Buah Keberadaan Kita
Bacaan Lukas 6:43-45
Pohon dan buahnya
6:43 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
~~~~~■~~~~~
"Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya" (Lukas 6:45).
Pembukaan.
Masih melanjutkan "Khotbah di Tanah datar" dan dalam konteks pengajaran Yesus kepada murid-muridnya, hari ini kita disuguhi ajaran singkat namun kuat dalam hal menilai karakter diri kita sendiri ataupun juga orang lain. Ayat lnjil Lukas 6:44 memberi tahu kita sebuah analogi yang sangat penting, di mana kita diibaratkan sebagai pohon dan perbuatan kita adalah buahnya.
Cerminan pribadi.
Saat kita mengamati sebuah pohon, kita dapat mengetahui ciri-cirinya, apakah pohon tersebut berbuah atau tidak, apakah menghasilkan buah yang dapat dimakan atau beracun, dan kita dapat mengetahui umurnya. Dengan cara yang sama, kita dapat mengenal seseorang melalui tindakannya, karena tindakan tersebut merupakan cerminan dari karakter, kepribadian, nilai dan prinsipnya. Mari kita lihat bersama bagaimana perumpamaan ini diterapkan: Pohon yang baik = buah yang baik, Hati yang baik = perbuatan yang baik. Pohon yang buruk = buah yang buruk, Hati yang buruk = perbuatan yang buruk. Jika Anda ingin mengetahui apakah Anda mampu menilai dengan benar, maka periksalah buahnya.
Pentingnya mengenal orang melalui tindakannya.
Mengenal orang melalui tindakannya memungkinkan kita memiliki kriteria yang lebih adil dan obyektif ketika membangun hubungan interpersonal, baik pekerjaan, persahabatan, keluarga, cinta, dan lain-lain. Ini akan membantu kita menghindari pengalaman buruk dengan orang-orang yang hanya berusaha menipu atau merugikan orang lain. Di sisi lain, hal ini juga akan memungkinkan kita untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki nilai moral dan etika yang kuat, dan yang dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan kita.
Refleksi.
Lukas 6:44 mengajak kita untuk merenungkan tindakan kita sendiri dan juga lebih waspada ketika berinteraksi dengan hubungan interpersonal kita.
Dengan merefleksikan tindakan kita sendiri, ini memungkinkan kita mengevaluasi karakter kita dan mencari perubahan positif dalam diri kita.
Kita harus menyadari bahwa jika kita ingin menjadi orang yang jujur, adil, dan penuh kasih sayang, kita perlu bertindak sesuai dengan hal tersebut. Kita tidak boleh hanya memberikan kesan baik yang dangkal pada orang lain, namun harus memupuk karakter yang jujur dan sehat dari dalam ke luar.
Seseorang juga dapat dinilai dari tindakannya serta nilai-nilai yang dicerminkannya. Kita harus belajar mengamati tindakan orang lain sebelum menaruh kepercayaan pada mereka atau mengambil keputusan yang mungkin mempengaruhi kehidupan kita.
Dengan mengevaluasi seseorang berdasarkan tindakannya, kita dapat memiliki gagasan yang lebih jelas tentang karakter dan prinsip mereka, yang memungkinkan kita membuat keputusan yang lebih tepat ketika menjalin hubungan dengan mereka. Ini dapat sangat membantu mereka yang ingin membangun hubungan interpersonal yang sehat dan langgeng. Dengan belajar mengevaluasi orang melalui tindakannya dan bukan hanya dari penampilannya, kita akan mampu menghindari situasi yang membahayakan dan menjalin hubungan positif dengan mereka yang memiliki nilai dan prinsip yang sama. Hal ini juga akan memungkinkan kita untuk memiliki visi yang lebih jelas tentang diri kita sendiri dan memperbaiki tindakan kita jika tidak sejalan dengan karakter dan prinsip kita. Kita harus lebih kritis terhadap diri sendiri dan berusaha memperbaiki tindakan kita jika tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ingin kita junjung dalam hidup kita.
Penutup.
Dalam setiap tindakan yang kita lakukan, hakikat siapa diri kita sebenarnya yang ditaburkan. Seperti pohon yang memberi kita buahnya, keputusan dan perilaku kita mengungkapkan kedalaman karakter kita. Semoga tindakan kita berkembang dalam cinta, rasa hormat dan kejujuran, karena pada akhirnya, kita adalah hasil dari apa yang kita lakukan. Mari kita merenungkan dampak yang kita tinggalkan pada orang lain dan mengingat bahwa, seperti halnya pohon tidak dapat menyembunyikan buahnya, tindakan kita akan berbicara lebih keras daripada kata-kata kita. Selamat beraktifitas, semoga Tuhan memberkati.
Jumat Pekan Biasa
Januari 17'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar