Hakikat kesetaraan
Bacaan Keluaran 12:43-51
Ketetapan lebih lanjut mengenai Paskah
12:43 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorangpun dari bangsa asing boleh memakannya.
12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia.
12:45 Orang pendatang dan orang upahan tidak boleh memakannya.
12:46 Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan.
12:47 Segenap jemaah Israel haruslah merayakannya.
12:48 Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi TUHAN, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya.
12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."
12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.
~~~~~■~~~~~
"Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu" (Keluaran 12:49).
Pembukaan.
Kesetaraan adalah prinsip HAM yang sangat fundamental. Kesetaraan dimaknai sebagai perlakuan yang setara, di mana pada situasi yang sama manusia harus diperlakukan dengan sama, dan pada situasi berbeda manusia diperlakukan secara berbeda juga. Salah satu tema yang berulang kali muncul dalam Alkitab adalah kesetaraan, baik di mata Tuhan maupun di hadapan hukum. Selama berabad-abad, sebagian besar masyarakat telah melihat beberapa bentuk diskriminasi, baik berdasarkan gender, ras, agama, atau faktor lainnya, namun ayat khusus dalam kitab Keluaran 12:49 ini menyoroti pentingnya persamaan di depan hukum dalam masyarakat yang adil.
Konteks Sejarah.
Eksodus adalah salah satu peristiwa terpenting dalam Alkitab, mengacu pada pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir di bawah kepemimpinan Musa. Menurut sejarah alkitabiah, Tuhan memberi bangsa Israel serangkaian hukum dan perintah, termasuk perayaan Paskah, yang merupakan peringatan pembebasan mereka.
Makna di balik ayat Keluaran 12:49.
Ayat Keluaran 12:49 menyatakan bahwa baik warga negara maupun orang asing harus mengikuti hukum yang sama. Artinya, terlepas dari asal atau statusnya, setiap orang yang hidup dalam masyarakat Israel harus mengikuti peraturan dan ketentuan yang sama. Tuhan tidak membuat pengecualian berdasarkan kewarganegaraan atau status seseorang.
Penerapan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Meskipun ayat ini khusus untuk masyarakat Israel, ada pelajaran penting bagi kita saat ini. Kesetaraan di depan hukum merupakan prinsip dasar keadilan dan perdamaian. Kita semua berhak diadili secara adil dan di hadapan hukum yang sama, tanpa memandang ras, agama, atau tempat lahir. Di dunia dimana diskriminasi dan ketidaksetaraan masih terjadi, penting untuk diingat bahwa kita semua setara di mata Tuhan dan kita semua berhak diperlakukan secara adil. Penerapan prinsip ini dalam masyarakat kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih adil, damai dan benar-benar manusiawi.
Penutup.
Pada akhirnya, kita semua mempunyai keinginan yang sama: diterima dan diperlakukan dengan bermartabat. Pesan kesetaraan ini mengajak kita untuk melihat melampaui perbedaan dan membangun jembatan di antara kita. Dalam upaya kita mencari dunia yang lebih adil, marilah kita ingat bahwa setiap orang berhak mendapatkan rasa hormat dan cinta yang sama, sehingga mencerminkan kasih sayang ilahi yang mempersatukan kita semua.
Selamat beraktifitas
Semoga Tuhan Memberkati
Selasa, Oktober 22'2024
Luisfunan❤️
Komentar
Posting Komentar