Kebahagiaan Palsu (3)

Bacaan Mazmur 37:27-40

37:27Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;
37:28 sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
37:29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.
37:30 Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum;
37:31 Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.
37:32 Orang fasik mengintai orang benar dan berikhtiar membunuhnya;
37:33 TUHAN tidak menyerahkan orang benar itu ke dalam tangannya, Ia tidak membiarkannya dinyatakan fasik pada waktu diadili.
37:34 Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.
37:35 Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon;
37:36 ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui.
37:37 Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;
37:38 tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.
37:39 Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;
37:40 TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

                     ~~~~~■~~~~~

"Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya" (Mazmur 37:27).

Pembukaan.

Mazmur 37, pasal ini terdiri dari 40 ayat. 
Versi Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia, mazmur 37 ini diberi judul "Kebahagiaan orang fasik semu". Kemarin kita sudah berturut-turut merenungkan pasal ini. Beberapa orang menghubungkan kebahagiaan dengan suatu kenikmatan-kenikamatan duniawi seperti harta, tahta dan juga cinta. Walaupun tampaknya orang Fasik mempunyai lebih banyak sumber daya dan kebahagiaan semu, pemazmur mengingatkan kita bahwa Allah adalah penyedia kebahagiaan sejati bagi kita. 
Dia akan memberi kita apa yang kita butuhkan dan akan menjaga kita setiap saat. Pemazmur juga berbicara tentang bagaimana orang fasik dengan kebahagian semu-nya menggoda orang benar untuk menyimpang dari jalan Tuhan. Hari rabu ini secara khusus, ayat 27 menasihati kita untuk percaya kepada Tuhan dan mengikuti jalan-Nya. Perintah ini terangkum dalam tiga prinsip etika alkitabiah: menjauhi kejahatan, berbuat baik, dan hidup selama-lamanya.

Perspektif beda.

“Sabda Bahagia” yang diberikan Yesus pada saat kotbah di bukit (Matius 5:3-12) menjadi petunjuk bagi kita dalam melihat kebahagiaan versi Kitab Suci. Secara eksplisit, perkataan Yesus ini sangat berbeda dengan pemahaman yang kita miliki saat ini :
1. Orang yang berbahagia adalah orang yang mengalami dukacita, kehilangan harapan dan kekurangan makanan dan minuman.
2. Selanjutnya, orang yang bahagia dikaitkan dengan pribadi yang dianiaya, diperlakukan tidak adil dan dicela. 
Ini mengajarkan bahwa di dalam kekurangan dan penderitaan hidup, kita mampu memperoleh kebahagiaan yang penuh. Kebahagiaan sejati tidak diukur dari harta benda, tapi dari cinta, persahabatan, keluarga, dan hubungan kita dengan Tuhan. Kehidupan yang utuh dan sejati ditandai dengan rasa syukur, kemurahan hati, cinta dan kasih sayang terhadap sesama. Kita tidak memiliki apapun dalam hidup ini, semua yang kita miliki hanyalah pinjaman. Bahkan hidup kita sendiri adalah anugerah dari Tuhan. 

Tiga prinsip Etika Alkitabiah Mazmur 37:27.

1. Apa artinya menjauhi kejahatan?
Menjauhi kejahatan berarti menjauhi segala sesuatu yang menyinggung Tuhan dan merugikan sesama kita. Kejahatan dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk: kebohongan, kebencian, iri hati, kekerasan, dan lain-lain. Penting untuk waspada terhadap kehadiran kejahatan dalam hidup kita dan mencari bantuan Tuhan untuk melawannya. 
2. Apa maksudnya berbuat baik? 
Berbuat baik berarti bertindak sesuai dengan kehendak ilahi dan mengupayakan kebahagiaan orang lain. Kebaikan dapat terwujud dalam berbagai bentuk: persahabatan, keadilan, kasih sayang, kemurahan hati, pengampunan, dan lain-lain. Penting untuk menyadari peluang yang Tuhan berikan kepada kita untuk berbuat baik di sekitar kita. 
3. Apa artinya hidup selamanya? 
Hidup selamanya tidak hanya mengacu pada kehidupan kekal setelah kematian, tetapi juga kualitas hidup yang bisa kita alami dalam hidup ini. 
Orang-orang yang mengikuti jalan Tuhan dan mengikuti etika-Nya mempunyai janji akan kehidupan yang utuh dan bahagia, termasuk kedamaian, kegembiraan, kebahagiaan, kebijaksanaan, kesehatan, dan keselarasan dengan ciptaan. 

Refleksi.

