Mendengarkan Hati

Bacaan Keluaran 8:16-19
Tulah ketiga: nyamuk

8:16 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir."
8:17 Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.
8:18 Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.
8:19 Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.

                     ~~~~~■~~~~~

"Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN" (Keluaran 8:19).
 
Pembukaan.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Tidak terasa kita sudah sampai di akhir pekan. Hari ini, Kitab Keluaran menceritakan "tulah nyamuk" yang adalah tulah ketiga dari sepuluh tulah yang dikirimkan Allah kepada bangsa Mesir untuk membujuk Firaun agar membebaskan bangsa Israel. Dalam ayat ini, kita diberitahu bahwa para dukun Mesir juga mencoba mengadakan nyamuk-nyamuk dengan mantra mereka, namun mereka gagal. "Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Meski menyadari bahwa itu adalah tindakan ilahi, Firaun menolak untuk mendengarkan dan mengeraskan hatinya (Keluaran 8:19). Ini adalah bukti lebih lanjut akan kekuasaan Tuhan atas semua dewa dan kekuatan gaib. 

Konteks Keluaran 8:19.

Untuk memahami makna ayat ini, penting untuk mempertimbangkan konteks di mana ayat ini ditemukan. Musa diutus Tuhan untuk membebaskan orang Ibrani dari perbudakan di Mesir. Untuk mencapai hal tersebut, Tuhan mengirimkan serangkaian tulah kepada Firaun dan kaumnya, sebagai bentuk persuasi untuk membebaskan orang-orang Ibrani. Dalam ayat hari ini, Tuhan telah mengirimkan tulah yang ketiga, yaitu serangan nyamuk. Para penyihir Firaun berusaha meniru tindakan tersebut menggunakan kekuatan magis mereka, namun gagal. Dalam Keluaran 8:19, para ahli sihir Firaun mengakui tulah-tulah itu sebagai jari Tuhan, merujuk pada fenomena alam yang dahsyat yang telah Tuhan datangkan ke Mesir. Istilah ini juga disebutkan dalam Keluaran 31:18, yang mengatakan bahwa Tuhan menulis Sepuluh Perintah pada loh-loh batu dengan jari-Nya sendiri.
Frasa "jari Tuhan" digunakan untuk melambangkan kekuatan dan kekuasaan Tuhan dan umumnya ditafsirkan oleh para sarjana sebagai tanda campur tangan ilahi-Nya dan perwujudan kehendak-Nya. Dalam Perjanjian Baru, frasa ini juga digunakan secara metaforis untuk merujuk pada Roh Tuhan (Lukas 11:20, Matius 11:28). Secara keseluruhan, Jari Tuhan adalah ungkapan alkitabiah yang menandakan otoritas dan kekuasaan Tuhan di dunia. Meski menyadari bahwa itu adalah tindakan ilahi, Firaun menolak untuk mendengarkan dan mengeraskan hatinya. 

Makna ayat.

Ayat ini menceritakan tentang kekerasan hati manusia dan pentingnya mendengarkan suara Tuhan. 
Firaun, meskipun melihat keajaiban yang dilakukan Tuhan, memutuskan untuk tidak tunduk pada kehendaknya dan malah terus melakukan penindasan dan penganiayaan terhadap orang Ibrani. 
Para dukun, meskipun mereka menyadari bahwa wabah itu adalah pekerjaan Tuhan, tidak mempunyai kekuatan untuk menghentikannya dan akhirnya menyadari bahwa mereka sedang menghadapi manifestasi ilahi. 

Penerapan dalam kehidupan kita.

Ada banyak momen dalam hidup kita di mana kita menemukan diri kita berada dalam situasi yang sama seperti Firaun. Terkadang kita berpegang teguh pada keyakinan kita sendiri dan menolak mendengarkan suara Tuhan, yang memanggil kita untuk mengambil jalan yang berbeda. Hal ini terutama terjadi ketika kita tidak menerima jawaban segera atau ketika segala sesuatunya tidak terjadi sesuai rencana kita. Namun kita harus ingat bahwa ada lebih banyak hikmat dalam kehendak Allah dibandingkan dengan kehendak kita, dan bahwa kita harus bersedia mendengarkan dan menaati suara-Nya meskipun itu sulit atau tidak nyaman bagi kita. Pertanyaan yang sering diajukan : Mengapa Firaun menolak mendengarkan Tuhan? Kerasnya hati Firaun sebagian besar disebabkan oleh kesombongan. Dia percaya bahwa dia memiliki kekuatan untuk mendominasi Tuhan dan bahwa para penyihirnya mampu mengalahkan wabah yang dikirimkan oleh Sang Pencipta. Namun, egonya menyebabkan dia melakukan kesalahan yang sangat merugikannya. 

Apa yang bisa kita lakukan agar tidak keras hati? 

Salah satu cara menghindari kekerasan hati adalah dengan berdoa dan merenungkan Firman Tuhan. Dengan meluangkan waktu untuk terhubung dengan Tuhan, kita membuka pikiran dan hati kita terhadap suara-Nya, dan kita menjadi lebih peka terhadap panggilan-Nya. Penting juga untuk bersikap rendah hati dan menyadari bahwa kita tidak selalu tahu apa yang terbaik bagi kita, dan bersedia menyerahkan kendali kepada Tuhan. 

Bagaimana kita dapat menerapkan ayat ini dalam kehidupan kita sehari-hari? 

Ayat ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan mau mendengarkan dan menaati suara Tuhan, bahkan ketika keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Kita juga bisa menjadikan ayat ini sebagai peringatan agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan yang sama seperti Firaun, dan bersikap rendah hati serta menyadari bahwa kekuatan sejati terletak pada Tuhan dan bukan pada kekuatan kita sendiri. 

Penutup.

Terkadang, kita bisa menjadi seperti Firaun, terjebak dalam visi kita sendiri dan menutup telinga terhadap tanda-tanda yang diberikan kehidupan kepada kita. Kisah Keluaran 8:19 mengingatkan kita bahwa mengenali bukti ilahi hanyalah langkah pertama; Tantangan sebenarnya adalah membuka hati kita terhadap perubahan. Ketika kita membiarkan diri kita rendah hati dan mendengarkan, kita akan menemukan kedamaian yang datang dari mengikuti jalan yang jauh lebih bijaksana daripada jalan yang bisa kita petakan sendiri.

Selamat berakhir Pekan
Semoga Tuhan Memberkati

Sabtu, Oktober 12'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI