Warisan iman

Bacaan Lukas 1:1-4
Pendahuluan

1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

                     ~~~~~■~~~~~

"Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita" (Lukas 1:1).

Pembukaan.

Dari minggu ke minggu jumlah lilin Adven yang menyala semakin banyak dan cahayanya pun semakin terang, mengingatkan kita bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat. Kita pun dituntut agar semakin mendekat pada Kristus Sang Terang melalui jalan pertobatan dan pembaharuan diri. 
Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil kanonik Perjanjian Baru. 
Ini menceritakan kehidupan dan pelayanan Yesus, dari kelahirannya hingga kematian dan kebangkitannya. Injil Lukas dikenal sebagai Injil yang paling rinci dan komprehensif dari keempat Injil, dan memuat banyak cerita dan ajaran yang sangat penting bagi umat Kristiani selama berabad-abad. 

Konteks Sejarah.

Ketika membaca Injil Lukas, penting untuk mengingat konteks sejarah di mana Injil itu ditulis. Kitab Lukas ditulis sekitar tahun 60-70 M kepada komunitas Kristen non-Yahudi. Pada saat itu, gereja sedang mengalami perluasan yang signifikan di seluruh dunia Romawi dan komunitas Lukas memerlukan panduan untuk memahami akar iman mereka. Dalam ayat pertama Injil Lukas, penulis menjelaskan bahwa ia telah memutuskan untuk menulis catatannya sendiri mengenai kehidupan Yesus karena banyak orang telah mencoba menyusun sejarah dari hal-hal yang paling benar di antara kita. Apa sebenarnya maksudnya? Mengapa Lukas merasa perlu menulis Injilnya sendiri? Bagaimana ayat ini dapat membantu kita saat ini? 

Penjelasan Lukas 1:1.

Pada saat Injil Lukas ditulis, banyak sekali kesaksian dan cerita tentang kehidupan dan pelayanan Yesus yang beredar di kalangan umat Kristiani. Beberapa dari kisah-kisah ini telah ditulis, sementara yang lain disebarkan secara lisan. Namun, banyak dari kisah-kisah ini berisi informasi yang kontradiktif atau tidak akurat, sehingga menyebabkan beberapa orang Kristen mempertanyakan keaslian kisah-kisah yang ada. Lukas, sebagai seorang dokter dan rekan dekat Paulus, merasa perlu untuk membuat catatan yang lebih masuk akal dan terperinci mengenai kehidupan Yesus yang dapat menjadi sumber terpercaya bagi umat Kristiani. Dalam Injilnya, Lukas berusaha mengumpulkan informasi yang paling akurat dan rinci tentang kehidupan Yesus, dan menyajikannya dalam sebuah kisah yang kohesif sehingga dapat dijadikan referensi oleh umat Kristiani pada zamannya dan generasi mendatang. 

Apa yang dapat kita pelajari dari Lukas 1:1 ini? 

Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita petik dari ayat pertama Injil Lukas. Pertama, hal ini menunjukkan kepada kita pentingnya bersikap kritis dan reflektif terhadap sumber informasi yang kita gunakan untuk memahami kehidupan dan pelayanan Yesus. Tidak semua sumber dapat diandalkan, dan penting bagi kita untuk berhati-hati agar tidak menerima secara membabi buta segala sesuatu yang diberitahukan kepada kita tentang sejarah iman kita. Kedua, Injil Lukas mengingatkan kita akan pentingnya ketelitian dan ketepatan sejarah dalam menceritakan kisah-kisah Alkitab. Fakta bahwa Lukas memutuskan untuk menulis Injilnya sendiri untuk memberikan versi kehidupan Yesus yang lebih rinci dan akurat adalah contoh komitmen terhadap kebenaran historis dan teologis yang harus melekat dalam penafsiran iman kita. Terakhir, ayat ini menunjukkan kepada kita pentingnya kesinambungan dalam menceritakan kisah iman kita. Sepanjang sejarah, umat Kristiani telah berjuang untuk mempertahankan dan menyebarkan kebenaran iman kita dari generasi ke generasi. Perjuangan ini berlanjut hingga saat ini, dan penting bagi kita masing-masing untuk melakukan bagian kita untuk menjaga sejarah dan ajaran agama kita tetap hidup untuk generasi mendatang. 

Kesimpulan. 

Ayat pertama Injil Lukas merupakan pengantar penting terhadap salah satu teks terpenting dalam tradisi Kristen. 
Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya bersikap kritis dan reflektif terhadap sumber informasi yang kita gunakan untuk memahami iman kita, sekaligus mengilhami kita untuk tetap teguh dalam perjuangan kita demi kebenaran sejarah dan teologis. Semoga ayat ini membantu kita memperdalam pemahaman dan pengetahuan kita tentang kehidupan dan pelayanan Yesus, serta menjaga api iman Kristiani tetap menyala untuk generasi mendatang. 

Penutup.

Adven adalah penantian yang penuh sukacita, penantian kita adalah pasti (penuh pengharapan). Kesadaran akan makna Adven mendorong kita untuk mengubah pusat hati dan hidup kita, dari diri sendiri kepada Kristus. Saat kita membaca ayat pertama Injil Lukas, kita diajak untuk memulai perjalanan intim menuju kebenaran, di mana kita masing-masing memiliki kekuatan untuk mencari kemurnian iman kita. Di dunia yang penuh dengan beragam suara dan kisah-kisah yang membingungkan, kita merefleksikan keberanian dan dedikasi Lukas dalam melestarikan kisah Yesus, mengingatkan kita bahwa, seperti dia, kita dipanggil untuk memperdalam keyakinan kita, mempertanyakan dan menjadi saksi yang tulus atas keyakinan kita. Ayat ini menginspirasi kita untuk menjadi mercusuar kesetiaan, merawat dan mewariskan esensi iman kita kepada generasi mendatang, dengan cinta dan komitmen terhadap kebenaran. 
Mari bersukacita. Selamat beraktifitas, semoga Tuhan Memberkati.

Selasa pekan ketiga Adven
Desember 17'2024
Luisfunan❤️

Komentar

Benih Kehidupan

Tumbuhkan Cinta kasih (Michael Kolo)

DARI KEMATIAN KE KEHIDUPAN KEKAL

KETIKA IBLIS MENGUASAI