Kesulitan untuk menjadi bahagia, menemukan alasan kemungkinan ketidakbahagiaan kita adalah tugas yang menjadi perhatian kita semua. Ini bukan tentang hidup dalam penderitaan, berusaha menjadi lebih bahagia dan bahagia. Justru banyak orang yang tidak bahagia karena mereka terjebak pada kebahagiaan semu. Sebagai contoh, orang lain merasa iri saat melihat kehidupan Anda yang tampak perfek. Tanpa mereka tahu, justru kamulah yang merasa jealous saat melihat hidup mereka rasanya bisa lebih lepas. Contoh lainnya, Ada perasaan kurang dalam diri Anda, Anda merasa perlu untuk menyebarluaskan, misalnya dengan memajang "Status" di galeri media sosial. Timbul rasa bahagia, ketika melihat unggahanmu itu disukai banyak orang. 
Hal ini bisa jadi indikasi serius kalau selama ini, kamu hanya pura-pura bahagia. Dibutuhkan pengakuan dari orang lain, dalam kasus ini berupa 'likes' atau jempol. Itu pertanda, kamu sudah keliru memaknai kebahagiaan selama ini. Bisa jadi, apa yang sudah kamu kejar, ternyata bukan keinginan dari hati, mati-matian berusaha untuk bahagia dan tidak pernah bahagia dengan betapa bahagianya anda saat ini.

Bersyukur membantu kita menghargai dan menyadari apa yang kita miliki. Dengan cara ini kita tidak diperbudak oleh kemungkinan pencarian yang penuh rasa cemas untuk selalu mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak lagi. Adalah penting untuk melakukan pemeriksaan hati nurani dari waktu ke waktu untuk mengubah atau memperbaiki apa yang diperlukan. Kita dapat menyebutkan beberapa hal yang menghalangi kebahagiaan kita, jarak kita dengan Tuhan, egoisme dan individualisme yang menjauhkan kita dari orang lain, rasa khawatir atau mengidolakan kesenangan dan harta benda yang ditawarkan dunia ini, tidak memiliki prioritas dan banyak hal lainnya. 

Menjauhi kejahatan bukanlah tugas yang mudah, karena hal ini mungkin melibatkan penghentian praktik, persahabatan, atau kebiasaan tertentu yang menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama kita. Namun, berbuat baik adalah tugas yang bermanfaat, yang memungkinkan kita merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita dan berkontribusi pada kebahagiaan diri kita sendiri dan orang lain. Hidup selamanya adalah sebuah janji yang mengundang kita untuk tidak puas dengan kehidupan yang biasa-biasa saja atau dangkal, namun untuk mencari transendensi dan kelimpahan yang hanya bisa ditawarkan oleh Tuhan. Kehidupan kekal bukanlah sesuatu yang diperoleh dengan usaha sendiri, namun merupakan anugerah dari Allah yang diterima melalui iman kita kepada Yesus Kristus. 

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari.

Perintah Alkitab untuk menjauhi kejahatan, berbuat baik, dan hidup kekal dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui beberapa cara: 
1. Di rumah, kita dapat menjauhi kejahatan dengan menghindari perdebatan, hinaan, atau kekerasan, dan berbuat baik. 
Hal yang benar dengan mengungkapkan cinta, pengertian dan dukungan kepada anggota keluarga kita. 
2. Di tempat kerja, kita dapat menjauhkan diri dari kejahatan dengan menghindari penipuan, rasa iri atau persaingan tidak sehat, dan berbuat baik dengan bekerja penuh dedikasi, etika, dan tanggung jawab. 
3. Di masyarakat, kita dapat menjauhkan diri dari kejahatan dengan berkontribusi terhadap keamanan, kepedulian lingkungan dan keadilan, dan berbuat baik dengan mendukung proyek sosial, budaya dan pendidikan. 
Hidup ini cuma sekali. Rasanya sangat disayangkan apabila digunakan pada hal yang sejatinya bukan berasal dari hati. Makanya, Anda jadi terjebak pada kebahagiaan semu dan sulit merasakan kebahagiaan sejati.

Penutup.

Hidup bahagia. Jelas bahwa kita bertujuan untuk menjadi lebih bahagia setiap hari, dan sebagai orang Kristen yang baik, kita tahu bahwa tujuan akhir kita adalah kehidupan kekal. Tidak ada yang meragukan hal itu. Namun, benar juga bahwa Tuhan ingin kita bahagia saat ini. Bagaimana cara menghidupi kebahagiaan Kristen itu? Tentu saja "Cinta"!. Kebahagiaan Kristen adalah jalan cinta. Oleh karena itu, kita dipanggil, oleh Kristus sendiri, untuk menjalani setiap detik kehidupan kita. Kristus mengundang kita untuk menghayati hubungan kasih dengan mengikuti Dia, yang adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Yohanes 14:6) dan mencerminkan pemuridan itu kepada orang lain. Mazmur 37:27 mengajak kita untuk menjauhi kejahatan, berbuat baik, dan hidup selamanya sebagai ekspresi iman kita kepada Tuhan dan sebagai kesaksian etika Kristen. Amanat ini adalah panggilan untuk bertanggung jawab, bermurah hati dan berharap di dunia yang membutuhkan lebih banyak cinta dan lebih sedikit egoisme. Jika kita memahami kebahagiaan sebagai pengalaman cinta yang selalu berupa hubungan dengan orang lain, kita selalu bisa bahagia.

Selamat beraktifitas
Semoga Tuhan Memberkati

Rabu, Agustus 14'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI