Cerminan hati kita
Bacaan Keluaran 23:14-19
Peraturan tentang kebaktian dan hari-hari raya
23:14 "Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku.
23:15 Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.
23:16 Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.
23:17 Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN.
23:18 Janganlah kaupersembahkan darah korban sembelihan yang kepada-Ku beserta sesuatu yang beragi, dan janganlah lemak korban hari raya-Ku bermalam sampai pagi.
23:19 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam susu induknya."
~~~~~■~~~~~
"Janganlah kaupersembahkan darah korban sembelihan yang kepada-Ku beserta sesuatu yang beragi, dan janganlah lemak korban hari raya-Ku bermalam sampai pagi" (Keluaran 23:18).
Pembukaan.
Tuhan menetapkan tiga hari raya yaitu hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya Panen, dan hari raya Pengumpulan.
Yang ditambahkan dalam pembahasan adalah hukum tentang tata cara beribadah pada hari raya. Hal-hal tersebut dirancang untuk memberikan waktu kepada umat untuk berbagi kemurahan Tuhan dengan Dia, dengan satu sama lain, dan dengan orang miskin. Ada lebih banyak pembahasan mengenai hari raya ini dalam kitab Imamat.
Kesucian ibadah.
Dalam perenungan hari ini, kita akan mendalami makna di balik ayat ini, implikasinya dalam kehidupan orang percaya, dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Keluaran 23:18 adalah perintah yang diberikan kepada bangsa Israel mengenai cara yang benar untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Ayat tersebut berisi dua petunjuk khusus: pertama, "Janganlah kaupersembahkan darah korban sembelihan yang kepada-Ku beserta sesuatu yang beragi (Keluaran 23:18a) dan kedua, "Janganlah lemak korban hari raya-Ku bermalam sampai pagi (Keluaran 23:18b).
Dalam konteks praktik keagamaan Israel kuno, pedoman tertentu ditetapkan untuk meningkatkan kemurnian spiritual dan ibadah yang benar. Salah satu perintah penting ditujukan pada ritual seputar Paskah. Ayat ini memberikan instruksi kepada bangsa Israel tentang pentingnya menghilangkan ragi dari rumah mereka sebelum pengorbanan anak domba Paskah, dan menggarisbawahi perlunya kekudusan dalam ibadah. Panduan ini berfungsi sebagai pengingat akan pelarian mereka dari Mesir dan identitas perjanjian baru yang harus mereka wujudkan sebagai umat pilihan Tuhan. Ayat ini juga menekankan bahwa bagian terbaik dari kurban tidak boleh disimpan sampai pagi hari, dan mendesak penanganan segera dan penuh hormat terhadap persembahan suci. Artinya kekayaan Kristus adalah untuk kenikmatan kita bersama Allah saat ini, dan bukan untuk esok hari. Instruksi-instruksi tersebut merupakan bagian integral dalam menjaga kesucian praktik ibadah, menghubungkannya dengan tema-tema yang lebih luas mengenai kemurnian dan komitmen terhadap perintah-perintah Allah. Intinya, mengikuti ritual-ritual ini memastikan bahwa bangsa Israel tetap dipisahkan dan berdedikasi dalam pelayanan mereka kepada Tuhan sebagaimana ditentukan dalam Keluaran 23:18. Hal ini selaras dengan narasi alkitabiah yang menekankan pentingnya kesucian dalam ibadah dan ketaatan pada Hukum Tuhan.
Renungan.
Keluaran 23:18 memiliki makna spiritual yang dalam. Dimasukkannya roti beragi ke dalam kurban dan disimpannya lemak kurban dapat melambangkan sikap kita terhadap dosa dan persembahan ibadah kita kepada Allah. Roti beragi bisa melambangkan dosa dalam hidup kita, dan lemak kurban melambangkan tindakan keadilan dan pengabdian kita kepada Tuhan. Sebagai orang percaya, kita harus mempersembahkan ibadah kita kepada Tuhan dengan hati yang murni dan bebas dari dosa. Kita harus berupaya menghilangkan segala sesuatu yang dapat mencemarkan hubungan kita dengan Allah dan meningkatkan semangat kita dalam pelayanan kepada-Nya. Lebih lanjut, ayat ini mengingatkan kita bahwa kita harus rajin memberikan persembahan ibadah terbaik kepada Tuhan dan tidak menahan apapun untuk diri kita sendiri. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menerapkan ajaran ayat ini dengan memperhatikan perilaku dan persembahan ibadah kita kepada Tuhan. Kita harus menghindari segala sesuatu yang dapat menajiskan hubungan kita dengan Dia, seperti tindakan berdosa atau sikap egois. Pada saat yang sama, kita harus tekun dalam melakukan pelayanan dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan dan sesama.
Penutup.
Dengan merenungkan Keluaran 23:18, kita memahami bahwa persembahan ibadah kita kepada Tuhan hendaknya merupakan cerminan hati kita. Ayat ini mengajak kita untuk ikhlas dan menghilangkan 'ragi' dalam hidup kita, yaitu dosa-dosa atau sikap-sikap kecil yang bisa mengganggu hubungan kita dengan-Nya baik secara spiritual maupun praktis. Sama seperti lemak korban yang harus dikonsumsi dengan rasa hormat, tindakan kita harus penuh cinta dan dedikasi, selalu berusaha untuk menyenangkan Dia yang memberi kita begitu banyak. Dengan menerapkan ajaran-ajaran ini dalam hidup kita, kita dapat semakin dekat dengan Tuhan dan menjalani kehidupan yang penuh kedamaian dan kelimpahan.
Selamat berawal pekan, semoga Tuhan memberkati.
Senin pekan ketiga
Januari 27'2025
Luisfunan💕
Komentar
Posting Komentar