kita menjadi najis. Yang ada dalam hati kita adalah kita berduka, kita menyesalinya dan kita bertobat, maka kita mempunyai hati yang suci dan terbuka kepada Tuhan dan Dia segera mengampuni kita. Namun jika kamu membiarkannya, jika kamu tidak peduli dan tidak ada tobat, maka kamu sedang mengeraskan hatimu, hatimu menjadi najis dan menutup diri terhadap Tuhan. 

Baik buruknya seseorang, dapat ditentukan oleh hatinya. Kerena itu, jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu. Seperti Firman Tuhan katakana: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23). Dengan kata lain, lakukanlah segala yang Anda bisa untuk menjaga kemurnian hati Anda, karena Anda adalah hati Anda; Seluruh hidup Anda berasal dari apa yang datang dari hati. 

Hidup Anda adalah keputusan Anda, tindakan dan reaksi Anda, cara Anda merasakan, berpikir dan bernalar tentang berbagai hal dan kata-kata Anda. Semua ini bisa murni atau tidak murni, tergantung pada kondisi hati Anda dan keputusan yang Anda ambil dengannya. Semua keputusan Anda memengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan. Jika hatimu murni, maka segala sesuatu yang keluar dari hidupmu juga murni. Jika hatimu tidak murni, maka segala sesuatu yang keluar dari hidupmu juga tidak murni. Tindakanmu adalah hasil dari apa yang ada di hatimu. Yesus mengatakannya dengan sangat jelas dalam Matius 12:34-35, "Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat".

Penutup

Kita tidak boleh menyangkal keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah menciptakan kita. Dialah Yang Pertama dan Yang Akhir, selain Dia tidak ada Tuhan (Yes 44:6). Bersembunyi dari-Nya berarti menghilangkan nikmat yang hanya Dia yang dapat berikan kepada kita. Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan yang bermanifestasi dalam daging (1 Timotius 3:16, Wahyu 1:8). “Dari Surga Allah memandang ke bawah kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi, apakah ada yang mencari Allah” (ayat 2). Kalau bukan karena kepedulian-Nya yang penuh belas kasihan terhadap keselamatan umat manusia dan panjang sabar-Nya, kita akan mati dalam dosa-dosa kita. Yesus Kristus memulihkan keberuntungan kita di salib Golgota. 
Di sanalah tindakan ketidakadilan terbesar menjadi “Keadilan Kami” (Yeremia 23:6). Hanya melalui jasa Juruselamat kita Yesus Kristus maka kita dapat memegang janji-janji Allah. 

Selamat beraktifitas
Semoga Tuhan Memberkati

Kamis, Agustus 29'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI